Metoda Pengambilan Data Prosedur Pengujian

16 bau asap, kadar zat terbang, serta gangguan yang ditimbulkan oleh asap yang dihasilkan dari pembakaran.

d. Suhu Air Hasil Pemanasan

Suhu air hasil pemanasan digunakan untuk mengetahui effisiensi dari pinah panas yang dihasilkan pada prosess pembakaran. Parameter yang diukur adalah suhu air ketika masuk, suhu air setelah pemanasan dan suhu pipasistem pidah panas. Parameter tersebut diukur dengan menggunakan termokopel dan recorder.

2. Pengujian Alat

Pengujian ini dilakuakan dengan melakukan proses pembakaran pada incinerator. Proses pembakaran dilakukan percobaan sebanyak 6 kali. Data yang dicantumkan merupakan 4 data terbaik. Umpan yang digunakan berupa sampah perumahan berupa sampah kertas, plastik dan daun-daun kering. Air yang digunakan barupa air sumur dengan debit 3 lmenit.

a. Metoda Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan menempatkan alat pengukur suhu termokopel pada 8 titik pengukuran yaitu di ruang pembakaran, pipa penukar panas, dinding ruang pembakaran, ruang pengendapan zat padat asap, selang air masuk, selang air keluar, cerobong asap dan lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sebaran suhu yang dihasilkan selama proses pembakaran sampah. Pada ruang pembakarn terdapat dua titik pengukuran hal tersebut dilakukan agar dapat dilihat perbandingan temperatur pada ruang pembakaran bagian atas dengan ruang pembakaran bagian bawah. Pengukuran suhu pada ruang penegdapan zat padat asap dilakukan untuk mengetahui suhu asap yang berada pada ruangan tersebut sehingga dapat terlihat temperatur ruangan tersebut untuk dapat dianalisis pemanfaatanya. Gambar 7. TitikPengukuran 1 1 2 3 4 6 5 7 17 Tabel 3. Titik Pengambilan Data No. Bagian Jumlah Titik Pengukuran 1 Ruang Pembakaran 2 2 Pipa Penukar Panas 1 3 Dinding Ruang Pembakaran 1 4 Ruang Pengendapan Zat Padat Asap 1 5 Selang Air Masuk 1 6 Selang Air Keluar 1 7 Cerobong Asap 1 8 Suhu Lingkungan 1

b. Prosedur Pengujian

1. Memasang alat ukur suhu pada alat pemanas air 2. Menimbang sampah kering yang telah disiapkan untuk dibakar 3. Mengukur kadar air sampel sampah kering yang akan dimasukkan ke dalam alat pembakar sampah dan batok kelapa yang akan di arangkan 4. Memasukkan sampah ke dalam alat pembakar sampah hingga memenuhi deluruh ruang pembakaran. 5. Memasukkan batok kelapa ke dalam ruang pengendapan zat padat asap 6. Mulai membakar sampah dengan menggunakan korek dan memasukkan ke kasa pembakaran. a. Pada percobaan I dan II setelah api menyala pada pagian bawah kemudianmenutup pintu alat pembakar sampah b. Pada percobaan III dan IV setelah api menyala kemudian ditunggu hingga api merata hingga ada jilatan api keluar pintu, kemudian menutup pintu pemasukan. 7. Mengatur laju aliran air. 8. Kemudian mulai menyalakan recorder. 9. Tunggu hingga api pada ruang pembakaran mati kemudian, kemudian lihat suhu pada ruang pengendapan zat padat apabila sudah dibawah 70 o C, maka pintu pengeluaran abu sudah dapat dibuka.

D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Rancangan alat dan uji unjuk kerja alat pembakar sampah incinerator dilakukan di bengkel Departemen Teknik Mesin dan Biosistem dan di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor. Rancangan alat akan dilakukan pada bulan April 2011 sampai dengan bulan Mei 2011. Sedangkan uji unjuk kerja akan dilakukan pada bulan Juli 2011

E. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN 1. ALAT

Peralatan yang digunakan untuk membuat alat adalah peralatan perbengkelan yang menunjang modifikasi alat. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam uji unjuk kerja alat adalah termokopel batang tipe K untuk suhu pembakaran, termokopel tipe CA dan termokopel tipe CC. Recorder tipe MV1000, timbangan, digital moisture tester, anemometer merek Kinomax dan peralatan pelengkap lainnya. 2. BAHAN Bahan yang digunakan dalam desain alat adalah plat esier tebal 2 mm, plat esier tebal 5 mm, pipa dengan diameter 0.5 inchi, plat seng ukuran 1 mm, dan besi siku.