Teknik Analisis Data METODOLOGI

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan jenis triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber digunakan untuk pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda yaitu guru-guru SMA Negeri I Karanganyar sedangkan triangulasi metode digunakan untuk teknik pengumpulan data yang berbeda yaitu melalui wawancara dan observasi.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Lexy J. Moleong 2004: 103 analisis data adalah “Proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data”. Analisis data tersebut dapat diperoleh dengan cara mengorganisasikan dan mengurutkan data tersebut ke dalam kelompok tertentu. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif. Menurut M. B. Miles dan A. M. Huberman 1992: 16 “Analisis terdiri dari tiga alur kegiatan bersamaan, tiga komponen kegiatan tersebut adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan verifikasi”. Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang menjalin dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”. Tahap-tahap analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data Proses analisis data dimulai dengan pengumpulan data sesuai dengan teknik data seperti yang dikemukakan di atas, maka pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan wawancara, observasi pengamatan dan dokumentasi. Seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber tersebut dibaca, dipelajari dan ditelaah. Analisis data dilakukan sejak pengumpulan data awal sampai pengumpulan data akhir. 2. Reduksi Data Pengertian reduksi data menurut Miles dan Huberman 1992: 16 “Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan reduksi data”. Reduksi data dilakukan dengan cara melakukan abstraksi yaitu membuat rangkuman inti, membuang data yang tidak perlu, mengatur data dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga agar tetap berada di dalamnya, sehingga penarikan kesimpulan akhir dari penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Kegiatan reduksi data berlangsung selama penelitian dilaksanakan. 3. Sajian Data Menurut Miles dan Huberman 1992: 17 bahwa ”Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun, yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan”. Penyajian meliputi berbagai jenis bentuk tabel dan teks naratif yang berupa catatan di lapangan. Melalui penyajian data akan memungkinkan peneliti untuk mengintreprestasikan fenomena-fenomena tersebut. 4. Penarikan Kesimpulan Kegiatan analisis terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan ini mula-mula masih belum jelas dan masih bersifat sementara kemudian meningkat sampai pada kesimpulan yang mantap yaitu pernyataan yang memiliki landasan yang kuat dari proses analisis data yang dilaksanakan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dan obsevasi. Hasil wawancara tersebut dapat segera ditarik kesimpulan yang bersifat sementara. Kesimpulan tersebut agar lebih mantap, maka peneliti memperjuangkannya dengan observasi. Kegiatan observasi ini dapat menemukan data baru yang dapat mengubah kesimpulan sementara menjadi kesimpulan yang mantap. Proses analisis dengan model analisis interaktif dapat ditunjukan dengan bagan sebagai berikut : Pengumpulan Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan Reduksi Data Gambar 2 : Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif Sumber : Mathew B. Miles dan Michael Huberman 1992: 20

H. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

STUDI PRAKTEK GURU DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMA NEGERI I KABUPATEN PONOROGO

0 16 1

Kesiapan Guru Geografi dalam Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Pelajaran Geografi SMA Se Kabupaten Batang

0 6 97

Kesiapan Guru Sejarah SMA Dalam Menghadapi Pelaksanaan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi Di Kabupaten Cilacap Tahun 2004

0 9 125

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Bidang Studi Geografi Kelas X Pada Materi Pokok Litosfer Tahun Ajaran 2004 2005 Di SMA Negeri 2 Rembang

1 16 149

Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi ( Studi Kasus Guru Geografi SMA Negeri di Kota Semarang

0 6 122

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA PROGRAM KEAHLIAN KHUSUS AKUNTANSI DI SMK NEGERI I BANYUDONO TAHUN AJARAN 2004 2005

0 5 114

KESIAPAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SDN 01 KEBAK DI KABUPATEN KARANGANYAR Kesiapan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di SDN 01 Kebak Di Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 14

KESIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGHADAPI SERTIFIKASI GURU PADA SMA NEGERI I KESIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGHADAPI SERTIFIKASI GURU PADA SMA NEGERI I JATISRONO TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

Pemahaman Guru Sejarah Terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pembelajaran Sejarah Di SMA Negeri 1 Ungaran Tahun Ajaran 2004/2005.

0 1 106

Kesiapan Guru Untuk Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Bidang Studi Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara Kota Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 2 150