2 Akan tetapi karena sedikitnya informasi tentang potensi daun belawan putih
sebagai bahan obat dan struktur kimia senyawa aktif dari tumbuhan tersebut yang bertanggung jawab sebagai antibakteri, maka perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut guna mengidentifikasi senyawa aktif yang berperan sebagai bahan obat antibakteri. Dengan demikian pada penelitian ini akan dilakukan isolasi senyawa
antibakteri dari sampel daun belawan putih, serta kajian ekologi untuk memetakan sebaran populasi tumbuhan tersebut di hutan gambut dan kerangas Kalimantan
Tengah.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa aktif antibakteri dari daun belawan putih dan memetakan sebaran populasi tumbuhan tersebut di hutan
gambut dan kerangas Kalimantan Tengah.
1.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan adalah penggunaan bagian tumbuhan belawan putih sebagai obat diare oleh masyarakat di Kalimantan disebabkan oleh kandungan
senyawa kimia yang bersifat sebagai antibakteri.
2 IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF ANTIBAKTERI DAUN BELAWAN PUTIH
Tristaniopsis whiteana
2.1 Pendahuluan
Kulit batang belawan putih mengandung senyawa asam elagat Lowry 1968. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat, ekstrak
heksana, dan ekstrak metanol dari kulit batangnya mampu menghambat aktivitas bakteri S. aureus dan E. coli. Ekstrak etil asetatnya yang aktif menghambat bakteri
S. aureus dan E. coli, mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, dan terpenoid Utama 2002; Wahyuningsih 2005; Farid 2005. Sementara itu,
Setyowati et al. 2005 melaporkan bahwa kulit batang tumbuhan ini biasa digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai obat diare.
Antibakteri ialah suatu senyawa kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme bakteri. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kerja antibakteri antara lain konsentrasi atau intensitas zat antibakteri, jumlah mikroorganisme, suhu, spesies mikroorganisme, adanya bahan organik, dan pH.
Penghambatan atau pembasmian mikroorganisme oleh senyawa antimikrob dapat dilakukan dengan cara 1 merusak dinding sel, 2 mengubah permeabilitas sel,
3 mengubah molekul protein dan asam nukleat, 4 menghambat kerja enzim, dan 5 menghambat sintesis asam nukleat dan protein Pelczar dan Chan 1998.
3 Bakteri uji yang digunakan dalam penelitian ini ialah E. coli Gram negatif
dan S. epidermidis Gram positif. Perbandingan kedua bakteri tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 Pelczar dan Chan 1998.
Tabel 1 Perbandingan 2 jenis bakteri uji E. coli
S. epidermidis Golongan
Gram negatif Gram positif
Bentuk Beragam
Kokus Ukuran
0.5-3 μm
0.5-1.5 μm
Penyakit yang ditimbulkan
Radang usus, meningitis, pneumonia, peritonitis,
dan infeksi luka Infeksi saluran kemih,
infeksi luka, infeksi sistem saraf pusat
Tempat hidup Dalam usus manusia dan
hewan, vertebrata lain Kulit manusia
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa aktif antibakteri dari daun belawan putih yang tumbuh di hutan gambut dan kerangas Kalimantan Tengah.
2.2 Metode Alat dan Bahan