6
dengan ruang pengendapan zat padat. Namun ruangan tersebut belum dimanfaatkan untuk meningkatkan effisiensi thermal sistem incinerator. Memiliki fungsi untuk membakar
sampah sehingga syarat-syarat incinerator adalah mampu membakar sampah secara sempurna dan habis serta tidak meminimalisir dampak negatif untuk lingkungan sekitar.
Alat pembakar sampah incinerator dalam pengoperasiannya pembakaran yang berlangsung dapat menghasilkan temperatur sebesar 815
o
C hingga 1095
o
C Pichtel, 2005. Dalam merancang incinerator hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah udara
yang diperlukan dalam pembakaran, sistem pembakaran awal, jumlah sampah yang akan dibakar, serta bagaimana pengelolaan asap yang dihasilkan oleh pembakaran agar tidak
mencemari lingkungan.
C. PEMBAKARAN BIOMASSA
Pembakaran adalah proses beraksinya bahan bakar biomassa, minyak, dll. dengan oksigen atau dengan istilah lain disebut oksidasi. Pada reaksi pembakaran terjadi 2 jenis
pambakaran, yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran habis. Pembakaran habis merupakan reaksi pembakaran yang terjadi hingga seluruh bahan bakar mengalami proses
pembakaran. Sedangkan pembakaran sempurna terjadi ketika jika semua karbon beraksi dengan oksigen sehingga karbon yang mengalami proses oksidasi akan menjadi CO
2
.
1. Jumlah Udara Pembakaran
Pembakaran secara sempurna dipengaruhi oleh jumlah udara yang dibutuhkan untuk proses pembakaran di incinerator. Jumlah udara yang dibutuhkan dapat didekati dengan
melalui perbandingan kebutuhan udara dan bahan dalam reaksi pembakaran biomassa dan melalui pendekatan kandungan karbon dan hidrogen dalam bahan bakar.
Menurut Pichtel 2005 reaksi pembakaran biomassa secara umum adalah sebagai berikut:
C
a
H
b
O
c
N
d
+ a+b4-c-d2 O
2
aCO
2
+b2H
2
O + dNO...............................1 Menurut Perry dan Chilton 1973 kebutuhan oksigen untuk proses pembakaran
dipengaruhi oleh presentase kandungan karbon dan hidrogen dalam bahan bakar. Volume O
2
yang dibutuhkan untuk pembakaran 1 kg karbon adalah 1.96 m
3
sedangkan O
2
yang dibutuhkan untuk membakar 1 kg hidrogen adalah 5.85 m
3
Perry dan Chilton, 1973
Dalam pembakaran, oksigen biasanya didapat dari udara bebas. Oksigen yang terkandung di dalam udara adalah 21 dari total udara bebas. Kebutuhan udara
minimum untuk proses pembakaran dapat dihitung melalui persamaan berikut:
Wmin = Kebutuhan udara minimum m
3
kg bahan bakar C
= Kandungan karbon dalam bahan bakar H`
= Kandungan hidrogen dalam bahan bakar Laju pembakaran B
bt
dapat dihitung melalui perbandingan bobot bahan bakar yang akan dibakar m dengan waktu pembakaran t.
B
bt
= mt ........................................................................... 3
B
bt
= Laju pembakaran kg jam m
= Bobot bahan bakar kg t
= Waktu pembakaran kgjam. Debit udara yang yang dibutuhkan untuk pembakaran dapat dihitung dengan
mengalikan jumlah kebutuhan udara minimum dengan laju pembakaran. Q
ud
= Wmin X B
bt
............................................................................ 4
7
Q
ud
= Debit udara m
3
jam Wmin
= Kebutuhan udara minimum m
3
kg bahan bakar Bbt
= Laju pembakaran kgjam Menurut Abdullah et al. 1998 debit udara pada proses perancangan untuk
pembakaran perlu ditambahkan kelebihan udara sebesar 40 dari total debit udara yang dibutuhkan secara teoritis.
Q = Q
ud
1+40 .......................................................................5 Q = Debit udara perancangan m
3
detik Dalam pembakaran sampah dalam alat pembakar sampah adalah jumlah oksigen
yang harus masuk ke dalam ruang pembakaran. Karena hal tersebut akan mampengaruhi kesempurnaan pembakaran. Selain itu permulaan pembakaran juga harus diperhatikan
baik jenis dan panass yang dibutuhkan untuk memulai pembakaran.
2. Panas Pembakaran