Sejarah Penciptaan Manusia BAB II KONSEP MANUSIA

1. Sejarah Penciptaan Manusia

Dahulu kala, dunia ini dihuni beragam makhluk, baik makhluk berakal maupun tidak berakal. Dalam tata bahasa Arab, makhluk berakal dilambangkan dengan “man” sedangkan makhluk tidak berakal dilambangkan dengan “ma”. Makhluk berakal ada tiga, yakni malaikat, jin dan manusia, sedangkan selain yang tiga itu termasuk katagori makhluk tidak berakal seperti hewan, pohon, batu, tanah, air, dan udara. Hasil penelitian para arkeolog menyebutkan bahwa di masa purbakala, bumi ini telah dihuni makhluk yang telah memiliki otak dan kemampuan berpikir meskipun dalam level yang sederhana, buktinya, mereka sudah menggunakan alat-alat untuk keperluan hidupnya. Beberapa makhluk berakal yang ditemukan fosilnya oleh para arkeolog adalah 1. Makhluk berakal bernama Australopithecus yang hidup kira-kira 4 juta sampai 600.000 tahun yang lalu. Tingginya 1,25 sampai 1,5 meter dengan volume otak antara 500 – 550 cc. 2. Pithecantropus yang hidup kira-kira 500.000 tahun yang lalu. Tingginya antara 1,50 – 1,78 meter, dengan volume otak kira-kira 900 cc. 3. Neanthertalensis kira-kira 1000 – 500 tahun yang lalu. Volume otaknya lebih besar daripada makhluk berakal sebelumnya, kira-kira 1300 – 1600 cc. Sangat mungkin juga, merekalah yang telah menguasai bumi untuk waktu yang sangat lama. Akan tetapi perilaku mereka sering bertengkar karena berebut makanan, betinawanita maupun wilayah kekuasaan hingga akhirnya mereka hancur, punah, dan selesai wallahu a’lam. Setelah bumi sepi penguasa, Allah bermaksud membuat makhluk berakal model baru untuk penggganti penguasa yang telah punah. Alqur’an menyebut makhluk berakal sebagai pengganti itu dengan lafadz “man” bukan lafadz “ma”. Perhatikan QS.al-Baqarah [2] : 30 Alqur’an menerangkan bahwa Allah bermaksud menciptakan manusia sebagai khalifah di atas bumi. Allah berniat membuat “man” yang baru. Mendengar informasi itu, malaikat merasa keberatan lantas bertanya “ Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di atas bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya, dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? 2 Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa Allah hendak membuat “man” yang baru. Akan tetapi malaikat berkeberatan karena khawatir “man” species baru yang akan dibuat ini berperilaku merusak seperti “man” sebelumnya. Dalam hal ini, hampir mustahil malaikat 2 QS. Al-baqarah [2] : 30 22 menebak atau memprediksi karena akal malaikat adalah akal pasif. Menanggapi kekhawatiran ini Allah lantas menjawab dengan mengatakan “ Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui” 3 . Hingga akhirnya Allah menciptakan”man” species baru yang memiliki otak jauh lebih besar daripada “man” yang pernah ada. “Man” yang baru ini kemudian diberi nama Adam sebagai spicies manusia. Adam diciptakan dari tanah, bahan baku yang ada di bumi sekarang ini. 4 Allah swt sengaja menciptakan Adam sebagai “man” yang baru ini untuk ditempatkan di muka bumi “inna makannakum fi al-ardh”. Adam ditempatkan di dunia bukan gara-gara makan buah khuldi sebagaimana akan diterangkan nanti. Setelah Adam diciptakan, lalu Allah mengajari Adam tentang seluruh al-Asma. Lafadz asma bukan sekadar nama tetapi terkandung juga sifat. Perhatikkan lafadz asma’ul husna, yakni ar-rahman, ar-rahim, dst. Lafadz ar-rahman adalah asma tetapi juga sifat pengasih. Lafadz ar-rahim adalah nama juga berisi sifat penyayang. Jadi ketika Allah mengajarkan seluruh al-asma, itu artinya Adam diajari tentang air, api, tanah, batu, udara, tumbuhan, hewan, bulan, bintang, matahari, langit, beserta segenap sifat-sifatnya. Luar biasa. Ternyata Adam pandai menguasai apa yang Allah ajarkan. Setelah Adam selesai diajari, Allah memanggil para malaikat, lantas Allah berfirman : “ Sebutkan kepadaKu nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar”. 31. Malaikat menjawab :”Maha suci Engkau , tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana 32. Pendek kata, malaikat merasa kagum kepada kehebatan Adam, mereka pasrah-kalah. Setelah terbukti malaikat kalah, maka Allah segera memerintahkan malaikat untuk bersujud, menundukkan kepala kepada Adam sebagai tanda hormat. Ketika itu, ada makhluk yang masih dikelompokkan malaikat yang berasal dari species jin yang tidak mau bersujud. Allah segera bertanya kepadanya ”Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tanganKu. Apakah kamju menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi ?” Iblis Ia berkata :”Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. QS. Shaad [38] : 75-76. 5 Oh rupanya dia 3 QS. Al-Baqarah [2]: 30 4 “ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat :”Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah QS. Shad [38] : 71. “Dan ingatlah , ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk QS. Al-Hijr [15] : 28. 