Daerah Penangkapan Ikan Fishing Ground

2.4.4 Nutrien

Nutrien merupakan zat hara yang sangat penting bagi produktivitas primer fitoplankton dalam air. Nutrien dapat mempengaruhi tinggi rendahnya konsentrasi dari klorofil-a. Nilai konsentrasi klorofil-a di daerah pesisir lebih tinggi dibandingkan di daerah laut lepas. Hal ini diakibatkan oleh adanya pasokan suplai nutrien melalui run-off sungai dari daratan ke daerah pesisir, sedangkan rendahnya konsentrasi klorofil-a di perairan lepas pantai karena tidak ada suplai nutrien dari daratan secara langsung Nybakken,1992. Nutrien utama yang diperlukan fitoplankton untuk tumbuh dan berkembang biak adalah fosfor dan nitrogen. Kebutuhan fosfor fitoplankton berasal dari batuan fosfat. Cadangan fosfor terbesar bukan di udara tetapi terdapat pada batu karang atau endapan-endapan batuan fosfat. Pada proses pemanfaatan nitrogen, fitoplankton memiliki kecendrungan untuk secara berturut-turut mengambil nitrat, nitrit dan amonium Nontji, 1984. Nitrogen terdapat pada bentuk-bentuk molekul protein dalam organik yang telah mati kemudian diuraikan menjadi bentuk-bentuk inorganik oleh serangkaian organisme pengurai, terutama bakteri pembentuk nitrat, hasil selanjutnya adalah zat hara nitrat yang merupakan bentuk yang siap digunakan oleh fitoplankton Odum, 1971.

2.5 Daerah Penangkapan Ikan Fishing Ground

Pada kegiatan penangkapan ikan di laut, pertanyaan klasik yang sering dilontarkan nelayan adalah dimana ikan berada dan kapan bisa ditangkap dalam jumlah yang berlimpah. Meskipun sulit mencari jawabannya, pertanyaan penting itu perlu dicari solusinya. Hal ini antara lain karena usaha penangkapan dengan mencari daerah habitat ikan tidak menentu akan mempunyai konsekuensi yang besar yaitu memerlukan biaya BBM yang besar, waktu dan tenaga nelayan. Apabila mengetahui dimana ikan bisa tertangkap dalam jumlah yang besar tentu saja akan menghemat biaya operasi penangkapan, waktu dan tenaga Zainuddin, 2006 dalam Muklis, 2008. Menurut Mukhtar 2010, daerah penangkapan ikan fishing ground adalah suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam jumlah yang maksimal, alat tangkap dapat dioperasikan, dan ekonomis. Suatu wilayah perairan laut dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan. Apabila wilayah tersebut terjadi interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan dengan teknologi penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Apabila pada suatu areal perairan terdapat sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan tetapi alat tangkap tidak dapat dioperasikan karena berbagai faktor, seperti keadaan cuaca. Maka kawasan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan demikian pula jika terjadi sebaliknya karena tidak terjadinya interaksi antara ikan sebagai target dan teknologi penangkapan. Sebab-sebab utama suatu jenis ikan berkumpul disuatu daerah perairan adalah: a Perairan yang cocok untuk hidupnya baik dari segi suhu maupun salinitas. b Sebagai tempat mencari makanan. c Sebagai tempat yang sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya. Faktor lingkungan yang membantu nelayan untuk mengetahui daerah penangkapan ikan antara lain konsentrasi klorofil-a, SPL, perbedaan tinggi permukaan laut, arah dan kecepatan arus, dan tingkat produktivitas primer. Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan lebih mudah dilacak disuatu area melalui teknologi. Hal ini karena ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti adanya peristiwa upwelling, dimana arus pusaran eddy dan daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas, suhu atau klorofil-a Zainuddin, 2006 dalam Muklis, 2008. Pengetahuan dasar yang dipakai dalam melakukan pengkajian adalah mencari hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan disekelilingnya. Hasil dari analisa ini akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan tertentu. Sebagai contoh ikan albacore tuna di laut utara Pasifik cenderung terkonsentrasi pada kisaran suhu 18,5-21,5 C dan berasosiasi dengan tingkat klorofil-a sekitar 0,4 mgm 3 . Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan musim penangkapan ikan yang efektif. Tentu saja hal ini akan memberikan gambaran solusi tentang pertanyaan nelayan kapan dan dimana bisa mendapatkan banyak ikan Zainuddin, 2006 dalam Muklis, 2008.

2.6 Karakteristik Satelit Aqua MODIS dan Terra MODIS