Landsat 7 ETM+ Karakteristik Landsat

magnetiknya; Landsat 3 diluncurkan pada tanggal 3 Maret 1978, kemudian dikembangkan masalah di dalam sensor MSS pada bulan Agustus 1978 untuk mengatasi masalah keterlambatan pengiriman sinyal ke bumi Purwadhi, 2001. Sistem Landsat generasi pertama Landsat 1, Landsat 2, dan Landsat 3 didesain untuk membuat pengamatan secara otomatis menggunakan satelit sistem kamera RBV Return Beam Vidicon dan MSS Multi Spektral Scanner. Sistem RBV pada Landsat 1 dan 2 dioperasikan dengan 3 kamera pengatur cahaya yang terpisah, masing-masing band memiliki nilai spektral berbeda dalam selang 0,48- 0,83 μm. Sistem RBV Landsat 3 telah diubah menjadi 2 kamera, Pankromatik RBV yang dioperasikan dalam selang 0,51-0,75 μm. Kamera ini menghasilkan 2 bagian citra dengan mencakup permukaan bumi kira-kira 183 x 98 km. Sistem RBV menggunakan fokus sepanjang 25 cm didapatkan resolusi bumi kira-kira 30m. Stasiun satelit Landsat dioperasikan dekat orbit Sun-Synchronous dekat kutub orbit dengan ketinggian 915 km. Satelit Landsat mengelilingi bumi setiap 103 menit, mencapai 14 orbit per hari dan memperlihatkan permukaan bumi secara keseluruhan setiap 18 hari. Orbit dari satelit telah dipilih sehingga satelit bumi tersebut dapat mengulang peliputan wilayah di bumi pada waktu setempat yang sama pada setiap periode 18 hari dengan jarak 37 km dari orbit sebelumnya Purwadhi, 2001 . 2.3.2.1 Landsat 7 ETM+ Satelit Landsat 7 ETM+ merupakan radiometer pemindai multi spektral yang memiliki posisi tetap, pengamatan nadir, “whisk-broom”, dan kemampuan menyediakan citra beresolusi tinggi berisi informasi permukaan bumi, baik dalam wilayah spektrum sinar tampak maupun infra merah. Landsat 7 ETM+ diluncurkan pada tanggal 15 April 1999, berada pada ketinggian 705 km dengan periode edar 99 menit dan orbit polar Sun-synchronous yang memotong garis khatulistiwa ke arah selatan setiap pukul 10.00 waktu setempat dengan sudut inklinasi 30 o . Landsat 7 ETM+ mempunyai cakupan seluas 185 km melewati daerah yang sama setiap 16 hari LAPAN, 2000. Karakteristik sensor satelit Landsat 7 ETM+ yang mempunyai 8 kanal spektral dengan pengaturan gain tinggi dan rendah secara terpisah, dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 . Karakteristik Kanal Landsat 7 ETM+ Kanal Panjang Gelombang Resolusi Spasial Keterangan 1 0,45 – 0,52 μm 30 m Sinar tampak biru 2 0,52 – 0,60 μm 30 m Sinar tampak hijau 3 0,63 – 0,69 μm 30 m Sinar tampak merah 4 0,76 – 0,90 μm 30 m Infra merah dekat 5 1,55 – 1,75 μm 30 m Infra merah sedang 6 10,40 – 12,50 μm 60 m Infra merah termal 7 2,08 – 2,35 μm 30 m Infra merah sedang 8 0,5 – 0,9 μm 15 m Pankromatik Sumber : LAPAN, 2000 Berikut merupakan fungsi dari kanal – kanal pada Thematic mapper: a. Kanal 1 Berfungsi untuk penetrasi tubuh perairan, pemetaan perairan pantai, pembedaan vegetasi dan tanah. b. Kanal 2 Berfungsi untuk mengindera puncak pantulan vegetasi pada spektrum hijau yang terletak diantara 2 saluran spektral serapan klorofil. Kanal ini digunakan untuk membedakan vegetasi dan tingkat kesuburan. c. Kanal 3 Berfungsi untuk membedakan jenis vegetasi, memperkuat kontras kenampakan vegetasi dan non-vegetasi, membedakan lahan terbuka, dan yang bervegetasi. d. Kanal 4 Berfungsi membantu menidentifikasi tanaman, serta memperkuat kontras antara lahan, vegetasi, dan air. e. Kanal 5 Berfungsi sebagai pengindikasi jenis vegetasi, kandungan kelembaban tanah. f. Kanal 6 Berfungsi untuk penentuan formasi batuan, klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi, dan gejala yang berhubungan dengan thermal. g. Kanal 7 Berfungsi untuk pemetaan hydrothermal, tipe batuan dan mineral.

2.4 Sistem Informasi Geografis