5 Allah berfirman :”Hai Iblis, apakah yang menghalangimu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tanganKU. Apakah kamu menyombongkan diri, ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang 23 bukan malaikat yang diciptakan dari cahaya tetapi jin yang diciptakan dari api. Sangat mungkin ketika itu, jin ini masih saleh sehingga disebut malak. Mendengar jawaban yang amat sombong itu, Allah murka dan memvonis dengan putusan yang tidak diduga. Allah berfirman :”Ihbit ” , turun kamu. “Keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk QS. Shaad [28] : 77. Vonis teramat berat ini sangat mengagetkan jin ini sehingga ia berputus asa, frustrasi. Dalam bahasa Arab furtrasi itu adalah ablasa, maka jin itu disebutlah iblis, sang frustrasi. Jika demikian, siapa itu Iblis ? Iblis adalah species jin, makhluk yang diciptakan dari api, kemudian frustrasi gara- gara diusir dari surga oleh Allah Swt. Divonis usir demikian, jin iblis ini bukannya menyesal dan bertaubat, malah ia mengajukan dua permohonan kepada Allah, yakni agar dipanjangkan umur dan diizinkan untuk menggoda Adam dan anak isterinya terus kepada cucu-cucunya sampai hari kiamat. QS. Shaad [28] : 79-81. 6 Ternyata Allah mengabulkan permintaan ini. Jadi, jin iblis itu panjang usianya. Tetapi tidak semua jin berumur panjang sampai kiamat. Allah swt mempersilakan Adam dan Hawa untuk menempati al-jannah dan menikmati segala buah-buahan yang ada di dalamnya. Tapi Allah juga memberi perhatian agar Adam dan Hawa tidak mendekati sebuah pohon tetentu 7 . Mengapa dilarang ? Allah tidak menjelaskannya. Adam adalah manusia atau insan. Kata dasar insan adalah nasia yang artinya lupa. Memang Adam lupa kepada peringatan Allah ini, ia mendekati pohon itu, padahal di sana sudah ada jin Iblis yang siap menggoda. Di saat yang sudah dianggap tepat, jin iblis mulai melakukan siasatnya untuk menjerumuskan Adam. Dia menggoda Adam untuk memakan buah khuldi. 8 Menggoda itu bahasa Arabnya adalah syatana, maka disebutlah syaitan sang lebih tinggi ?”. Iblis berkata :”Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau telah ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah” QS. Shaad [38] : 75-76. 6 Allah berfirman ”Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. 77. Sesungguhnya kutukaKu tetap atasmu sampai hari pembalasan 78. Iblis berkata “beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.79. Allah berfirman ” Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh 80, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya hari Kiamat 81. Iblis menjawab “Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya 82. Kecuali hamba- hambaMu yang mukhlis di antara mereka 83 QS. Shaad [38] : 77-83 7 Dan Kami berfirman :”Hai Adam, diamilah olehmu dan isterimu surga ini,. Dan makanlah makanan- makanan yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai , dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim QS. Albaqarah [2] : 35. 8 Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata :”Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa ?” 120. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daunan yang ada di surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah dia 121 QS. Thaha [20]: 120-121. 24 penggoda. Jadi disebut Iblis karena dia frustrasi, sedangkan disebut setan karena suka menggoda. Adam dan Hawa berkeyakinan bahwa buah itu memiliki kekuatan gaib untuk membawa Adam dan Hawa kepada keabadian di surga. Itu berarti syirik. Allah sangat murka kepada mereka, lantas Allah menyatakan “ Ihbitu ”, turunlah kamu semua wahai Iblis, Adam dan Hawa. Kamu akan saling bermusuhan. Setan adalah musuh manusia yang paling nyata. Itulah sepenggal kisah Al-Qur’an tentang Nabi Adam a.s dan istrinya, Hawa. Kisah selanjutnya, Adam dan hawa menjalani kehidupan yang panjang dan dikarunia 42 orang anak dengan 21 kali melahirkan, setiap kelahiran kembar dua. Semua manusia yang hidup dewasa ini adalah anak cucu nabi Adam dan Hawa sehingga disebut Bani Adam. Refleksi atau ibrah yang dapat dipetik dari kejadian ini adalah :  Nabi Adam as adalah makhluk berakal spicies baru yang menggantikan kedudukan makhluk berakal species lama yang menjadi penguasa bumi.  Manusia yang ada sekarang adalah keturunan nabi Adam juga sebagai khalifah yang bertugas mengelola bumi.  Kedudukan manusia adalah sebagai abid atau hamba Allah.  Peran manusia adalah sebagai khalifah fi al-ardh yakni penguasa pengganti di atas bumi.  Manusia itu memiliki sifat nasiya lupa sehingga harus sering diingatkan.  Manusia mempunyai musuh yang nyata yakni syetan yang selalu berusaha dengan berbagai macam cara untuk menjerumuskan manusia ke dalam keburukan. 