BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Lesi fibroepitelial payudara adalah kelompokan lesi yang memiliki dua komponen yaitu epitel dan stroma.
1
Menurut World Health Organization WHO defenisi dari tumor fibroepitelial adalah kelompokan heterogen lesi bifasik yang
merupakan gabungan antara komponen epitel dan komponen mesenkim disebut juga komponen stroma yang secara kuantitatif mendominasi dan berperan dalam
memberikan gambaran makroskopis.
2
Penggabungan berbagai lesi ini menjadi satu kelompok didasarkan kepada gambaran lesi dan gambaran klinis.
3
Menurut WHO terdapat dua kategori utama yaitu fibroadenoma dan tumor phyllodes.
2
Gambaran histolopatologis fibroadenoma dan tumor phyllodes mempunyai pola yang sama yaitu terdapatnya hubungan yang erat antara komponen epitel dan
komponen stroma dimana komponen stroma berasal dari stroma interlobular yang memberikan pola karakteristik seperti miksoid myxoid-like appearance.
1
Fibroadenoma merupakan tumor dengan selularitas rendah dan gambaran sitologi yang monoton. Fibroadenoma dijumpai pada tumor dengan berbagai ukuran dan
pada umumnya mempunyai sifat yang sama yaitu jinak. Sedangkan tumor dengan stroma yang menunjukkan gambaran peningkatan selularitas dan atipia sel
dinamakan tumor phyllodes. Kedua lesi fibroepitelial tidak dapat dibedakan secara klinis dan gambaran makroskopis juga tidak selalu dapat membedakan
keduanya.
4
Universitas Sumatera Utara
Tumor phyllodes mempunyai gambaran klinis yang dramatis dan gambaran histologis yang agresif, sehingga tumor mendapatkan perhatian lebih walaupun
sebagian besar mempunyai sifat yang jinak.
3
Tumor phyllodes sudah dideskripsikan pada tahun 1774, tetapi lesi ini pertama kali dideskripsikan dengan
lengkap pada tahun 1838 oleh Johannes Müller.
4, 5, 6
Istilah cystosarcoma phyllodes digunakan sebelumnya untuk menjelaskan struktur seperti daun dan
tampilan makroskopis yang menyerupai daging.
5, 7
Istilah cystosarcoma phyllodes saat ini dinilai tidak tepat dan dapat menimbulkan salah pengertian karena
mayoritas tumor ini bersifat jinak. Istilah tumor phyllodes lebih tepat digunakan sesuai dengan klasifikasi WHO dengan tambahan keterangan yang menjelaskan
sifat tumor berdasarkan gambaran karakteristik histopatologis.
2
Diantara berbagai nama yang digunakan untuk tumor ini, nama yang tetap dipergunakan secara luas
adalah periductal stromal tumor dan tumor phyllodes. Istilah periductal stromal tumor bertujuan untuk menggambarkan kemungkinan asal tumor yaitu stroma
periduktal.
5
Istilah phyllodes juga selalu salah diucapkan oleh klinisi dan dokter spesialis patologi menjadi phylloides, yang berasal dari bahasa Yunani phyllos
yang berarti daun.
3, 7
Menurut WHO defenisi tumor phyllodes adalah tumor berbatas tegas dengan komponen bifasik yang pada dasarnya serupa dengan fibroadenoma dengan
karakteristik komponen epitel dibentuk oleh dua lapis sel yang tersusun dalam celah-celah yang dikelilingi oleh komponen mesenkim hiperselular dan tumbuh
berlebihan yang akan membentuk struktur seperti daun.
2
Universitas Sumatera Utara
Tumor phyllodes biasanya jinak, tetapi sering tumbuh kembali dan sejumlah kecil pasien akan mengalami metastasis secara hematogen.
2, 8
Tergantung kepada karakteristik komponen mesenkim stroma, gambaran morfologi tumor phyllodes
dapat menyerupai fibroadenoma atau sarkoma stroma murni.
2
Untuk mendiagnosis tumor, komponen epitel dan komponen stroma harus dijumpai
dengan komponen stroma yang menunjukkan peningkatan selularitas, tidak teratur, hiperkromatik dan gambaran mitosis yang bermakna. Perubahan stroma
ini dapat hanya dijumpai lokal sehingga dibutuhkan banyak potongan jaringan tumor untuk dievaluasi secara mikroskopik.
3
Diagnosis tumor phyllodes harus selalu menyertakan subklasifikasi sebagai tumor yang jinak, low grade malignant
borderline atau high grade malignant. Perbedaan diantara ketiganya berdasarkan gambaran histopatologis dan merupakan faktor prediktif terhadap
perjalanan klinis tumor ini.
5, 8
Walaupun gambaran histopatologis membantu memperkirakan sifat biologi, parameter khusus yang dapat digunakan untuk
memperkirakan angka kekambuhan belum ada dan diterima sepenuhnya.
9
Sampai saat ini sering dijumpai kesulitan untuk mendiagnosis tumor phyllodes karena subklasifikasi jinak yang menyerupai fibroadenoma dan terdapat
berbagai variasi gambaran histologis yang dijumpai pada komponen stroma dan epitel tumor phyllodes, hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
yang diharapkan mampu merangkum gambaran histologis tumor phyllodes yang dijumpai di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara dan Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.2.Perumusan Masalah
Melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka diperlukan data mengenai gambaran histopatologis tumor phyllodes yang dijumpai di
Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2010 -2011.
1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum
Mengetahui gambaran histopatologis tumor phyllodes yang dijumpai di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
dan Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi penderita tumor phyllodes berdasarkan umur di
Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2011.
2. Untuk mengetahui karakteristik penderita tumor phyllodes di Laboratorium
Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan tahun 2010-2011.
3. Untuk mengetahui gambaran histopatologis komponen stroma dan epitelium
serta variasinya pada tumor phyllodes di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Rumah Sakit Haji Adam
Malik Medan tahun 2010-2011.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian