dapat diserap oleh klorofil untuk reaksi fotosintesis Parsons et al.,1977 dalam Prihartato 2009.
2.4.2 Suhu
Suhu merupakan salah satu variable lingkungan yang mempengaruhi laju fotosintesis dan pertumbuhan algae di perairan secara alami. Tingkat percepatan
proses-proses dalam sel akan meningkat sejalan dengan meningkatnya suhu. Nilai maksimum terjadi antara selang 25-40
C Reynolds, 1990. Suhu air terutama di lapisan permukaan sangat dipengaruhi oleh jumlah
sinar matahari yang jatuh ke permukaan air, yang sebagian dipantulkan kembali ke atmosfer dan sebagian masuk ke perairan dan disimpan dalam bentuk energi
Welch, 1952. Suhu dapat mempengaruhi fotosintesis di laut baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung suhu berperan untuk
mengontrol reaksi kimia enzimatik dalam proses fotosintesis, sedangkan secara tidak langsung suhu merubah struktur hidrologi kolom perairan dalam hal
kerapatan air yang mempengaruhi distribusi fitoplankton Tomascik et al., 1997.
2.4.3 Arus
Arus merupakan pergerakan secara vertikal atau horizontal massa air karena adanya perbedaan densitas air, pasang surut dan tiupan angin Nontji,
2005. Arus permukaan air laut mempengaruhi perpindahan fitoplankton dari suatu tempat ke tempat yang lain karena fitoplankton memiliki kemampuan gerak
yang terbatas. Hal tersebut mengakibatkan pergerakan fitoplankton mengikuti pola arus yang terbentuk di sekitarnya Sujoko et al., 2002.
2.4.4 Nutrien
Nutrien merupakan zat hara yang sangat penting bagi produktivitas primer fitoplankton dalam air. Nutrien dapat mempengaruhi tinggi rendahnya konsentrasi
dari klorofil-a. Nilai konsentrasi klorofil-a di daerah pesisir lebih tinggi dibandingkan di daerah laut lepas. Hal ini diakibatkan oleh adanya pasokan suplai
nutrien melalui run-off sungai dari daratan ke daerah pesisir, sedangkan rendahnya konsentrasi klorofil-a di perairan lepas pantai karena tidak ada suplai nutrien dari
daratan secara langsung Nybakken,1992. Nutrien utama yang diperlukan fitoplankton untuk tumbuh dan
berkembang biak adalah fosfor dan nitrogen. Kebutuhan fosfor fitoplankton berasal dari batuan fosfat. Cadangan fosfor terbesar bukan di udara tetapi terdapat
pada batu karang atau endapan-endapan batuan fosfat. Pada proses pemanfaatan nitrogen, fitoplankton memiliki kecendrungan untuk secara berturut-turut
mengambil nitrat, nitrit dan amonium Nontji, 1984. Nitrogen terdapat pada bentuk-bentuk molekul protein dalam organik yang telah mati kemudian diuraikan
menjadi bentuk-bentuk inorganik oleh serangkaian organisme pengurai, terutama bakteri pembentuk nitrat, hasil selanjutnya adalah zat hara nitrat yang merupakan
bentuk yang siap digunakan oleh fitoplankton Odum, 1971.
2.5 Daerah Penangkapan Ikan Fishing Ground