2. Perjalanan Hidup Manusia dari Alam ke Alam Sejak diciptakan sampai masuk alam akhirat, manusia mengalami lima alam, yakni 1. alam arwah atau alam lauh mahfudz 2. alam rahim 3. alam dunia 4. alam qubur, dan 5. alam akhirat. Penjelasannya sebagai berikut di bawah ini. Alam Arwah : Sebelum lahir ke dunia, manusia berada di alam ruh dan masih berupa ruh belum memiliki fisik. Manusia dari alam ruh ini akan diturunkan ke dunia. Akan tetapi jika turun dalam keadaan tidak berfisik, maka di dunia ini hanya akan penuh dengan ruh-ruh saja tanpa fisik. Jika manusia tidak berfisik, pasti dunia tidak akan ramai; tidak akan ada mobil sebab ruh tidak perlu mobil; tidak akan ada pabrik pakaian sebab ruh tidak perlu pakaian, dan tidak akan pabrik obat nyamuk sebab nyamuk 25 tidak akan menggigit ruh. Supaya bumi ini ramai maka manusia harus dibekali dengan fisik sebagai pembungkus ruh . Ruh dari alam arwah ini nanti akan dihembuskan oleh Allah Swt untuk masuk ke dalam janin yang berusia 4 bulan dalam kandungan 9 . Sebelum ruh masuk ke dalam janin, Allah SWT bertanya ulang kepada ruh : Alastu birabbikum ? Bukankah Aku ini Tuhanmu. Pertanyaannya bukan :Man Rabbuka siapa Tuhanmu ?. Pertanyaan di Lauh Mahfudz ini berbentuk question tag, itu artinya meminta komitmen bukan sekadar menjawab “Allah ”. Ruh pun menjawab :Bala syahidna Ya Kami bersaksi. 10 Di sini manusia memberikan komitmen dan monoloyalitas terhadap Allah, Tuhan semesta alam. Waktu itu semua ruh berjanji kepada Allah untuk hanya menyembah Allah semata. Amanah ini sebenarnya telah ditawarkan oleh Allah kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka semua menolaknya. Kemudian amanah ini diambil oleh manusia QS. Al-Ahzab [33] : 72. 11 Itulah alam Lauh mahfud, selanjutnya manusia masuk alam rahim . Alam Rahim Fungsi alam rahim adalah menyiapkan tubuh tempat berdiamnya ruh 12 . Selanjutnya, tubuh berfungsi untuk membantu ruh dalam merealisasikan tugas-tugas kekhalifahan. Kalau demikian, sebenarnya yang menjadi esensi manusia adalah ruh bukan tubuh; berkulit hitam atau putih bukanlah hal pokok, cantik atau buruk rupa tidaklah utama, yang paling pokok adalah kualitas ruhani. Akan tetapi pada tataran realita, banyak manusia yang memberikan penilaian berlebihan kepada jasad daripada kepada ruhani. Di dalam rahim, proses kejadian manusia mengalami beberapa level kehidupan, yakni kehidupan level sel, jaringan, sistem jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Pada level individu, janin sudah ber-ruh, sedangkan pada level sebelumnya calon manusia ini baru memiliki nyawa. 9 Hadits yang diterima dari Abdirrahman, Abdullah bin Mas’ud ra, dia berkata :” Rasulullah saw telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan :”Sesungguhnya setiap orang di antara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunyua selama 40 hari dalam bentuk nuthfah gabungan mani dan ovum setelah konsepsi , kemudian menjadi ‘alaqah segumpal darah selama waktu itu juga. Kemudian menjadi mudlgah segumpal daging selama itu pula, lalu diutuslah seorang malaikat kepaadanya lalu malaikat meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimart yakni menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya HR, Bukharu Muslim. 10 Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman : Bukankah Aku ini Tuhanmu ? Mereka menjawab : Betul engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan : sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhan al-A’raf : 172. 11 “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya amat zalim dan amat bodoh”. QS. Al-Ahzab [33] : 72. 12 Para ahli biologi menyebutkan ada 9 level kehidupan manusia yakni kehudupan tingkat sel, jaringan, sistem jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, dan ekosistem. 26 Kehidupan di alam rahim paling singkat, hanya 9 bulan 10 hari, selanjutnya manusia lahir ke alam ketiga yakni alam dunia. Ketika lahir ke dunia manusia membawa potensi. Semua potensi manusia bersifat fitrah yakni suci dan hanief yakni lurus kepada Allah. Tidak ada seorang bayi pun yang mengarah kepada kejahatan. Alam Dunia Setelah bayi berusai 9 bulan 10 hari di dalam kandungan, bayi pun lahir. Pada saat lahir, potensi manusia belum berkembang, bahkan panca inderanya pun belum berfungsi. Pada periode ini anak manusia belum mengetahui apa-apa 13 QS. An-Nahl [16] : 78. Potensi yang dibawa bayi sejak lahir potential capasity harus dikembangkan melalui pendidikan sehingga potensinya menjadi kemampuan nyata actual ability dan tetap mengahadap kepada kebenaran. Salah satu bentuk pendidikan yang harus dibiasakan adalah melakukan penelitian empirik. Allah SWT memerintahkan agar manusia melakukan penelitian QS Al- Ghasyiah [88] : 17-20 , bagaimana unta diciptakan biologi, bagaimana langit ditinggikan astronomi, bagaimana gunung-gunung ditegakkan geologi, vulkanologi, dan bagaimana bumi dihamparkan geologi. Di dalam QS.al-Baqarah [2] : 1674 dan QS. Ali Imran [3] : 190-191, Allah menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang hukum rotasi adalah objek penelitian bagi orang-orang yang beriman sehingga mereka bisa menjadi Ulul Albab yakni orang yang bisa menemukan inti al-lub masalah atau hakikat sesuatu. QS. Ali Imran [3]: 190-191. 