Hakikat manusia BAB II KONSEP MANUSIA

1. Hakikat manusia

Hakikat manusia adalah makhluk individu yang diciptakan oleh Allah SWT dengan bahan dasar tanah. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat :Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk” QS Al-hijr [15] : 28. Secara arsitektur, tampilan bentuk tubuh dan wajah manusia menempati urutan pertama dibandingkan dengan segenap makhkluk ciptaan Allah.QS. Al-Thin [95]: 3 Dia adalah makhluk dua dimensi, yakni dimensi lahir atau jasad, dan dimensi batin atau ruh. Ada empat kosakata di dalam Al-Qur’an yang mengarah kepada makna manusia yakni Bani Adam, Al-basyar, al-insan dan an-nas. Disebut Bani Adam, karena manusia adalah anak cucu nabi Adam a.s. Istilah basyar diarahkan kepada manusia sebagai makhluk biologis atau sekedar berada being, sedangkan istilah insan berasal dari kata nasiya lupa diarahkan kepada manusia yang dihubungkan dengan sifat psikologis spiritual manusia, seperti berfikir, diberi ilmu dan memikul amanah. Adapun istilah an-nas sebagai jamak dari kata insan diarahkan kepada segenap manusia dalam kedudukanya sebagai makhluk sosial kolegial. 1 Dengan demikian keempat istilah di atas menunjukkan bahwa manusia sekarang ini adalah keturunan Nabi Adam as. yang memiliki eksistensi sebagai makhluk biologis, sosial dan spiritual. Dari sisi dimensi fisik, perbedaan manusia dengan hewan hanyalah perbedaan gradual, tetapi dari sisi ruhiyah, perbedaan manusia dengan hewan bersifat prinsipil. Dimensi ruhani manusia yang sering disebut juga al-qalb qalbu, heart, memiliki tiga unsur yakni 1. willingness as-syahawat, kemauan sehingga manusia disebut homo violens manusia berkeinginan. 2. Feeling Adz-dzauq, perasaan. 3. Thingking al-fikr, pemikiran sehingga manusia disebut homo sapiens manusia berpikir. Al-Qalb berasal dari kata qalaba yang artinya berubah. Dengan demikian willingness, feeling dan thinking itu selalu berubah-ubah, hari ini berdamai tetapi besok sudah bermusuhan, hari ini dibenci tetapi besok lusa dicintai, hari ini bersahabat tapi besok lusa bermusuhan, oleh karena itu dikatakan bahwa manusia itu makhluk yang suka berubah-ubah. 1 Tim Penyusun, Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tingg Umum, Direktorat Perguruan Tinggi AgamaIislam Dep. Agama RI, Jakarta, 2004, hal.32. Istilah Basyar disebutkan oleh Al- Qur’an sebanyak 37 kali, antara lain di dalam surat al-Kahfi 110, Al-hijr : 33, al-Rum : 20, Al-Mukminun : 33. Istilah Insan disebutkan oleh Al-Quran sebanyak 65 kakli, antara lain di dalam surat al-Alaq : 5 dan Al- Ahzab 72. Sedangkan istilah al-nas disebutkan sebanyak 24 kali seperti surat al-Zumar 27. 21

1. Sejarah Penciptaan Manusia