- Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.
- Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain.
- Senang membaca buku-buku ilmiah. - Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang
berhubungan dengan bidang studi. - Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.
4. Keterampilan - Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar.
- Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar pendekatan
struktural, interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi. -
Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan.
- Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan
Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dai pendidikan luar sekolah.
d. Silabus
1 Pengertian Silabus Departemen Pendidikan nasional 2003: 7 mengartikan silabus yaitu
“silabus merupakan acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian hasil
belajarnya” 2 Sasaran Dari Silabus
Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2003: 8 “pedoman penyususnan silabus diperuntukkan bagi para pelaksana pendidikan terhadap kemajuan
belajar siswa”. Pembaharuan di bidang kurikulum harus mampu mengubah kebiasaan
guru yang selama ini cenderung menggunakan metode ceramah, yakni guru sangat dominan di dalam KBM. Pemberlakuan KBK diharapkan dapat mengubah pola
KBM menuju KBM yang berorientasi pada siswa. Untuk menuju keperubahan yang diinginkan perlu peningkatan kemampuan dan cara pandang baru dalam
mengelola KBM. Menurut Departemen pendidikan Nasional 2003: 45-46 Kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut
sebagai berikut :
Kemampuan Guru Indikator KBM
1. Guru
merancang dan
mengelola KBM
yang mendorong
siswa untuk
berperan aktif
dalam pembelajaran
Guru melaksanakan KBM dalam kegiatan yang beragam, misalnya :
• Percobaan
• Diskusi kelompok
• Memecahkan masalah
• Mencari informasi
• Menulis laporanceritapuisi
• Berkunjung keluar kelas.
2. Guru menggunakan alat bantu dan
sumber belajar
yang beragam
Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misalnya :
• Alat yang tersedia atau yug dibuat
sendiri •
Gambar •
Studi kasus •
Nara sumber •
Lingkungan 3. Guru memberi kesempatan
kepada siswa
untuk mengembangkan ketrampilan.
Siswa : •
Melakukan percobaan, pengamatan, ataua wawancara
• Mengumpulkan data atau jawaban dan
mengolahnya sendiri •
Menarik kesimpulan •
Memecahkan masalah •
Menulis laporanhasil karya lain dengan kata-kata sendiri.
4. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan gagasanya
sendiri secara
lisan atau
tulisan. Melalui :
• Diskusi
• Guru
mengajukan lebih
banyak pertanyaan terbuka
• Hasil karya
5. Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan
belajar dengan
kemampuan siswa. •
Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan untuk kegiatan tertentu
• Bahan pelajaran disesuaikan dengan
kelompok tersebut •
Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan sesuai dengan kebutuhan
siswa. 6. Guru mengaitkan KBM dengan
pengalaman siswa sehari-hari. •
Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalaman sendiri.
• Siswa menerapkan hal-hal yang
dipelajari dalam kegiatan sehari-hari. 7. Menilai KBM dan kemajuan
belajar siswa secara terus menerus.
• Guru memantau kerja siswa
• Guru memberikan umpan balik
B. Kerangka Pemikiran.
Dalam menjalankan Kurikulum Berbasis Kompetensi guru dituntut untuk banyak berperan dalam hal penyiapan administrasi untuk proses KBM . Guru
harus dapat mengusai dan memahami pengertian dari Kurikulum Berbasis Kompetensi sebelum menjalankannya sehingga aplikasi dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi dapat tercapai secara maksimum. Peran guru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi harus diketahui dan dipelajari secara maksimal dimana
pemahaman akan tugas atau kewajiban guru terhadap murid dan kegiatan belajar mengajar harus dipahami betul dan dilaksanakan, sedangkan tuntutan terhadap
profesionalime guru juga harus dipertimbangkan oleh guru pada era Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Guru yang memahami Kurikulum Berbasis Kompetensi, mengetahui kewajiban serta kedudukanya dan berkerja secara profesional sehingga dapat
mengatasi hambatan yang ada maka dia telah siap dalam menjalankan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan begitupun sebaliknya bila guru belum
paham dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan tidak mengetahui peran dan fungsinya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi serta tidak bekerja secara
profesional sehingga tidak dapat mengatasi hambatan yang ada maka dia dianggap belum siap dalam menjalankan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pemahaman
Terhadap KBK Peran Guru
dalam KBK
Profesionalisme Guru
Hambatan Belum
Siap Siap
Tujuan mempersiapkan
guru dalam menerapkan