14 Agar semua kecerdasan manusia berkembamg, maka Intellegence Quotient IQ manusia harus diasah dan dilatih dengan berpikir kritis reflektif tentang segala sesuatu ciptaan Allah bukan berpikir taqlied dan kultus individu. Spiritual Quotient SQ manusia harus dilatih banyak berdzikir mengingat dan menaati Allah, dan bertadabbur merenung antara lain tentang siapa diri kita, dari mana asalnya, sekarang sedang di mana, dan mau ke mana. Sudah cukupkah bekal untuk hidup di akhirat. Latihan SQ secara intensif, insya Allah akan sampai kepada kesadaran spiritual yang ditandai antara lain dengan menyatakan :Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka “ QS. Ali 13 “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. QS. An-Nahl [16] :78. 14 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda- tanda bagi orang-orang yang berakal. yaitu orang-orang yanag mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaa langit da bumi seraya berkata : “Ya Tuhan kami , tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Allah, maka peliharalah kamu dari siksa neraka”.QS. 3 Ali Imran : 190-191 27 Imran [3]: 191. Selain itu, manusia harus dilatih kecerdasan emosinya EQ, antara lain bagaimana cara menghargai orang, memaafkan, dan bersikap tolerans. Sebelum mencapai baligh, manusia belum terkena taklief atau beban untuk melaksanakan perjanjian yang ditanda tangani di alam ruh. Nanti, apabila sudah mencapai baligh, manusia diberi kewajiban nuntuk melaksanakan tugas kekhalifahan. Kewajiban orang tua kepada anak usia 1-15 tahun adalah melatih mereka untuk beramal saleh agar kelak siap menjadi khalifah fi al-ardl. Para orang tua mempersiapkan fisik anak antara lain dengan makanan yang halal dan bergizi halalan thayyiba, sedangkan untuk mempersiapkan kedewasaan ruhani dilakukan dengan aqiqah, khitan, penanaman akidah, pembiasaan salat, latihan bersikap jujur, dll. Dengan demikian pendidikan yang dilaksanakan harus bersifat terpadu. Setelah baligh, manusia wajib melaksanakan ibadah sebagaimana Allah tegaskan : Dan tidak semata-mata Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. QS. Adz-Dzariyat [51] : 56. Realisasinya, bisa ibadah individu seperti shalat, bisa juga ibadah sosial kemasyarakatan berupa pengelolaan bumi. Pokoknya, apapun yang dikerjakan manusia, seluruhnya harus dalam kerangka beribadah kepada Allah yang meliputi :  Hablum minallah seperti salat, saum, zakat, haji, berdoa, berdzikir, bersikap tawakkal, tadharru merendah hati kepada Allah dan lain-lain.  Hablum minannas seperti toleransi tasammuh, kerjasama takaful, tolong menolong ta’awun.  Hablum minal alam yakni bersikap ihsan terhadap seluruh sumber daya alam, baik sumber daya alam hewani, nabati maupun energi, termasuk menaati hukum Alam hukum Kauniyah. Target misi kekhalifahan adalah terkelolanya bumi secara baik untuk bekal manusia dalam kerangka ibadah kepada Allah. Dalam hal ini jin tidak diberi SPK Surat Perintah Kerja untuk menjadi khalifah fi al-ardl. Inilah salah satu kelebihan manusia dibandingkan jin. Masa kerja manusia dibatasi oleh usia. Usia manusia di dunia rata-rata 60 tahun. Itu kalau menggunakan perhitungan tahun Masehi. Kalau menggunakan tahun hijriyah kira-kira 62 tahun. Lain lagi kalau menggunakan perhitungan tahun Neptunus atau Pluto, apalagi perhitungan tahun langit. Di dalam Alquran dijelaskan bahwa sesungguhnya satu hari di sisi Allah sama dengan seribu tahun hitungan di bumi QS. Al-Hajj [ 22 ] : 47. Bahkan pada surat Al-Maarij [70] : 4 ditegaskan satu hari di langit ke tujuh setara dengan 50.000 tahun di bumi. Dengan demikian kalau manusia hidup di dunia selama 60 tahun, itu sama saja dengan 28 1, 8 menit, pendek sekali. Waktu yang sangat singkat ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk ibadah. Allah menegaskan carilah kampung akhirat tetapi jangan lupa bagimu di dunia. QS. Al- Qashash [28] : 77. 15 Untuk akhirat menggunakan kata perintah fiil amar wabtaghi carilah, sedangkan untuk dunia menggunakan kata larangan fiil nahyi, wala tansa jangan lupa. Kalau demikian sebenarnya dunia itu hanya media untuk mencapai akhirat atau sebagai batu loncatan untuk mencapai kebahagiaan surga. Apapun yang kita kerjakan di dunia, baik yang menyangkut sosial politik, sosial budaya, sosial ekonomi, seluruhnya harus dengan niat ibadah kepada Allah, dan harus dalam kerangka mencapai kebahagiaan kampung akhirat surga. Apabila seseorang menduduki jabatan yang tinggi, memiliki harta kekayaan yang melimpah, memperoleh bintang penghargaan yang amat banyak, tetapi tidak mendapatkan rida Allah, itu sangat rugi luar biasa, hidupnya sia-sia, sampah. Menyangkut masalah kebahagiaan dunia dan kekhalifahan ada dua hal yang tidak boleh dilupakan yakni 1. Kebahagiaan di dunia tidak bisa lepas dari materi, tetapi tidak selalu sejajar dengan materi. Kebahagiaan sangat tergantung kepada sikap penerimaan hati qanaah, syukur nikmat . Seandainya kenikmatan tergantung kepada materi berarti Allah tidak adil karena ada orang kaya dan ada orang miskin. 