33 Pada data 78 Frans: “Gak lah, nanti aku dimarahi sama mamakku”
Data 79 menunjukkan bahwa Frans sudah menggunakan afiks {di-i}.
4.1.3 Pemerolehan Kata Keadaan pada Anak Usia Lima Tahun
Kata keadaan adalah kata yang menyatakan situasi atau keadaan, contoh: aman, dingin, maju. Anak usia lima tahun sudah memperoleh kata keadaan.
Contoh: 80. Panas
Pada data 87 Sifa: “Gak kak panas”.
81. Hujan Pada data 88 Zikri: “Iya kak tapi semalam hujan”
82. Dingin Pada data 89 Sifa: “Semalam waktu hujan dingin kali”
83. Cantik Pada data 90 Zikri: “Sipa, aku punya masya cantik…”
84. Paling cantik Pada data 91 Zikri: “Punyaku paling cantik…”
85. Wangi
34 Pada data 92 Zikri: “Terus kan kalo sore-sore aku mandikan dia makanya dia
wangi” 86. Baik
Pada data 93 Sifa: “Itu mamakku yang baik…” 87. Sakit
Pada data 94 Arlani: “Kakiku sakit kak” sambil memegang kakinya 88. Takut
Pada data 95 Arlani: “Gak ah kak, takut…” 89. Pedih
Pada data 96 Arlani: “Nanti dikasih obat, pedih…” 90. Pahit
Pada data 97 Arlani: “Pahit kak obatnya nanti” 91. Manis dan asem
Pada data 98 Arlani: “Iya kak, sirup rasanya manis kayak rasa jeruk tapi ada asemnya juga”
Data 80 sampai data 91 menunjukkan bahwa Sifa, Zikri, Arlani sudah
35 memperoleh kata keadaan yaitu panas, hujan, dingin, cantik, wangi, baik, sakit, takut,
pedih, pahit, manis, asem. Pada umumnya anak lebih suka memakai paling daripada {teR-} terlihat pada data 84.
4.1.4 Pemerolehan Kata Ganti pada Anak Usia Lima Tahun
Kata ganti adalah kata yang berfungsi sebagai pengganti. Kata ganti orang terbagi tiga macam, yaitu: kata ganti orang I, kata ganti orang II, kata ganti orang III.
Anak usia lima tahun sudah memperoleh kata ganti.
4.1.4.1 Pemerolehan Kata Ganti Orang pada Anak Usia Lima Tahun
a. Kata Ganti Orang Pertama Contoh:
92. Aku Pada data 99 Jeri: “Aku mau nulis di papan tulis”
93. Kami Pada data 100 Arlani: Kami makan kue kak”
Data 92 sampai data 93 menunjukkan bahwa Jeri, Arlani memperoleh kata ganti orang pertama tunggal dan orang pertama jamak.
b. Kata Ganti Orang Kedua 94. Kau
Pada data 101 Sifa: “Kau jahat kali lah”
36 95. Kalian
Pada data 104 Oka: “Kalian ngapain?” Data 94 sampai data 95 menunjukkan bahwa Sifa, Oka memperoleh kata ganti orang
kedua tunggal dan kedua jamak. c. Kata Ganti Orang Ketiga
96. Mereka Pada data 103 Sifa: “Mau kemana mereka?”
97. Dia Pada data 102 Aurel: “Dia mau lempar aku kak”
98. Dia Pada data 105 Sifa: “Aku sama dia makan kue”
Data 96 sampai data 98 menunjukkan bahwa Sifa, Aurel memperoleh kata ganti orang ketiga tunggal dan ketiga jamak.
4.1.4.2 Pemerolehan Kata Ganti Penunjuk pada Anak Usia Lima Tahun
99. Ini Pada data 106 Arlani: “Ini jajanku banyak dibelik semalam”
100. Itu Pada data 107 Sifa: “Itu si Jeli lali sembunyi di kelas” Itu si Jeri lari
37 sembunyi di kelas
Data 99 sampai data 100 menunjukkan bahwa Arlani, Sifa sudah memperoleh kata ganti penunjuk seperti ini, itu.
4.1.4.3 Pemerolehan Kata Ganti Tempat pada Anak Usia Lima Tahun
101. Di sana Pada data 108 Oka: “Di sana dia sembunyi”
102. Di sini Pada data 109 Jeri: “Baa…. Aku di sini”
Data 101 sampai data 102 menunjukkan bahwa Oka, Jeri memperoleh kata ganti tempat seperti disana, disini.
4.1.5 Pemerolehan Kata Keterangan pada Anak Usia Lima Tahun
Kata keterangan adalah kata yang berfungsi untuk menyatakan keterangan. Kata keterangan dapat dibagi enam macam, yaitu: kata keterangan tempat, kata keterangan
waktu, kata keterangan keadaan, kata keterangan subjek, keterangan predikat, keterangan objek. Anak usia lima tahun sudah memperoleh kata keterangan.
Contoh: 103. Kebun binatang
38 Pada data 110 Arlani: “Semalam kami ke kebun binatang kak”.
104. Polonia Pada data 111 Arlani: “Main-main, lihat-lihat binatang” terus siap itu kami ke
polonia kak liat pesawat terbang” 105. Tahun 2009
Pada data 112 Aurel: “Tahun 2009” Data 103 sampai data 105 menunjukkan bahwa Arlani, Aurel memperoleh kata
keterangan yaitu kebun binatang, polonia kata keterangan tempat, tahun 2009 kata keterangan waktu.
4.1.6 Pemerolehan Kata Bilangan pada Anak Usia Lima Tahun