Tujuan Deskripsi Histologis, Komponen Bioaktif dan Aktifitas Antioksidan pada Daun Mangrove Api-api (Avicennia marina)

tanaman mangrove. Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, dengan luas hutan mangrove sekitar 3,5 juta hektar Noor et al. 2006. Sekitar 202 jenis spesies mangrove di Indonesia telah teridentifikasi dan dari sekian banyak tanaman mangrove yang tumbuh subur di Indonesia tersebut, Api-api Avicennia marina merupakan jenis mangrove yang sangat berpotensi untuk diteliti kandungan bioaktifnya, terutama kandungan antioksidan. Mangrove Api-api merupakan salah satu jenis mangrove yang tersebar diseluruh Indonesia dengan kondisi yang melimpah Noor et al. 2006. Api-api A. marina telah dikenal sejak dulu oleh masyarakat karena banyaknya manfaat yang dimilikinya. Mahera et al. 2011 mengatakan bahwa Api-api merupakan salah satu spesies mangrove yang sangat penting. Miles et al. 1998 menyebutkan bahwa Api-api menunjukkan aktifitas antimalaria dan aktivitas sitotoksik. Daun Api-api telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk pengobatan penyakit kulit, rematik, cacar, bisul dan pakan hewan di peternakan Fauvel et al. 1993; Bandaranayake 2002. Di Indonesia, khususnya masyarakat pantai Cilincing Jakarta Utara ada yang memanfaatkan daun tumbuhan Api-api yang masih muda sebagai bahan sayur urap, demikian pula masyarakat pantai di Jawa Timur Santoso et al. 2005. Potensi Api-api A. marina yang begitu besar, maka perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristiknya meliputi struktur jaringan, komposisi kimiawi, kandungan bioaktif dan aktivitas antioksidannya, serta aplikasi senyawa antioksidan dalam menghambat proses oksidasi pada minyak.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah: 1 Mempelajari karakteristik daun tanaman mangrove Api-api A. marina yang meliputi struktur jaringan dan komposisi kimiawi karbohidrat, kadar lemak, kadar protein, kadar abu, kadar air dan kadar serat kasar. 2 Menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak daun Api-api A. marina yang diperoleh dari ekstraksi berbagai pelarut. 3 Menentukan secara kualitatif senyawa bioaktif melalui uji fitokimia ekstrak daun Api-api A. marina 4 Menentukan kemampuan ekstrak daun Api-api A. marina dalam menghambat oksidasi pada emulsi minyak kelapa melalui bilangan peroksida yang terbentuk. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Tumbuhan Api-Api A. marina Ekosistem mangrove merupakan sumber alami tannin dan kayu yang bernilai tinggi. Sebagai contoh, batang kayu rizhopora yang keras digunakan untuk pembuatan kapal tahan rayap dan organisme laut Rao 1994. Tanaman mangrove dipakai sebagai obat masyarakat untuk mengobati beragam penyakit selama berabad-abad. Beberapa tanaman mangrove telah ditapis beberapa aktivitasnya, yaitu antiviral, antibakteri, antibisul, dan antiinflamasi Agoramoorthy et al. 2008 Tumbuhan A. marina merupakan salah satu jenis mangrove yang sudah lama dikenal oleh penduduk di Indonesia, mereka mengenalnya dengan nama yang berbeda-beda tergantung pada daerah masing-masing. Di Pulau Jawa tumbuhan ini dikenal dengan nama pohon Api-api, di Pulau Bali dikenal dengan nama pohon Prapat dan di Sumatera Selatan dikenal dengan nama kayu Api-api betina Yusuf 2010. Bentuk dan morfologi daun Api-api dapat dilihat pada Gambar 1. Klasifikasi A. marina menurut Duke et al. 2008 adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Filum : Thacheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Avicenniaceae Genus : Avicennia Spesies : Avicennia marina Forsk. Vierh Gambar 1 Daun Api-api A. marina Sumber: Borkar et al. 2011 Tanaman Api-api A. marina termasuk pepohonan semak hingga medium dengan ketinggian 2-5 meter Peng dan Xin-men 1983. Spesies ini ditemukan dari daerah hilir hingga pertengahan perairan payau di semua kawasan pasang surut Robertson dan Alongi 1992. Menurut Peng dan Xin-men 1983 A. marina ditemukan di mulut sungai atau di area pasang terendah dan toleran terhadap salinitas maksimum air payau, yaitu 85 ppt part per thousand. Pertumbuhan optimal terdapat pada salinitas 0-30 ppt Robertson dan Alongi 1992. Supriharyono 2002 menyatakan bahwa A. marina merupakan salah satu jenis penyusun magrove yang dapat bertahan pada tempat-tempat yang bersalinitas hingga lebih dari 90 ‰. Tanaman Api-api A. marina memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan, baik dalam bidang pangan, pakan, perumahan, farmasi dan lain sebagainya. Yusuf 2010 menyebutkan, tumbuhan kayu Api-api A. marina dapat digunakan untuk kayu bakar, perabot rumah tangga, mengasapi ikan, juga dapat digunakan untuk membuat lumpang padi. Kulit batangnya dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional misalnya obat sakit gigi, dan menurut Yusuf 2010 kulit batangnya mempunyai khasiat terhadap penurunan produksi hormon seksual afrodisiaka dan sering digunakan sebagai antifertilitas. Buahnya dapat dimakan dengan merebusnya terlebih dahulu, kemudian direndam semalam lalu dibersihkan dari kotorannya. Api-api A. marina secara tradisional telah dimanfaatkan sebagai obat-obatan untuk rematik, cacar air, borokbisul dan penyakit ringan lainnya Bandaranayake 2002. Tariq et al. 2007 menyatakan bahwa A. marina melepaskan senyawa- senyawa yang bersifat toksik terhadap nematoda yaitu phenol, tannin, azadirachtin dan ricinin.

2.2 Radikal Bebas