Unsur-unsur Disiplin Jenis-jenis Disiplin Pembentukan Disiplin

Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan. Tu’u 2004:37 mengemukakan disiplin itu penting karena alasan sebagai berikut: 1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya. 2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. 3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin. 4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika belajar. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan persyaratan kesuksesan seseorang.

3. Unsur-unsur Disiplin

Hurlock 1978, mengungkapkan beberapa unsur penting dalam disiplin, yaitu: 1. Peraturan Peraturan dianggap efektif apabila setiap pelanggaran atas peraturan itu mendapat konsekuensi yang setimpal. Jika konsekuensi itu tidak ada, maka peraturan tersebut akan kehilangan maknanya. Peraturan yang efektif dapat membantu seorang anak merasa terlindungi sehingga anak tidak melakukan hal- hal yang tidak pantas. Universitas Sumatera Utara 2. Hukuman Hukuman mempunyai 3 fungsi, yaitu untuk menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan, mendidik, dan memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima oleh masyarakat. 3. Penghargaan Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi juga dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di punggung dan belaian. Penghargaan mempunyai tiga peranan penting, yakni penghargaan mempunyai nilai mendidik, sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui, dan tidak adanya penghargaan melemahkan perilaku. 4. Konsistensi Konsistensi adalah tingkat keseragaman menuju kesamaan. Siswa yang telah berdisiplin secara konsisten mempunyai motivasi yang lebih kuat dan komitmen untuk berperilaku sesuai dengan standar soaial yang berlaku dibanding dengan siswa yang berdisiplin secara konsisten.

4. Jenis-jenis Disiplin

Terdapat dua jenis disiplin, yaitu: 1. Disiplin yang positif yang diterapkan melalui pendidikan dan bimbingan, yang dalam hal ini disiplin lebih menekankan pada perkembangan diri individu dimulai dari diri sendiri dan mengarah kepada perilaku pengendalian diri individu itu sendiri. 2. Disiplin yang negatif yaitu disiplin yang diterapkan melalui hukuman dimana individu akan melakukan kedisiplinan karena unsur keterpaksaan. Universitas Sumatera Utara

5. Pembentukan Disiplin

Menurut Tulus Tu’u 2004: 48-49, terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi dan membentuk disiplin, yaitu: 1. Kesadaran diri sebagai pemahaman bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. 2. Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktek atas peraturan yang mengatur perilaku individunya. 3. Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4. Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Unaradjan 2003 mengemukakan pendapatnya bahwa terbentuknya disiplin sebagai tingkah laku yang berpola dan teratur dipengaruhi oleh dua faktor, sebagai berikut: 1. Faktor Intern adalah unsur-unsur yang ada dalam diri manusia yang meliputi keadaan fisik dan psikis. Kondisi fisik individu yang sehat akan dapat menunaikan tugas-tugas yang ada dengan baik. Dengan penuh ketenangan, individu dapat mengatur waktu untuk mengikuti berbagai kegiatan secara seimbang dan lancar. Sedangkan kondisi psikis sangat mempengaruhi disiplin individu yang sehat dengan menghayati norma-norma yang berlaku dalam keluarga dan masyarakat. 2. Faktor Ekstern, antara lain: 1 keluarga yang menghayati dan menerapkan norma-norma moral dan agama yang dianutnya, 2 sekolah yaitu sebagai sarana Universitas Sumatera Utara pendidikan yang didirikan bagi kelancaran proses belajar mengajar yang meliputi gedung sekolah, sarana dan prasarana belajar lengkap, tenaga pendidik dan pengajar, serta sarana pendidikan lainnya, 3 masyarakat sebagai suatu lingkungan yang lebih luas dari pada keluarga dan sekolah turut menentukan berhasil tidaknya pembinaan dan pendidikan disiplin.

C. Analisis dan Evaluasi