Kognitif Jenis Kata Landasan Teori .1 Psikolinguistik

8 pembicarapemakai suatu bahasa membentuk atau membangun atau mengerti kalimat- kalimat bahasa tersebut.

2.2.2 Kognitif

Chomsky dalam Chaer, 2009: 108 mengatakan bahwa teori kognitif didasarkan pada satu hipotetsis bahasa yang disebut hipotesis nurani the innateness hypothesist. Hipotesis ini mengatakan bahwa otak manusia dipersiapkan secara genetik untuk berbahasa. Untuk itu otak manusia telah dilengkapi dengan struktur bahasa universal dan disebut Language Acquisition Device LAD. Dalam proses pemerolehan bahasa, LAD ini menerima ucapan-ucapan dan data-data lain yang berkaitan melalui pancaindra sebagai masukan dan membentuk rumus-rumus linguistik berdasarkan masukan itu yang kemudian dinuranikan sebagai keluaran. Chomsky berpendapat tidak mungkin seorang anak mampu menguasai bahasa ibunya dengan mudah yaitu tanpa diajar dan begitu cepat dengan masukan yang sedikit kalimat-kalimat tidak lengkap, berputus- putus, salah, dan sebagainya tanpa adanya struktur universal dan LAD itu di dalam otaknya secara genetik. Dalam proses pemerolehan bahasa, tugas kanak-kanak dengan alat yang dimilikinya yaitu LAD adalah menentukan bahasa masyarakat manakah masukan kalimat-kalimat yang didengarnya itu akan dimasukkan. Struktur awal atau skema murni yang dimilikinya semakin diperkaya setelah bertemu dengan masukan dari bahasa masyarakatnya bahasa ibunya dan kanak-kanak akan membentuk teori tata bahasanya berdasarkan itu. Tata bahasa itu terus-menerus disempurnakan berdasarkan masukan yang semakin banyak, dan sesuai dengan proses pematangan otaknya. Cara 9 kerja LAD ini dapat dijelaskan sebagai berkut: apabila sejumlah ucapan yang cukup memadai dari suatu bahasa bahasa apa saja: Sunda, Batak, Cina, dan sebagainya “diberikan” kepada LAD seorang kanak-kanak sebagai masukan input, maka LAD itu akan membentuk salah satu tata bahasa formal sebagai keluaran out put nya. Jadi: Input Output

2.2.3 Jenis Kata

Menurut Alisyahbana 1974: 79, kata adalah kesatuan kumpulan fonem atau huruf yang terkecil yang mengandung pengertian atau arti. Menurut jenisnya kata dibagi sepuluh macam, yaitu: 1. Kata benda adalah kata yang menyatakan tentang benda. Kata benda dibagi dua yaitu: kata benda kongkret merupakan kata benda yang nyata yang dapat dilihat atau diraba, contoh: buku, meja, jendela dan kata benda abstrak merupakan kata benda yang tidak dapat dilihat atau diraba, tetapi dapat dirasakan, contoh: sayang, benci, cinta. 2. Kata kerja adalah kata yang menyatakan pekerjaan atau perbuatan. Kata kerja dapat dibagi dua macam, yaitu kata kerja transitif yaitu kata kerja yang dapat diberi objek, Ucapan –Ucapan bahasa X LAD Tata bahasa formal bahasa X 10 contoh: memasak, mencuci, menulis dan kata kerja intransitif yaitu kata kerja yang tidak dapat diberi objek, contoh: berdiri, mandi, terbang. 3. Kata keadaan adalah kata yang menyatakan situasi atau keadaan, contoh: aman, dingin, maju. 4. Kata ganti orang adalah kata yang berfungsi sebagai pengganti orang. Kata ganti ada tiga macam, yaitu: kata ganti orang I, contoh: saya dan aku tunggal, kami dan kita jamak, kata ganti orang II, contoh: kau dan kamu tunggal, kalian jamak, kata ganti orang III, contoh: ia dan dia tunggal, mereka jamak. 5. Kata keterangan adalah kata yang berfungsi untuk menyatakan keterangan. Kata keterangan dapat dibagi enam macam, yaitu: kata keterangan tempat, contoh: Adik mencuci piring di kamar mandi, kata keterangan waktu, contoh: Hotel itu dibangun pada tahun 2012, kata keterangan keadaan, contoh: Paman sudah berangkat ke Bandung, kata keterangan subjek, contoh: Daniel, yang rajin itu, mendapat penghargaan mahasiswa terbaik, keterangan predikat, contoh: Kakak belajar, mengemudi, mobil, keterangan objek, contoh: Ibu memotong sayur, bayam, di dapur. 6. Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah atau bilangan. Kata bilangan dibagi tiga macam, yaitu kata bilangan tertentu, contoh: satu, dua, tiga, empat, kata bilangan tidak tertentu, contoh: beberapa, sebanyak, sebagian, kata bilangan bertingkat, contoh: ke-22, ke-27. 7. Kata sambung adalah kata yang berfungsi untuk menyambungkan antara bagian pertama dan bagian berikutnya. Kata sambung dibagi tiga macam, yaitu kata sambung antara kata atau kelompok kata, contoh: atau, dan, kata sambung dalam kalimat, contoh: 11 sedangkan, daripada, walaupun, kata sambung antarkalimat, contoh: dengan demikian, oleh sebab itu. 8. Kata depan adalah kata yang berfungsi sebagai penunjuk pada keterangan tempat, contoh: ke, dari, di. 9. Kata sandang adalah kata yang berfungsi sebagai penegas kata-kata tertentu, contoh: sang, yang, si. 10. Kata seru adalah kata yang berfungsi untuk menyatakan seruan, contoh: aduh, wah, oh, aduh, dan lain-lain.

2.2 Tinjauan Pustaka