Tinjauan Pustaka KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

11 sedangkan, daripada, walaupun, kata sambung antarkalimat, contoh: dengan demikian, oleh sebab itu. 8. Kata depan adalah kata yang berfungsi sebagai penunjuk pada keterangan tempat, contoh: ke, dari, di. 9. Kata sandang adalah kata yang berfungsi sebagai penegas kata-kata tertentu, contoh: sang, yang, si. 10. Kata seru adalah kata yang berfungsi untuk menyatakan seruan, contoh: aduh, wah, oh, aduh, dan lain-lain.

2.2 Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka ada sejumlah sumber untuk dikaji dalam penelitian ini, adapun sumbernya adalah sebagai berikut: Kaseng 1986 dalam penelitiannya yang berjudul “Pemerolehan Struktur Bahasa Anak-Anak Prasekolah Eka Bahasa Bugis” , Kaseng meyimpulkan bahwa untuk memahami bahasa Bugis diperlukan daya asosiasi yang tinggi serta diperlukan dukungan konteks situasi atau objek, mengingat sifat-sifat kejiwaan yang dimiliki si anak, potensi alat ucap dan pengetahuan serta pengalaman yang dimilikinya. Berdasarkan analisis penelitian yang telah dilakukan bahwa peneliti mendapat informasi dari skripsi ini. Dardjowidjojo 2000 tentang penelitian longitudinalnya yang menggunakan waktu lima tahun terhadap cucunya Echa mengungkapkan bahwa pemerolehan bahasa itu terdiri atas pemerolehan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, leksikon, dan 12 pragmatik. Pemerolehan bahasa juga mengatakan bahwa pemerolehan bahasa tidak dapat terjadi hanya karena adanya bekal kodrati innate properties belaka. Pemerolehan bahasa juga tidak mungkin terjadi hanya karena adanya faktor lingkungan saja, kedua-duanya diperlukan sebagai proses penguasaan bahasa. berdasarkan analisis penelitian yang telah dilakukan bahwa peneliti mendapat informasi yaitu pemerolehan bahasa terjadi karena adanya bekal kodrati innate properties dan adanya faktor lingkungan. Fauzi 2000 dalam skripsinya yang berjudul “Pemerolehan Bahasa Anak-Anak Usia 0-5 Tahun: Analisis Psikolinguistik, membahas tentang tahap-tahap pemerolehan bahasa yang terdiri atas tahap perkembangan prasekolah dan tahap perkembangan kombinatori. Tahap perkembangan sekolah meliputi, tahap meraba, tahap holofrastik, tahap kalimat dua kata, tahap pengembangan tata bahasa, dan tahap kombinasi penuh. Tahap perkembangan kombinatori meliputi perkembangan negatif, dan perkembangan sistem bunyi. Fauzi juga membahas tentang perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif. Berdasarkan analisis penelitian yang telah dilakukan bahwa teori psikolinguistik dan kognitif di landasan teori dapat digunakan sebagai bahan referensi menyangkut masalah yang dikaji. Agraida 2004 dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Lingkungan terhadap Pemerolehan Bahasa Indonesia Anak Prasekolah Binjai”, menurutnya dari lingkungannya anak membentuk bahasanya. Lingkungan dan pembiasaan yang baik akan menghasilkan bahasa yang baik, tetapi lingkungan dan pembiasaan yang buruk akan menghasilkan bahasa yang buruk pula. Berdasarkan analisis penelitian yang telah 13 dilakukan bahwa peneliti mendapat informasi dari skripsi ini yaitu lingkungan sangat mempengaruhi dalam menghasilkan bahasa. Susanti 2005 menyatakan bahwa anak yang berbahasa Jawa dalam pemerolehan bahasanya mengikuti perkembangan anak secara umum dan tidak semua anak yang berbahasa Jawa mampu membentuk kalimat sederhana. Anak usia 1-3 tahun belum bisa membentuk kalimat tapi anak 3-5 tahun sudah mampu membentuk kalimat sederhana. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode observasi, metode simak dan menggunakan teknik rekam, catat, dan teknik gambar. Dalam analisis data digunakan metode padan dan digunakan teknik pilah dan teknik hubung banding membedakan. Berdasarkan analisis penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa teori psikolinguistik dan kognitif di landasan teori dapat digunakan sebagai bahan referensi menyangkut masalah yang dikaji dan metode yang digunakan untuk kajian penelitian. Marpaung 2006 dalam skripsinya yang berjudul “Pemerolehan Bahasa Batak Toba Anak Usia 1-5 Tahun”, menyimpulkan bahwa tahap-tahap perkembangan pemerolehan bahasa anak adalah tahap holofrastik tahap linguistik pertama, tahap ucapan-ucapan dua kata, tahap perkembangan tata bahasa, tahap tata bahasa menjelang dewasa dalam bahasa Batak Toba. Berdasarkan analisis penelitian yang telah dilakukan bahwa peneliti mendapat informasi dari skripsi ini. Lumbanraja 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Pemerolehan Leksikal Nomina Bahasa Angkola Anak Usia 3-4 Tahun, dari data yang diperoleh hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemerolehan leksikal nomina bahasa Angkola pada anak usia 3-4 tahun itu sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Masukan yang 14 diterima anak dari lingkungan sekitarnya mempengaruhi jumlah kosakata yang dapat dikuasai anak usia 3-4 tahun tersebut. Urutan pemerolehan leksikal nomina bahasa Angkola pada anak usia 3-4 tahun adalah nomina orang, nomina makanan, nomina hewan, nomina buah-buahan, nomina alat dapur, nomina sayur-sayuran, nomina elektronik, nomina minuman. Berdasarkan analisis penelitian yang telah dilakukan bahwa peneliti mendapat informasi dari skripsi ini yaitu pemerolehan nomina dipengaruhi oleh faktor lingkungan. 15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi adalah letak atau tempat Alwi, dkk 2003: 680. Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Kartika 1—17 Yon Armed Deli Tua Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau langsung Alwi, 2005: 1267. Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 15 Desember 2014 sampai tanggal 15 Januari 2015.

3.2 Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh KBBI, 2003: 994. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak Kartika 1—17 Yon Armed Deli Tua Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deli Serdang. Peneliti mengamati sepuluh orang anak untuk dijadikan narasumber, lima orang berjenis kelamin perempuan dan lima orang anak berjenis kelamin laki-laki. Setiap anak yang diteliti harus berusia lima tahun, sehat jasmani dan rohani.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode adalah cara yang dilaksanakan dalam memecahkan masalah Sudaryanto, 1993: 137. Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan observasi. Hal ini dilakukan untuk mengamati kata-kata yang digunakan oleh