SAMPAH ALAT PEMBAKAR SAMPAH

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. SAMPAH

Sampah adalah sisa-sisa atau residu yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau aktivitas . kegiatan yang menghasilkan sampah adalah bisnis, rumah tangga pertanian dan pertambangan Murarka, 1987. Sampah teridri atas sampah dalam bentuk padatan, cairan dan gas. Tabel 1. Komposisi Sampah di kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya NO. JENIS SAMPAH PRESENTASE 1 Organik 70.2 2 Kertas 10.9 3 Kaca 1.70 4 Plastik 8.7 5 Logam 1.80 7 Lain-lain 6.2 Sumber: Bank Dunia 1999 Mnurut Kementerian Lingkungan Hidup 2004, setiap harinya sampah yang dihasilkan setiap orang rata-rata sebesar 2.39 literkapitahari. Dengan demikian jika dalam rukun tetangga terdapat 20 rumah dengan masing-masing rumah terdapat 4-5 orang maka setiap rukun tetangga tersebut sudah menghasilkan 239 liter sampah padatan. Sampah padatan sering menjadi masalah bagi beberapa kota besar di Indonesia. Dalam penanganan sampah tersebut kota-kota besar tersebut melakukan pengumpulan dan membuang sampah di daerah pinggiran kota. Penanganan sampah di kota besar meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir. Namun di beberapa daerah sampah juga dibakar secara langsung. Penanganan sampah menurut Pitchel 2005 yaitu dengan cara penimbunan sanitary land filling, pembakaran incineration, dan daur ulang recycling.

B. ALAT PEMBAKAR SAMPAH

Incinerator adalah alat yang digunakan untuk proses pembakaran sampah baik dalam bentuk padatan, cairan atau gas. Alat ini berfungsi untuk merubah bentuk sampah menjadi ukuran yang lebih kecil. Perubahan ukuran tersebut dapat mencapai 50-90 dari volume sebelumnya. Selain itu alat pembakar sampah di beberapa negara juga dijadikan sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan energi yang berasal dari pembakaran sampah tersebut dikonversikan menjadi energi listrik. Alat pembakar sampah incinerator terdiri dari 2 tipe berdasarkan metode pembakarannya yaitu, tipe kontinyu dan tipe batch. Pada alat pembakar sampah tipe kontiyu sampah diamsukkan terus menerus dan bergerak secara kontinyu dengan melewati proses pembakaran dan pembuangan sisa pembakaran. Sedangkan pada tipe batch, sampah dimasukkan hingga mencapai kapasitas dari alat pembakar tersebut dan akan mengalami proses pembakaran hingga didapat sisa pembakaran dalam satu waktu. 5 Gambar 4. Incinerator tipe batch. www.ec.gc.ca Gambar 5. Incinerator tipe kontinyu http:www.e-steamboilers.com Pemanfaatan panas alat pembakar sampah sebagai pemanas air sebelumnya telah dilakukan oleh Budiman 2001, dengan menggunakan pipa penukar panas sepanjang 3 m. Pada alat pembakar panas itu menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga. Alat pembakar sampah yang dirancang Budiman 2001 juga dilengkapi 6 dengan ruang pengendapan zat padat. Namun ruangan tersebut belum dimanfaatkan untuk meningkatkan effisiensi thermal sistem incinerator. Memiliki fungsi untuk membakar sampah sehingga syarat-syarat incinerator adalah mampu membakar sampah secara sempurna dan habis serta tidak meminimalisir dampak negatif untuk lingkungan sekitar. Alat pembakar sampah incinerator dalam pengoperasiannya pembakaran yang berlangsung dapat menghasilkan temperatur sebesar 815 o C hingga 1095 o C Pichtel, 2005. Dalam merancang incinerator hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah udara yang diperlukan dalam pembakaran, sistem pembakaran awal, jumlah sampah yang akan dibakar, serta bagaimana pengelolaan asap yang dihasilkan oleh pembakaran agar tidak mencemari lingkungan.

C. PEMBAKARAN BIOMASSA