2. Allah memberikan dua pilihan kepada manusia yakni jalan yang baik dan jalan yang buruk wahadainahu najdain. Jalan mana yang mau ditempuhnya, diserahkan sepenuhnya kepada manusia. Jadi, manusia memiliki hak memilih free choise, free will, ree action. Pilihan mana pun pasti mengandung resiko QS. 52 : 21. Usia manusia telah Allah tentukan di alam Lauh Mahfudz alam ruh. Menurut QS. Fathir [35] : 11, orang yang panjang umurnya bukan dipanjangkan, juga orang yang pendek umurnya bukan dipendekkan. Tapi umur itu telah ditetapkan oleh Allah swt jauh sebelum kelahiran. Kematian tidak akan terjadi sebelum jatah usia habis. Adapun sakit atau kecelakaan hanya “sebab” kematian, karena jika tanpa didahului sebab, kematian akan sangat mengherankan. Catatan penting tentang hidup di dunia ini adalah :  Bagi orang kafir, dunia adalah tempat memanen, sedangkan bagi orang mukmin, dunia ini adalah tempat menanam. Mukmin baru akan memanen tanamannya nanti di akhirat sedangkan dunia hanyalah alakadarnya. 15 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi, dan berbuat baiklah kepada orang lain, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan QS. Al-Qashsh [28] : 77. 29  Bagi orang kafir, dunia ini adalah surga sehingga mereka bebas melakukan apa saja, sedangkan bagi orang mukmin, dunia seakan penjara karena banyak larangannya.  Bagi orang kafir, dunia adalah tujuan akhir sedangkan bagi orang mukmin, dunia adalah batu loncatan.  Orang kafir mengejar dunia dan melupakan akhirat, sedangkan orang mukmin mengejar akhirat dengan tidak melupakan dunia.  Dunia ini hanya sejenak tetapi waktu yang amat singkat ini akan menentukan hidup milyaran tahun bahkan tiada terhingga kehidupan di akhirat. Kita harus berjuang sepenuh kekuatan untuk menjadi hamba Allah ibad ar-Rahman dengan karakteristik sebagaimana dijelaskan di dalam QS Al-Furqan [25] : 63 – 71. Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan Yang Maha Penyayang itu ialah orang- orang yang berjalan di atas bumi dengan merendah hati dan apabila orang-orang Jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. Dan orang–orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. Dan orang-orang yang berkata ‘Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesunggumnya azab itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahannam itu seburuk- buruknya tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta mereka tidak berlebihan dan tidak pula kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah antara yang demikian. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat balasan dosanya, yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat, dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, maka mereka itu, kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan, dan adalah Allah Maha Penganpun Lagi Maha Penyayang, dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. QS Al- Furqan [25] : 63 – 71. Jadi ciri-ciri minimal hamba Allah adalah 1. Selalu merendah hati 2. Sapaannya kepada semua orang mengandung kata-kata perdamaian dan selamatan.3. Melewati malam dengan tahajud, berdoa agar dijauhkan dari neraka Jahannam, serta tartil Al-qur’an 4. Membelanjakan harta dengan tidak berlebihan dan tidak pula kikir, tapi di tengah-tengah antara yang demikian. 5. Tidak menyembah tuhan yang lain selain Allah. 6. Tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan 7. Tidak berzina. Selanjutnya ciri-ciri lain ibad ar-rahman antara lain mendirikan shalat dengan khusyuk dan menepati janji. Allah menegaskan :” Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang- orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya dalam hal ini mereka tidak tercela. Barang 30 siapa yang mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampuai batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulnya dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahnyangnya. Mereka itulah orang- orang yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. QS. Al- Mukminun [23] : 1-11. Marilah kita berusaha sekuat mungkin untuk mengamalkan apa yang dipesan oleh Allah yang tertera pada surat dan ayat di atas, agar apabila kita mati, kematian kita telah membawa bekal yang cukup untuk mendapatkan ridha Allah. Amin. Kematian Dari sisi sains, kematian ada empat level yakni kematian sel seperti matinya sel darah 2. Kematian jaringan seperti kulit yang mati dan melepuh 3. Kematian organ seperti stroke, dan 4. Kematian individu, yakni ruh berpisah dari tubuh. Ada juga istilah mati suri. Sebenarnya mati suri adalah tingkatan tertinggi dari kondisi tidak sadar. Orang kehilangan kesadarannya bertingkat-tingkat dari mulai shock, lena, pingsan dan mati suri. Orang yang mati suri adalah orang yang kehilangan kesadarannya persis orang mati, tak ada tanda-tanda kehidupan, hanya saja tubuhnya masih hangat. “Mayat” mati suri jangan langsung dimandikan, dikafani dan dikubur tetapi harus ditunggu selama 4 jam. Menurut ilmu kedokteran, apabila lewat empat jam tubuhnya menjadi dingin berarti ia benar-benar wafat. Wafat adalah kematian individu. Pada saat seseorang mau wafat sebagai kematian individu, ia akan mengalami sakaratul maut. Kata sakar artinya mabuk sedangkan sakaratu jamak artinya mabuk yang banyak. Kadang- kadang ada orang yang wafat dengan mudah, ada pula yang amat sulit melepaskan ruhnya karena ruh tidak mau keluar dari tubuh. Allah menerangkan :”Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang malaikat memukul dengan tangannya sambil berkata, keluarlah nyawamu Di hari ini, kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan kaarena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar, dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya” QS. Al-An’am [6] : 93. Setelah wafat, tubuh yang berasal dari tanah kembali menjadi tanah, sedangkan ruh yang berasal dari Allah kembali kepada Allah. