2.3.3 Suhu Permukaan Laut SPL
Suhu adalah ukuran energi kinetik gerakan molekul yang terkandung dalam suatu benda Nybakken, 1988. Daerah yang paling banyak menerima
radiasi dari sinar matahari adalah daerah-daerah yang terletak pada lintang 10
o
LU–10
o
LS. Oleh karena itu, suhu air laut yang tertinggi akan ditemukan di daerah ekuator. Jumlah bahang yang diserap oleh air laut pada suatu lokasi
semakin berkurang bila letaknya semakin mendekati kutub Sverdrup et al., 1961 dalam Hatta, 2001. Selain faktor sinar matahari, suhu di daerah tropik juga
dipengaruhi oleh kondisi meteorologi antara lain ialah curah hujan, penguapan, kelembaban udara, dan kecepatan angin sehingga suhu air di permukaan laut
biasanya mengikuti pola musiman Nontji, 2005. Hela dan Laevestu, 1970 dalam Muklis 2008 menyatakan bahwa suhu
optimum berbagai jenis hewan air berbeda-beda tergantung pada spesies daerah tempat hidup yang dipengaruhi oleh faktor fisika, kimia dan biologi. Hampir
semua populasi ikan yang hidup di laut mempunyai suhu optimum untuk kehidupannya. Dengan mengetahui suhu optimum dari suatu spesies ikan, maka
akan dapat diduga keberadaan suatu schooling ikan, yang kemudian dapat digunakan untuk tujuan perikanan. Perubahan intensitas cahaya akan
mengakibatkan terjadinya perubahan suhu air laut baik secara horizontal, mingguan, bulanan maupun tahunan. Selanjutnya dikatakan bahwa ikan dapat
merasakan terjadinya perubahan suhu yang lebih kecil dari 0,1 C. menurut
Hutabarat dan Evans 1984, suhu permukaan laut rata-rata di perairan Indonesia akan mengalami penurunan satu hingga dua derajat setiap kedalam 80 meter.
Kasus tertentu seperti upwellingi, nilai suhu permukaan laut dapat turun menjadi
25 C. Hal ini disebabkan naiknya massa air yang berada di bawah bersuhu
rendah ke permukaan laut. Parameter SPL sangat penting untuk diketahui karena dapat memberikan
informasi mengenai front, upwelling, arus, daerah tangkapan ikan, cuacaiklim, pencemaran minyak, dan pemanasan global. Menurut Hutabarat dan Evans 1985
dalam Nontji 2005, upwelling di lautan dapat diidentifikasi dari sebaran SPL, di daerah SPL yang lebih rendah akan terjadi upwelling di sekitarnya, hal ini
disebabkan karena air yang dingin dari lapisan bawah terangkat ke atas. Upwelling juga mengangkat unsur hara ke permukaan perairan sebagai makanan
pokok bagi fitoplankton, sehingga SPL yang rendah akan mengundang ikan herbivora karena terjadinya upwelling yang mengakibatkan kesuburan perairan.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktifitas Fitoplankton 2.4.1 Cahaya Matahari