Pendidikan Berdasarkan Perspektif Ki Hadjar Dewantara

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Berdasarkan Perspektif Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu pahlawan yang berhasil membawa perubahan rakyat bangsa Indoensia melalui cara yang berbeda, yaitu melalui pendidikan. Sekilas mengulas sejarah, beliau berasal dari keluarga bangsawan Yogyakarta. Beliau lahir pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama RM. Suwardi Suryaningrat, setelah berumur 40 tahun tepatnya tanggal 25 Februari 1928, ia berganti nama dengan sebutan Ki Hadjar Dewantara. 1 Pemikiran beliau tentang pentingnya pendidikan untuk membebaskan diri dari penjajahan dan mengubah nasib bangsa Indonesia yang tertindas ditunjukkan dengan dibangunnya perguruan Taman Siswa. Dari perguruan inilah kemudian banyak lahir konsep pendidikan khas Indonesia, yang kemudian berbagai konsep pendidikan tersebut dituangkan kedalam buku Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar Dewantara dalam catatannya menyatakan bahwa pendidikan adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat pengajaran tentang ilmu atau pengetahuan, serta memberi kecakapan kepada anak- anak yang keduanya dapat berfaedah untuk hidup anak-anak, baik lahir maupun bathin. 2 Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedangkan merdekanya hidup batin itu terdapat dari pendidikan. 3 Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran intelek, dan tubuh anak. 4 Berdasarkan pernyataan tersebut, dalam kegiatan pendidikan tidak dapat dipisah-pisahkan antara kecerdasan intelektual dengan pembentukan karakter dan budi pekerti, juga 1 Masnipal. Siap Menjadi Guru dan Pengelola Paud Profesional. Kompas Gramedia. Jakarta: 2013. hlm.45 2Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Yogyakarta: 1977. hlm. 20. 3 Ibid., hlm. 3. 4 Ibid., hlm. 14. 5 pertumbuhan dan perkembangan fisik anak agar terjadi keseimbangan dan kesempurnaan hidup yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya. Salah satu pemikiran Ki Hadjar Dewantara tersebut dipandang sangat representatif, visioner, serta penuh sarat makna dan menyeluruh, sehingga di antara para pakar pendidikan di Indonesia, Ki Hadjar Dewantara dianggap sebagai pionir Pendidikan Nasional. Selanjutnya, Ki Hadjar Dewantara pun menyatakan bahwa pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang terdapat pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya. 5 Adapun cara-cara mendidik oleh seorang guru terbagi kedalam beberapa tahapan cara sebagai berikut: 1. Memberi contoh voorbeeld 2. Pembiasaan pakulinan, gewoontevorming 3. Pengajaran leering, wulang wuruk 4. Perintah, paksaan, dan hukuman regeering en tucht 5. Laku zelfbeheersching,zelfdiscipline 6. Pengalaman lahir dan batin nglakoni, ngrasa, beleving 6 Selain itu, untuk keperluan pendidikan, maka Ki Hadjar Dewantara membagi kelompok usia anak didik menjadi tiga masa yaitu masa kanak- kanak pada rentang usia 1-7 tahun, masa pertumbuhan jiwa pikiran intelectual periode pada rentang usia 7-14 tahun, dan masa terbentuknya budi pekerti atau social periode yaitu pada rentang usia 14 – 21 tahun. 7 Dikaitkan dengan cara atau tahapan mendidik yang dikemukakan di atas, maka pengaturannya disesuaikan dengan kelompok usia tersebut.

B. Proses Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Ki Hadjar Dewantara