Syarat Kebijakan yang Baik Karakteristik Kebijakan Sekolah

Menurut Neong Muhadjir, 2003:90, membedakan antara kebijakan substantif dan kebijakan implementatif. Kebijakan implementatif adalah penjabaran sekaligus operasionalisasi dari kebijakan substantif. Menurut Sugiyono, 2003, tiga pengertian kebijakan yaitu: 1. Sebagai pernyataan lisan atau tertulis pimpinan tentang organisasi yang dipimpinnya 2. Sebagai ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan, sehingga tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam mencapai tujuan organisasi 3. Sebagai peta jalan untuk bertindak dalam mencapai tujuan organisasi Kebijakan adalah seperangkat rencana yang harus dilakukan dalam situasi tertentu yang telah disepakati secara resmi oleh sekelompok orang, organisasi bisnis, pemerintah atau partai politik.

2. Syarat Kebijakan yang Baik

Menurut Sugiyono 2003 syarat-syarat kebijakan yang baik sebagai berikut: 1. Kebijakan yang dibuat harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; 2. Kebijakan yang dibuat harus berpedoman pada kebijakan yang lebih tinggi dan memperhatikan kebijakan yang sederajat yang lain; 3. Kebijakan yang dibuat harus berorientasi ke masa depan; 4. Kebijakan yang dibuat harus adil; 5. Kebijakan yang dibuat harus berlaku untuk waktu tertentu; 6. Kebijakan yang dibuat harus merupakan perbaikan atas kebijakan yang telah ada; Universitas Sumatera Utara 7. Kebijakan yang dibuat harus mudah dipahami, diimplementasikan, dimonitor dan dievaluasi; 8. Kebijakan yang dibuat harus berdasarkan informasi yang benar dan up to date; 9. Sebelum kebijakan dijadikan keputusan formal, maka bila mungkin diujicobakan terlebih dahulu.

3. Karakteristik Kebijakan Sekolah

Kebijakan sekolah memiliki karakteristik, antara lain: 1. Memiliki tujuan Kebijakan harus memiliki tujuan yang jelas dan terarah untuk memberikan kontribusi pada pendidikan. 2. Memenuhi aspek legal-formal Kebijakan harus memenuhi syarat konstitusional sesuai dengan hirarki konstitusi yang berlaku di sebuah wilayah hingga dapat dinyatakan sah dan resmi berlaku. 3. Memiliki konsep operasional Kebijakan sebagai sebuah panduan yang bersifat umum, tentunya harus mempunyai manfaat operasional agar dapat diimplementasikan dan menjadi sebuah keharusan untuk memperjelas pencapaian tujuan yang dicapai serta sebagai fungsi pendukung pengambilan keputusan. 4. Dibuat oleh yang berwenang Kebijakan harus dibuat oleh para ahli di bidangnya yang memiliki kewenangan untuk itu, sehingga tak sampai menimbulkan kerusakan pada pendidikan dan lingkungan di luar pendidikan. Universitas Sumatera Utara 5. Dapat dievaluasi Kebijakan memiliki karakter yang memungkinkan adanya evaluasi secara mudah dan efektif. 6. Memiliki sistematika Kebijakan merupakan sebuah sistem yang harus memiliki sistematika yang jelas menyangkut seluruh aspek yang ingin diatur olehnya. Sistematika pun dituntut memiliki efektifitas, efisiensi dan sustainabilitas yang tinggi agar kebijakan itu tidak bersifat pragmatis, diskriminatif dan rapuh strukturnya akibat serangkaian faktor yang hilang atau saling berbenturan satu sama lainnya.

4. Macam-macam Kebijakan