BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otonomi daerah merupakan salah satu upaya renovasi yang dilaksanakan pemerintah untuk menjadikan Indonesia semakin maju. Maksud dari otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri rumah tangganya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang–undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah adalah menjadi dasar dan landasan penyelenggaraan otonomi daerah bagi pemerintah daerah itu sendiri yang mana maksud dan
undang-undang tersebut adalah guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta
masyarakat. Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Medan perlu menyusun Rencana Strategis SKPD dengan
berpedoman pada RPJMD Kota Medan tahun 2011-2015 dan Program Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Medan tahun 2006-2025.
Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan memiliki kewenangan
menyusun kebijakan daerah. Tujuan otonomi daerah tersebut dalam rangka untuk memberi pelayanan, peningkatan partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat yang
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan prinsip tersebut
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab. Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan pemerintahan
dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi
daerah. Salah satu argumen dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah bahwa Pemerintah Daerah harus mampu menyediakan pelayanan publik sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, hal ini sesuai dengan fungsi pokok dari Pemerintah Daerah yaitu mensejahterakan masyarakat.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, otonomi daerah sebagai salah satu bentuk
desentralisasi pemerintahan yang pada hakekatnya ditujukan untuk memenuhi kepentingan bangsa secara keseluruhan, yaitu upaya untuk lebih mendekati tujuan
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mewujudkan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Sejalan dengan prinsip
penyelenggaraan otonomi daerah tersebut terdapat bagian urusan kewenangan pemerintah pusat yang diserahkan atau dilimpahkan kepada pemerintah kota
atau kabupaten. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Telah membuka kembali jalan bagi daerah-daerah untuk
mengatur dirinya sendiri dalam bidang-bidang tertentu, seperti sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang selama ini diatur oleh pusat.
Sejak dikeluarkannya undang – undang tersebut, pemerintah daerah terus– menerus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk menciptakan
tataan pemerintah yang adil, demokratis dan bukan hanya menciptakan sebuah
Universitas Sumatera Utara
pelayanan yang efisien, tetapi juga bagaimana pelayanan dapat dilakukan dengan tanpa membeda-bedakan status dari masyarakat yang dilayani. Dalam kehidupan
bernegara, pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan
ataupun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, perubahan paradigma dimana pemerintah harus memberikan pelayanan dengan konsep customer oriented bukan government oriented semakin
mendorong terwujudnya pelayanan prima yang dikehendaki. Karena itulah pelayanan di segala bidang harus dirancang sedemikian rupa sehingga bisa
memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk kebijakan di bidang perizinan. Salah satu indikator dari kualitas pemerintahan yakni kualitas pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah itu sendiri. Oleh sebab itu, buruknya sistem birokrasi pemerintahan dimasa lalu dengan segala implikasinya menjadi
titik tolak pemikiran pemerintah untuk melakukan usaha-usaha perbaikan kualitas pelayanan publik, yang mana hal tersebut mendorong pemerintah untuk kembali
memahami arti pentingnya kualitas pelayanan publik terhadap kemajuan pembangunan yang dilakukan oleh pusat maupun oleh pemerintah daerah baik itu
pelayanan tentang perizinan ataupun non perizinan. Salah satu upaya dalam rangka memperbaiki kualitas pelayanan oleh
pemerintah daerah yakni melalui pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu one stop service oleh Pemerintah Kota Medan yang ditandai dengan
Universitas Sumatera Utara
didirikannya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BPPT Kota Medan meskipun tidak serta merta diikuti oleh pendelegasian seluruh jenis layanan perizinan.
BPPT Kota Medan hadir di tengah-tengah masyarakat dengan harapan dapat membuat masyarakat lebih terbantu dan mudah mengurus segala macam
perizinan di lingkungan pemerintah Kota Medan dengan cepat, mudah, tepat dan pasti. Ketika banyaknya kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam hal
perizinan selama ini, BPPT berusaha menjadi solusi dan jawaban atas semua kendala tersebut. Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara
Nomor 37 Tahun 2011 tentang pendelegasian kewenangan pelayanan perizinan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu BPPT Kota Medan untuk
kepentingan masyarakat. Sebab bagaimanapun, kemudahan dan kecepatan perizinan menjadi salah satu stimulan meningkatkan kualitas pelayanan publik di
Kota Medan. Pemerintah memiliki fungsi utama secara umum yaitu fungsi
pemberdayaan, fungsi pengaturan, dan fungsi pelayanan kepada masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya, seseorang pemimpin atau dalam konteks ini
Kepala Daerah tidak bergerak sendiri. Perlu adanya distribusi pelimpahan wewenang agar pemimpin tidak terjebak pada urusan teknis yang sebetulnya tidak
perlu dilakukan. Pimpinan sebaiknya hanya terbatas kepada pekerjaan yang bersifat kebijakan strategis dan menghindari diri dari pekerjaan teknis sehingga
yang sifatnya teknis hendaknya dilimpahkan kepada bawahan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang diatas merasa tertarik memilih judul Prosedur Pendelegasian Wewenang Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara
Studi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Medan
B. Perumusan Masalah