3.10. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti adalah :
1. Variabel kuantitatif adalah jumlah penderita tumor phyllodes jinak,
borderline dan ganas serta rentang usia penderita. 2.
Variabel kualitatif adalah variasi gambaran histologis stroma dan epitelium yang dijumpai pada tumor phyllodes
3.11. Definisi Operasional
1. Tumor phyllodes adalah tumor berbatas tegas dengan komponen bifasik
yang pada dasarnya serupa dengan fibroadenoma dengan karakteristik komponen epitel dibentuk oleh dua lapis sel yang tersusun dalam celah-
celah yang dikelilingi oleh komponen mesenkim hiperselular dan tumbuh berlebihan yang akan membentuk struktur seperti daun
2. Tumor phyllodes jinak adalah tumor berbatas tegas dan jelas mempunyai
komponen bifasik dengan selularitas sedang, gambaran pleomorfisme sel ringan, gambaran atipia sel ringan, mitosis 510 LBP dan jarang
menunjukkan komponen heterolog pada stroma. 3.
Tumor phyllodes borderline adalah tumor yang sebagian besar berbatas tegas mempunyai komponen bifasik dengan selularitas sedang, gambaran
pleomorfisme sel sedang, gambaran atipia sel ringan hingga sedang, mitosis 5-1010 LBP dan jarang menunjukkan komponen heterolog pada
stroma.
Universitas Sumatera Utara
4. Tumor phyllodes ganas adalah tumor yang berbatas infiltratif mempunyai
komponen bifasik dengan selularitas hiperselular, gambaran pleomorfisme sel berat, gambaran atipia sel berat, mitosis 1010 LBP dan dapat
menunjukkan komponen heterolog pada stroma. 5.
Stroma adalah jaringan penunjang organ yang dibentuk oleh jaringan ikat. 6.
Epitel adalah jaringan yang dibentuk oleh sel membentuk membran yang melapisi permukaan atau melapisisaluran atau rongga di dalam tubuh dan
berfungsi terutama untuk menutup dan melindungi bagian tubuh, untuk menghasilkan zat yang akan disekresikan dan dieksresikan dan berfungsi
untuk asimilasi. 7.
Atipia sel adalah kondisi sel yang tidak serupa satu dengan lainnya yang dinyatakan dengan kualitas ringan, sedang dan berat.
8. Pleomorfisme sel adalah keadaan yang menggambarkan variasi sel yang
dinyatakan dengan kualitas ringan, sedang dan berat. 9.
Mitosis adalah suatu proses yang terjadi pada nukleus sel yang sedang membelah yang melibatkan beberapa tahapan yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase dan menghasilkan pembentukan dua nukleus baru yang masing-masing memiliki jumlah kromosom serupa dengan nukleus
orang tuanya. 10.
Perubahan miksoid adalah perubahan jaringan menjadi lebih longgar dan banyak mengandung air.
Universitas Sumatera Utara
11. Pseudoangiomatous stromal hyperplasia adalah lesi jinak yang berisi ruang
pseudovaskular kompleks yang berhubungan satu dengan lainnya dan dapat dilapisi sel stroma bentuk spindle atau tidak ada sel pelapisnya.
12. Multinucleated giant cell adalah sel berukuran sangat besar dan
mempunyai nukleus yang lebih dari satu. 13.
Metaplasia adalah perubahan sel dewasa menjadi sel lainnya yang tidak lazim dijumpai pada jaringan tersebut.
14. Metaplasia lipomatous adalah perubahan sel dewasa menjadi sel lemak.
15. Metaplasia ossesus adalah perubahan sel dewasa menjadi sel osteosit.
16. Metaplasia skuamus adalah perubahan sel dewasa menjadi sel skuamus.
17. Metaplasia apokrin adalah perubahan sel dewasa menjadi sel apokrin.
18. Angiosarkoma adalah suatu bentuk sarkoma ganas yang tampilan selnya
menyerupai morfologi dan fungsi endotelium normal. 19.
Liposarkoma adalah suatu neoplasma mesenkim ganas yang seluruhnya atau sebagian dibentuk oleh proliferasi sel lemak matur dengan terdapatnya
variasi bermakna pada ukuran sel atau setidaknya atipia sel fokal yang dijumpai pada sel lemak dan sel stroma.
20. Kondrosarkoma adalah suatu tumor ganas dengan diferensiasi murni
menjadi tulang rawan hyalin. 21.
Miosarkoma adalah suatu tumor ganas dengan diferensiasi otot. 22.
Osteosarkoma adalah suatu tumor ganas dimana sel ganas menghasilkan osteoid bahkan dalam jumlah sedikit.
Universitas Sumatera Utara
23. Hiperplasia epitel adalah peningkatan jumlah sel epitel dalam organ atau
jaringan sehingga terjadi peningkatan ukuran. 24.
Hiperplasia epitel papiler adalah peningkatan jumlah sel epitel dalam organ atau jaringan membentuk penonjolan seperti puting.
25. Hiperplasia epitel cribriform adalah peningkatan jumlah sel epitel dalam
organ atau jaringan yang bersatu dengan lainnya membentuk pola seperti saringan.
26. Usual ductal hyperplasia adalah proliferasi duktal jinak dengan
karakteristik terbentuknya lumen sekunder dan streaming sel di bagian tengah proliferasi.
27. Atypical ductal hyperplasia adalah lesi neoplastik intraduktal dengan
karakteristik proliferasi sel monomorfik yang tersebar merata dan berhubungan dengan peningkatan resiko perkembangan menjadi kanker
payudara invasif. 28.
Adenosis adalah proses proliferasi jinak yang sering dijumpai yang biasanya dijumpai pada komponen lobulus asinus parenkim payudara.
Biasanya disertai dengan fibrosis yang menimbulkan gangguan pada struktur sehingga menyerupai suatu proses invasif.
29. Sclerosing adenosis adalah lesi lobular dengan karakteristik gangguan
proliferasi epitelium, mioepitel dan stroma dengan lumen kelenjar masih dapat dijumpai dengan sel mioepitel dan basement membrane
mengelilinginya.
Universitas Sumatera Utara
30. Karsinoma duktal in situ adalah lesi intraduktal dengan karakteristik
peningkatan proliferasi epitel dengan atipia sel ringan hingga sedang dan mempunyai kecenderungan berkembang menjadi karsinoma invasif.
31. Karsinoma duktal invasif adalah kelompokan karsinoma payudara yang
gagal menunjukkan salah satu tipe histologis seperti karsinoma lobular atau karsinoma tubular.
32. Karsinoma lobular invasif adalah karsinoma payudara yang dibentuk oleh
sel individual yang non kohesif tersebar atau membentuk pola linier dalam stroma yang fibrous.
33. Karsinoma tubular invasif adalah karsinoma payudara dengan prognosis
baik yang dibentuk oleh struktur tubulus yang jelas dengan lumen kelenjar dilapisi oleh satu lapis epitelium.
34. Pulasan Van Gieson adalah salah satu metode pulasan sederhana yang
pertama kali diperkenalkan oleh Ira Van Gieson yang merupakan campuran antara asam pikrat dengan acid fuchsin.
3.12. Analisis Data.