adanya jenis-jenis permainan khusus untuk anak laki-laki dan permainan khusus untuk anak-anak perempuan, serta permainan yang cocok untuk
anak laki-laki dan perempuan secara bersama-sama. Dalam satu hal permainan anak-anak di Indonesia mempunyai corak yang istimewa, yaitu
kebanyakan permainan anak dilakukan dengan nyanyian. Hal ini sangat sesuai dengan sifat kebudayaan Indonesia, Di mana lagu dan nyanyian
mempunyai kedudukan yang penting artinya bangsa kita adalah bangsa yang sangat musikal atau gemar pada lagu dan musik. Ketika penjelasan
hal ini, Ki Hadjar Dewantara mengingatkan pada sistem pengajaran yang disebut dengan istilah “antroposofis onderwifs” karya Rudolf Steiner.
System antroposofis adalah sistem pengajaran yang bermaksud untuk mengembalikan cara pendidikan dan pengajaran dari sifatnya yang
“intelektualistis” kepada sifat “kemanusiaan”, yang pada intinya adalah mempergunakan “rhytme”, yakni “wirama” untuk mencapai terbentuknya
budi pekerti yang lurus atau “harmonis”. Berjenis-jenis latihan dan pengajaran diciptakan oleh Steiner, yang semuanya disebut “Eurhytmie”
yang berarti “wirama indah” dan berisi latihan-latihan yang mengandung kesenian.
14
D. Pendidikan Menurut Mohammad Syafei
Mohammad Syafei lahir tahun 1893 di Ketapang Kalimantan Barat dan diangkat jadi anak oleh Ibarahim Marah Sutan dan ibunya Andung
Chalijah, kemudian dibawah pindah ke Sumatra Barat dan menetap Bukit Tinggi. Marah Sutan adalah seorang pendidik dan intelektual ternama. Dia
sudah mengajar di berbagai daerah di nusantara, pindah ke Batavia pada tahun 1912 dan aktif dalam Indische Partij. Pendidikan yang ditempuh
Moh. Syafei adalah sekolah raja di Bukit tinggi, dan kemudian belajar melukis di Batavia kini Jakarta, sambil mengajar di Sekolah Kartini. Pada
tahun 1922 Moh. Syafei menuntut ilmu di Negeri Belanda dengan biaya
14 Ibid, hlm.39
12
sendiri. Di sini ia bergabung dengan Perhimpunan Indonesia, sebagai ketua seksi pendidikan.
15
Mohamad Syafei mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama Indonesische Nederland School INS pada tanggal 31 oktober 1926 di
Kayu Tanam, sekitar 60 km di sebelah Utara Kota Padang. Sekolah ini didirikan di atas lahan seluas 18 hektar dan dipinggir jalan raya Padang
Bukit Tinggi. Pengajaran di dalam kelas menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sebagai pelajaran bahasa asing yang pokok, dan
kegiatan pembelajaran fokus pada pelajaran-pelajaran yang akan bermanfaat untuk siswa ketika mereka tuntas belajar.
INS Kayu Tanam didirikan sebagai reaksi terhadap sistem pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah Hindia Belanda. M. Syafei
mempunyai pandangan bahwa Pergerakan Nasional Indonesia hanya akan berhasil mencapai tujuannya dengan cepat dan tepat, karena
kemerdekaan tidak mungkin diperoleh dengan beberapa orang pemimpin saja, tetapi harus didukung oleh seluruh rakyat. Oleh karena itu, rakyat
juga harus ikut berjuang dan agar perjuangan dapat mencapai tujuan, maka rakyat perlu ditingkatkan kecerdasannya. Untuk meningkatkan
kecerdasan rakyat, pendidikan harus ditingkatkan pula, yaitu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perjuangan mencapai Indonesia
Merdeka.
16
Keyakinan INS Kayu Tanam yang selalu dipegang teguh oleh M. Syafei dalam melola INS dari tahun ke tahun, dengan rasa:
a Mendidik rakyat kearah kemerdekaan. b Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c Mendidik pemuda-pemuda supaya berguna bagi masyarakat. dMenanamkan kepercayaan pada diri sendiri dan berani
bertanggungjawab. 15
Asep Yana. Pendidikan Menurut Mohammad Syafei. Diakses dari http:asepyana666.blogspot.co.id201302pendidikan-menurut-mohammad-syafei.html
. Pada
tanggal 22 Januari 2017 pukul 13.30 wib.
16 Loc.cit
13
e Tidak mau menerima bantuan yang mengikat Dalam menjalankan kegiatan pendidikan di INS Kayu Taman,
M. Syafei berpegang teguh pada motto yang dibangunnya yaitu cari sendiri dan kerja sendiri”.
17
Tujuan pertama dari INS yaitu mendidik rakyat ke arah kemerdekaan. Apabila rakyat Indonesia telah mengerti arti
kemerdekaan dan dapat melihat kehidupan rakyat terjajah, maka mereka akan ikut secara sadar dalam setiap gerakan mencapai Indonesia
Merdeka. Pendidikan kemerdekaan yang diberikan M. Syafei melalui INS adalah kemerdekaan dalam arti yang luas, yaitu kemerdekaan berfikir,
berbuat, menentukan pilihan, dan berpikir berdasarkan kenyataan. Tujuan lain INS yaitu menanamkan kepercayaan pada diri sendiri dan berani
bertanggung jawab, merupakan tujuan pendidikan INS yang penting bagi masyarakat Indonesia pada waktu itu. Sistem ini akan memupuk
kepribadian anak didik dengan kepribadian Indonesia, bukan kepribadian Barat. Anak didik akan mempunyai jiwa yang dinamis, percaya pada diri
sendiri, berani berbuat, dan berani bertanggung jawab. Dengan tujuan ini M. Syafei akan membentuk kepribadian anak didik sesuai dengan yang
dibutuhkan masyarakat Indonesia. INS berusaha mendidik supaya anak dapat berdiri sendiri dalam
keadaan yang bagaimanapun. Tujuan ini merupakan reaksi langsung terhadap sistem pendidikan pemerintah Hindia Belanda yang selalu
membuat hasil didikannya tergantung kepada mereka. Segala bantuan yang akan mengikat tidak boleh diterima, karena kerja sendiri, dan usaha
sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan dengan sistem belajar sambil bekerja. M. Syafei berusaha membangkitkan watak yang
baik terhadap anak didiknya di samping aktif, kreatif dan efisien dalam bekerja. Bahan serta alat pelajaran diambilkan dari lingkungan dan mudah
memperolehnya. Anak didik dibiasakan bekerja dengan alat sederhana untuk mencapai tujuan pendidikan.
17 Loc.cit
14
E. Prinsip Pendidikan Menurut Mohammad Syafei INS Kayu Tanam.