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Ucapkanlah lafadz ini jika ada mushibah termasuk kematian baik yang wafat itu muslim maupun muslim. Arti lafadz tersebut adalah “Kami adalah milik Allah, dan kepadaNyalah kami kembali”. Lafadz ini disebut lafadz istirja’minta dikembalikan, minta diganti. 31 Dalam hal ini pada umumnya orang salah menghargai, tubuh yang akan kembali kepada tanah dan habis dimakan cacing, terus menerus di make up sehingga menghabiskan dana jutaan rupiah, sedangkan ruh yang akan kembali kepada Allah tidak di make up dengan serius. Padahal Allah swt menegaskan bahwa : “ Pada hari itu, harta dan anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang- orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”. QS. Asy-Sy’ara [26] : 88-89. Menyangkut kematian ini ada catatan, kapan kita mati dan di mana kita akan mati, itu sepenuhnya wilayah Allah, tetapi dengan cara apa kita mati, itu adalah hasil usaha kita. Oleh karena itu mari kita berusaha agar kematian ini dilalui dengan cara yang sangat baik, kematian yang diundang oleh Allah SWT sebagaimana dijelaskan di dalam QS. Al-Fajr [89]: 27-30 “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas dan diridhai-Nya, maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu”. Oh sungguh indah kematian tersebut, kematian yang diundang, kematian yang disambut gembira oleh para malaikat, kematian yang didambakan oleh surga. Menurut Nabi saw :”Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah amal perbuatannya kecuali tiga, sadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak salih yang mendoakan” HR. Bukhari Muslim . Oleh karena itu beramallah yang banyak sebelum maut menjemput. Bagaimanapun sayangnya anak kepada orang tua, tidaklah berguna jika dia berinfaq, berkurban, berhaji atau beramal lainnya untuk dan atas nama orang tua yang sudah wafat, pahala amal yang diperuntukkan bagi ayah dan ibu yang sudah wafat pasti tidak akan sampai. Seandainya amalan yang dilakukan anak cucu bisa sampai kepada orang yang sudah mati, tentulah kita tidak perlu khawatir akan kematian. Jika mau beramal, maka beramallah ketika masih hidup. Ayah dan ibu yang telah wafat hanya bisa memperoleh pahala kalau mereka telah mendidiknya dan menunjuki mereka kepada kebaikan. Hadits Nabi menyatakan bahwa :”Barang siapa yang menunjukkan kepada kebenaran, maka ia akan memperoleh pahala sebesar pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun”. Alam Qubur Manusia yang mati, tubuhnya masuk ke kuburan, sedangkan ruhnya masuk ke alam qubur. Setiap orang mati pasti masuk ke alam Qubur tetapi tidak semua orang yang mati masuk kuburan, karena ada orang mati dimakan hewan, dan ada juga orang mati karena terbakar hingga hangus tak tersisa. Ruh itu mengalir terus, maju terus pantang mundur, yakni dari alam arwah, maju ke alam rahim, maju ke alam dunia, maju ke alam qubur dan nanti maju ke alam akhirat. Ruh tidak akan pernah mundur. Jika ada isu ada arwah penasaran, bertemu dengan orang yang 32 sudah wafat, dll. Itu semua bukan ruh gentayangan tetapi itu hanyalah jin Qarin yang menggoda sebagaimana akan diterangkan nanti. Kualitas ruh orang mati terbagi tiga, yakni 1. Nafsu Amarah yakni hidupnya didominasi oleh kemauan dan perasaan buruk 2. Nafsu Lawwamah yakni manakala nafsunya kadang baik kadang buruk. 3 Nafsu Muthmainnah yakni manakala hidupnya didominasi oleh kemauan dan perasaan yang baik. Ketika orang yang memiliki nafsu muthmainnah mau meninggal dunia, Allah mengundang nafsu tersebut QS. Al-Fajr [89] : 27-30. Wajar kalau ruh itu keluar dari tubuh seperti rambut yang ditarik dari gundukan tepung, halus sekali hingga tepung pun tidak longsor. Berbeda dengan kematian pemilik nafsu amarah, kematiannya sangat menyakitkan ibarat menarik kawat berduri dari tumpukan karung goni. Bagaimana pun kualitas nafsunya, semua ruh orang mati memasuki alam qubur. Inilah alam keempat bagi manusia. Alam qubur disebut juga alam Barzah, yakni dinding pemisah antara dunia dengan akhirat sebagaimana disinggung di dalam QS.Al-Mukminun [23] : 100. Ruh orang saleh ditempatkan di Iliyin tempat tinggi sedangkan ruh orang jahat ditempatkan di Sijin penjara. Di Iliyin, ruh mendapatkan kenikmatan ruhaniyah, baginya kematian adalah awal kebahagiaan yang hakiki. Orang yang meninggal dunia dalam keadaan baik pada