17
Tabel 3. Titik Pengambilan Data
No. Bagian
Jumlah Titik Pengukuran 1
Ruang Pembakaran 2
2 Pipa Penukar Panas
1 3
Dinding Ruang Pembakaran
1 4
Ruang Pengendapan Zat Padat Asap
1 5
Selang Air Masuk 1
6 Selang Air Keluar
1 7
Cerobong Asap 1
8 Suhu Lingkungan
1
b. Prosedur Pengujian
1. Memasang alat ukur suhu pada alat pemanas air 2. Menimbang sampah kering yang telah disiapkan untuk dibakar
3. Mengukur kadar air sampel sampah kering yang akan dimasukkan ke dalam
alat pembakar sampah dan batok kelapa yang akan di arangkan 4. Memasukkan sampah ke dalam alat pembakar sampah hingga memenuhi
deluruh ruang pembakaran. 5. Memasukkan batok kelapa ke dalam ruang pengendapan zat padat asap
6. Mulai membakar sampah dengan menggunakan korek dan memasukkan ke kasa pembakaran.
a. Pada percobaan I dan II setelah api menyala pada pagian bawah kemudianmenutup pintu alat pembakar sampah
b. Pada percobaan III dan IV setelah api menyala kemudian ditunggu hingga api merata hingga ada jilatan api keluar pintu, kemudian
menutup pintu pemasukan. 7. Mengatur laju aliran air.
8. Kemudian mulai menyalakan recorder. 9. Tunggu hingga api pada ruang pembakaran mati kemudian, kemudian lihat
suhu pada ruang pengendapan zat padat apabila sudah dibawah 70
o
C, maka pintu pengeluaran abu sudah dapat dibuka.
D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Rancangan alat dan uji unjuk kerja alat pembakar sampah incinerator dilakukan di bengkel Departemen Teknik Mesin dan Biosistem dan di Laboratorium Energi dan
Elektrifikasi Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor. Rancangan alat akan dilakukan pada bulan April 2011 sampai dengan bulan Mei 2011.
Sedangkan uji unjuk kerja akan dilakukan pada bulan Juli 2011
E. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN 1. ALAT
Peralatan yang digunakan untuk membuat alat adalah peralatan perbengkelan yang menunjang modifikasi alat. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam uji unjuk kerja
alat adalah termokopel batang tipe K untuk suhu pembakaran, termokopel tipe CA dan termokopel tipe CC. Recorder tipe MV1000, timbangan, digital moisture tester,
anemometer merek Kinomax dan peralatan pelengkap lainnya.
2. BAHAN Bahan yang digunakan dalam desain alat adalah plat esier tebal 2 mm, plat esier
tebal 5 mm, pipa dengan diameter 0.5 inchi, plat seng ukuran 1 mm, dan besi siku.
18
Bahan yang digunakan dalam pengujian alat adalah sampah padat rumah tangga berupa sampah organik dan sampah anorganik. Dengan kadar air 16-20. Sampah padat
tersebut diperoleh dari rumah tangga di kampung Babakan, Darmaga, Bogor. Sedangkan air yang digunakan mengunakan air yang berasal dari fasilitas kampus IPB Darmaga.
19
IV. HASIL PERANCANGAN
Dalam hasil perancangan ini telah dihasilkan alat pembakar sampah incinerator dengan ukuran ruang 60 X 70 X 70 cm atau memiliki kapasitas sebesar 0.294 m
3
. Dinding ruang pembakaran di disain dengan mengguankan plat eser dengan ketebalaan 2 mm sedangkan bagian lantai digunakan
plat eser dengan ketebalan 5 mm. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bagian lantai akan mengalami pembakaran yang memiliki suhu diatas 300
o
C. Ruang pembakaran ini juga dilengkapi dengan pintu masukan dan pintu keluaran. Pintu masukan berada di atas untuk memudahkan dalam
memasukkan bahan. Sedangkan di bagian depan bawah terdapat pintu keluaran untuk memudahkan dalam pengeluaran. Di dalam ruang pembakaran juga dilengkapi dengan kasa pembakaran. Kasa
pembakaran berfungsi untuk mempercepat proses pembakaran pertama dan untuk keamanan pada pembakaran pertama.
Gambar 8. Alat Pembakar Sampah Hasil Perancangan
Gambar 9. Dinding Samping Alat pembakar sampah yang dibuat ini juga dilengkapi dengan ruang asap dan cerobong yang
masuk ke dalam ruang pengendapan zat padat asap yang berfugsi untuk juga sebagai cyclone sehingga dapat mengurangi zat-zat padat yang terdapat dalam asap sehingga membuat asap yang