Pada uraian di bawah ini penulis akan menjelaskan secara ringkas tentang kedudukan, peranan, visi, misi, dan tujuan hidup manusia dalam kerangka mencapai derajat manusia yang
BERMARTABAT. Mudah-mudahan uaraian ini bisa meresume uraian di atas.
a. Definisi Manusia : Di dalam Alqur’an disebut basyar, bani Adam, insan dan an-Nas
yakni salah satu spicies makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah dari tanah sebagai makhluk biologis, sosial dan spiritual, atau makhluk yang memiliki tubuh, nafsu dan
akal.
b. Kedudukan Manusia : Kedudukan manusia adalah sebagai Abid atau hamba Allah, sedangkan Allah adalah al-Ma’bud Tuhan yang disembuh. Semua manusia tanpa
terkecuali berkedudukan sebagai hamba bukan sebagai tuan sedangkan yang berkedudukan sebagai tuan hanyalah Allah swt. Sebagai hamba Allah, manusia harus
selalu siap melayani Allah, siap beribadah kepada Allah dan tidak beribadah kepada selain Allah.
c. Peran Manusia : Peran manusia sebagai khalifah fil ardl, yakni penguasa dalam
mengelola bumi. Sebagai khalifah, manusia adalah wakil Allah di muka bumi. Bayangkan jika di dada Anda tertulis nama Anda dan tulisan “WAKIL ALLAH” maka
Anda tidak akan bertindak sembarangan tetapi anda akan memilih tindakan yang paling terhormat. Manusia benar-benar makhluk BERMARTABAT. Sebagai wakil
Allah maka manusia wajib melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk Allah. Amanah ini sebenarnya telah ditawarkan oleh Allah kepada langit, bumi dan gunung-
gunung tetapi mereka semua menolaknya. Kemudian amanah ini diambil oleh manusia QS. Al-Ahzab [33] : 72. Sebagai khalifah, keberadaan seseorang harus
dirasakan manfaatnya bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia ialah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Semakin banyak memberikan
manfaat, semakin tinggi nilai kemanusiaannya. Semakin tidak memberikan manfaat, semakin jatuhlah eksistensinya, persis sampah. Walaupun profesor doktor gelarnya,
atau jenderal pangkatnya, menteri atau bahkan presiden jabatannya, tetapi jika hanya membuat rakyat menderita, ia adalah manusia sampah,.... sampah....sampah.
Naudzubillahi min dzalik. Ciri utama bahwa seseorang sebagai khalifah ialah apakah sesorang itu bermanfaat bagi orang lain ? Jika bermanfaat, itulah khalifah. Jika tidak
manfaatnya, itulah sampah. Bahkan mungkin lebih dari sampah karena sampah masih bisa diolah menjadi pupuk tapi kalau menjadi manusia perusak itu lebih buruk
daripada sampah. Oleh karena itu kita harus berusaha menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya menjadi orang yang hanya mementingkan
39
diri dan keluarga sendiri. Apabila seseorang panjang umurnya dan baik amalnya, itu lebih baik. Hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Sofwan Abdullah ibn Basyar al-Aslamy :
Rasulullah bersabda : “ Sebaik-baiknya orang adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”.
24
d. Visi Manusia : Visi adalah gambaran besar tentang cita-cita masa depan yang harus