hakikatnya dia adalah hidup, tetapi hidup dalam dimensi yang lain serta mendapatkan rizki. Allah menyatakan :” Janganlah kamu menduga terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapatkan rizki”. QS. Ali Imran [3] : 1690. Adapun bagi orang jahat, kematian adalah awal penderitaan yang sebenarnya, di Sijin ruh mereka mendapatkan siksaan ruhaniyah bathiniyah QS. Al-Mukmin [40] : 45-46. Ruh tidak bisa kemana-mana. Tidak mungkin ruh bisa gentayangan. Ruh itu maju terus dari alam ke alam mustahil mundur. Di alam qubur, malaikat Munkar dan Nakir memeriksa amal manusia dengan sangat cepat sebab Allah itu maha cepat menghitung inna Allaha sariul hisab 16 . Amal yang paling pertama diperiksa adalah salat. Dalam hal ini kematian mengakhiri semua aktivitas amal manusia. Hadits menyatakan : Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah segala amalnya kecuali tiga, yakni 1. Sidkah Jariyah. Pahala sidkah akan terus menambah amal orang mati. 2. Anak shaleh yang mendoakan orangtuanya. Sedangkan doa anak yang inkar sama sekali tidak bisa berpengaruh. 3. Ilmu yang dimanfaatkan diajarkan, seperti mengajar Al-Quran, matematika, mengepel, memasak, dll, pokok semua ilmu yang bermanfaat. 16 Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah Maha Cepat hisabnya” QS. 40 Al-Mukminun [40] : 17. 33 Ruh yang berada di Sijin dapat saja mutasi ke Iliyin apabila mendapat pasokan pahala yang memadai dari ketiga amal investasi di atas. Manusia di alam Qubur sangat lama menunggu hari Kiamat. Jadi alam Qubur adalah alam pemisah barzah antara alam dunia dengan alam Akhirat. Alam Akhirat Alam akhirat diawali oleh peristiwa kiamat 17 , yakni hancurnya alam jagad raya secara dahsyat. Allah menegaskan :”Sesungguhnya saat hari Kiamat akan datang. Aku dengan sengaja merahasiakan waktu nya agar setiap jiwa diberi balasan dan ganjaran sesuai hasil usahanya”. QS. Thaha [20] 15. Pada hari kiamat ini, malaikat, jin, manusia dan makhkuk lainnya, semuanya mati, lalu Allah mengganti bumi dan langit yang telah hancur dengan bumi dan langit yang baru. 18 Penciptaan bumi dan langit yang baru ini sangat mungkin sama dengan periode awal penciptaan alam. Kalau demikian, pasti suhu bumi panas luar biasa, wallahu a’lam. Semua manusia benar-benar dijemur dalam teriknya matahari dengan jarak yang sangat dekat karena matahari belum banyak berekspansi. Tetapi ada tujuh golongan orang-orang yang mendapatkan tempat teduh. 19 Pada waktu itu, manusia dibariskan di alam terbuka dalam keadaan telanjang tiada berpakaian hadits dari Aisyah riwayat Imam Bukhari, itulah hari Mahsyar. Di alam Mahsyar 17 Nam : 16-17a-nama lain hari akhir adalah Yaumul Qiyamah = hari Kiamat QS.Az-Zumar [39[ : 60, Yaumul Ba.tas = hari Kebangkitan QS. Ar-Rum [30] : 56, Yaumul Hisab = hari Perhitungan QS. Al- Mukmin [40]: 27, Yaumuddin = hari Pembalasan QS. Al-Fatihah [1] : 4, Yaumul Fath = hari Kemenangan QS. Sajdah [32]: 29. Yaumut Talaq = hari Pertemuan QS. Al-Mukmin [40]: 15-16, Yaumul Jam’i = hari Berhimpun QS. Ath-Thagabun [64] : 9, Yaumut Tagabun QS. Ath-Thagabun [64] : 9, Yaumul Khulud = hari Keluar QS.Al-Qaf [50] : 42. Yaumul Hasrah = hari Penyesalan QS. Maryam [19] : 39, Yaumut Tanad = hari Saling Memanggil QS. Al-Mukmin [40] :32, Yaumul Fasl = hari Keputusan QS. An-Naba [78] : 17, As-Sa’ah = Waktu QS. Al-Qamar [54] : 1, Al-Akhirah QS. Al-A’la [87] : 16-17, Al-‘Azifah = Peristiwa dekat QS. An-Najm [53]: 57, Ath-Thammah = Malapetaka Besar QS. Anm-Nazi’at [79]: 34, As-Sakhah = tiupan sangkal yang kedua QS. Abbasa [80] : 33, Al-Ghasyiyah = kejadian yang menyelubungi QS. Al- Ghasyiahj [88] : 1, Al-Waqi’ah = Peristiwa Dahsyat QS. Al-Waqi’ah [56] : 1. 18 yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan mereka semuanya di padang mahsyar, berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa QS. Ibrahim [14] : 48. 19 Hadits yang diterima dari Muhammad bin Basyar Bundar, dari Yahya dari Ubaidillah, dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafs bin Ashim dari Abu Hurairah ra, ia berkata :” Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat tempat teduh naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya. 1. Pemimpin yang adil 2. Seorang pemuda yang menyibukkan dirinmya dengan beribadah kepada Rabbnya, 3. Seseorang yang hatinya terikat ke masjid 4. Dua orang yang saling mencintai kerena Allah swt, berkumpul dan berpisah karena Allah pula 5. Seorang pria yuang diajak berzina oleh seorang wanita yang kaya dan cantik tetapi ia menolaknya seraya berkata Aku takut kepada Allah 6. Seseorang yang berinfaq dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya 7. Serta seseorang yang berdzikir kepada Allah di kala sendiri sehingga kedua matanya basah karena menangis HR. Bukhari, hadits nomor 620. 