B. 2. Penokohan dalam komik ”Kisah dari Aceh”
Dalam komik ”Kisah dari Aceh” ini terdapat banyak sekali tokoh. Disini peneliti akan menampilkan tokoh-tokoh utama, yaitu Noor, Pak Kumis, si
Teumbun, pendongeng keliling, pembuat perahu, dan Meutia.
1. Zainuri atau Noor
Gambar 4. Noor Seorang anak lelaki berusia delapan tahun yang kehilangan orang tuanya
dan seluruh harta benda ketika terjadi Tsunami. Bencana ini telah meninggalkan luka psikologis yang mendalam dalam dirinya. Noor menderita aquaphobia, yaitu
ketakutan yang berlebih terhadap air. Ia tak mau menyentuh air sedikitpun, termasuk untuk mandi dan berwudlu. Ia menganggap air adalah benda yang jahat
dan ganas, karena telah membunuh orang tua dan ternaknya serta memusnahkan rumah dan kebunnya. Ketakutannya terhadap air menjadi semakin besar ketika
seorang anak menggodanya hingga segelas air minum didepannya tumpah, sehingga untuk minum airpun Noor jadi sangat takut. Karena tak pernah mandi,
badannya berbau tidak sedap. Karena hal ini ia seringkali diejek oleh teman-teman sekolahnya. Lama-lama, ia tidak tahan mendengar setiap orang mengejeknya bau
kambing dan memaksanya untuk mandi. Noorpun kabur dari rumah. Dalam perjalanan kabur ini Noor bertemu dengan pendongeng keliling. Pendongeng
keliling bercerita tentang Nabi Nuh dan perahunya, yang membuat Noor kagum dan berharap memiliki perahu agar bila ada banjir, ia dapat selamat. Namun,
ketika mengikuti pendongeng keliling ke sekolah tenda, Noor kembali histeris. Pendongeng yang tengah bercerita untuk anak-anak menyemprotkan air untuk
memeriahkan suasana. Cipratan air membuat Noor berteriak ketakutan dan kabur. Di jalan, Noor menabrak seseorang dan pingsan. Ketika sadar ia ada di rumah
pembuat perahu, dan bertemu dengan anak perempuannya, bernama Meutia. Dengan sabar, Meutia membujuk Noor. Melalui Meutia lah Noor akhirnya
sembuh dari traumanya. Noor adalah seorang anak yang polos dan lugu. Meski takut pada air, ia bercita-cita menjadi pelaut setelah mendengar cerita tentang
perahu Nabi Nuh. Noor mengalami perjalanan yang panjang dalam mengobati traumanya.
2. Pak Kumis