34 ini seluruh manusia berusia sama yakni muda belia abkara. Di sini sekecil apapun amal baik dan perbuatan dosa akan dibuka transparan, tak ada yang luput sedikitpun. QS. Az- Zilzalah . Selanjutnya adalah penimbangan amal mizan. Amal yang baik bisa menghapus amal yang buruk. Apabila neraca amalnya ternyata saldo zero, manusia sudah cukup aman. Kedudukannya seperti anak kecil atau orang gila yang dinilai tidak memiliki amal saleh tetapi juga tidak mempunyai dosa, hanya saja balasan surga minimal. Orang yang menerima catatan amalnya dengan tangan kiri, itulah orang yang bernasib buruk. Sebaliknya mereka yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanan, itulah orang-orang ahli surga QS. Al- Insyiqaq [84] : 7-11 dan Al-Haqqah [69] : 19-26. Berdasarkan hasil mizan di atas, manusia dikelompokkan menjadi dua, yakni barisan kanan ashab al-yamin yang nampak berwajah cerah ceria, dan barisan kiri ashab asy- Syimal yang nampak bermuram durja, tunduk malu, terhina. 20 Untuk menyelamatkan diri, manusia berusaha susah payah meminta bantuan agar ia bisa masuk kepada ashab al-yamin. Maka datanglah nabi Muhammad SAW memberikan bantuan. Inilah yang disebut syafat al- kubra bantuan besar kepada orang-orang yang layak dibantu. 21 Setelah perhitungan final, maka ashab al-yamin memasuki surga, secara berombongan, bukan orang perorang QS. Al-Zumar [39] : 71, baik surga Firdaus, Adnin, Naim, dll tergantung kepada jumlah amal shaleh yang dimilikinya. Khusus bagi orang mukmin pembela janda sepuh dan anak yatim piatu mendapat surga Firdaus bersama nabi Muhammad saw. Gambaran surga adalah 1 Ada tempat tinggal yang tinggi 2. Ada sungai madu, arak, dan susu 3. Buah-buahan beragam rasa 4. Wanita yang cantik, kulitnya seperti kulit telur, tidak pernah dilahirkan ketemu gede, umurnya remaja selalu, ucapannya mendamaikan hati 5 minum pada gelas mas 6 Pakaiannya sutera asli 6. Tak ada pembatasan seperti kenyang atau puas, unlimited. Tetapi kebahagiaan yang paling tinggi adalah melihat Allah. Bisakah ? Di akhirat nanti kita akan menggunakan mata excellent, bukan mata dunia, mata yang sekarang kita gunakan adalah mata yang sangat lemah, jagankan melihat malaikat, melihat jin pun tidak bisa, apalagi melihat Allah. Namun di akhirat nanti, semuanya akan berubah. Bukankah Allah itu immaterial ? ya benar, tetapi material dan nonmaterial itu hanya menurut definisi dunia, di akhirat semuanya akan beda, beda dan beda. 20 “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu ? Dalam siksaan angin yang amat panas dan air panas yang mendidih Al-Waqi’ah [56] : 27 dan 41-42. 21 Mengenai Syafaat Kubra ini bisa dilihat pada hadits riwayat Imam Bukhari nomor 4712 dan Hadits Muslim nomor 194 dari Abu Hurairah r.a 35 Ketika orang saleh memasuki surga, para malaikat berparade menonton orang saleh memasuki surga seraya terus menerus bertasbih memuji Allah, bahkan para malaikat mengucapkan kalimat :Alhamdu lillahi rabbil alamin” QS. Al-Zumar [39] : 75 Adapun ashab asy-Syimal tetap dalam keadaan telanjang. Mereka memasuki neraka wail, saqar, jahim, atau jahanam, tergantung kepada jumlah dosa yang dilakukannya. Orang yang rajin shalat tetapi shalatnya tidak fungsional dalam memperbaiki akhlak akan dimasukkan ke dalam neraka Wail, orang yang sama sekali tidak pernah shalat akan dimasukkan ke neraka Saqar, orang yang tidak pernah shalat dan hobi berbuat maksiat dimasukkan ke dalam neraka Jahim, para tokoh maksiat dan thagut akan dimasukkan ke neraka Jahanam, sedangkan orang-orang munafik akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam yang paling dasar. Mereka masuk neraka berombongan-rombongan bukan orang perseorangan. Lamanya orang di neraka tergantung seberapa banyak dosa yang dilakukannya. Walaupun demikian, sebagaimana hitungan hari dan tahun menurut Allah, sangat mungkin kalau orang memasuki neraka selama satu hari itu bisa sama dengan 1000 tahun hitungan dunia bahkan bisa sampai 50.000 tahun. Naudzu billahi min dzalik. Semua mukminin, meskipun banyak dosa, tetapi selama di dalam hatinya terpatri la ilaha illallah sampai matinya, pada akhirnya ia masuk surga. Jadi pengakuan Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa adalah perkara yang paling penting di antara seluruh perkara beragama. Sekarang ini adalah episode kehidupan dunia alam ke tiga, masih ada dua alam lagi yang harus dilalui yakni alam Qubur dan alam Akhirat. Di alam Qubur, manusia menunggu kiamat ribuan tahun, sedangkan di alam akhirat manusia bahagia atau sengsara selama milyaran tahun. Oleh karena itu hidup alam dunia yang hanya 70 tahun harus benar-benar dimanfaatkan. Percuma lulus S3, kaya, terkenal, menerima sejumlah piagam penghargan dalam dan luar negeri, kalau pada ujungnya kematiannya tidak dirdhai oleh Allah. Manusia yang baik adalah manusia yang bisa mencapai surga melalui kebahagiaan di dunia. Itu bisa terealisasi, apabila manusia menaati hukum Alam hukum Kauniyah dan hukum Quraniyah secara bersamaan. Sekali lagi, manusia mengalami lima alam, alam dunia adalah alam yang ketiga. Kehidupan dunia hanya sebagai batu loncatan bukan tujuan akhir. Manusia harus menjadikan dunia sebagai batu loncatan untuk loncat menuju alam akhirat, yakni kebahagiaan surgawi.

3. Potensi yang dimiliki manusia