KOMISIONING ALAT PREPARASI UMPAN LOADING UP DAN OPERASI TARGET

32 Flowchart penelitian terlihat pada gambar 3.15 berikut : Gambar 3.17 Flowchart Prosedur Penelitian Adapun tahapan studi literatur dan tahap merancang dan membangun adalah tahap yang lebih dahulu dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Sedangkan tahap lainnya akan dijelaskan sebagai berikut :

3.4.1 KOMISIONING ALAT

1. Isi penuh tangki yang akan ditest kebocoran dengan air. 2. Tutup semua valve yang memungkinkan gas keluar dari tangki. 3. Masukkan gas dari kompresor ke tangki fermentor. 4. Oleskan air sabun ke seluruh celah tangki. 5. Amati perubahan yang terjadi pada alat pengukur tekanan dan amati air sabun di setiap celah tangki. Produk Pupuk Merancang, membangun dan instalasi Pilot Plant Pembuatan Pupuk Organik Aktif pabrikasi Operasional Pilot Plant Pembuatan Pupuk Organik Aktif Kondisi Operasi? Kondisi Operasi baru Persiapan studi literatur, dll Tidak Sesuai Sesuai Komisioning dan Kalibrasi lalu Loading Up Universitas Sumatera Utara 33

3.4.2 KALIBRASI ALAT

3.4.2.1 Pompa

1. Isi penuh tangki umpan dengan air. 2. Diatur waktu pompa pada panel dengan variasi waktu yang ditentukan. 3. Dimulai kalibrasi dengan menampung air keluaran pompa pada wadah. 4. Hitung volume air yang diperoleh pada wadah. 5. Ulangi prosedur 2 sd 4 dengan variasi yang ditentukan.

3.4.2.2 Heater

1. Isi penuh tangki fermentor dengan air. 2. Hidupkan heater kemudian catat suhu awal dan waktu awal dihidupkannya heater. 3. Amati kenaikan suhu pada tangki fermentor dan catat kenaikan suhu dan waktu pada fermentor.

3.4.3 PREPARASI UMPAN

Tahapan sebelum melakukan operasional terlebih dahulu adalah melakukan tahapan preparasi umpan terlebih dahulu. Pembuatan umpan dilakukan seperti berikut : 1. Molase sebanyak ± 113.64 liter dimasukkan kedalam bioreaktor, kemudian ditambahkan air sampai 800 liter. 2. Kedalam bioreaktor ditambahkan starter EM-4 sebanyak 568,18 ml dan Ragi sebanyak 69 butir. 3. Suhu di dalam bioreaktor diatur sedemikian rupa dan disesuaikan untuk tidak melebihi suhu maksimum yaitu 38 o C. 4. pH dijaga tetap dalam kondisi tidak asam dengan menambahkan NaHCO 3. 5. Pada bioreaktor dilakukan pengadukan dengan kecepatan impeler diatur 25 rpm. 6. Umpan difermentasikan, dan dianalisa pH, alkalinitas, TS, VS serta TSS dan VSS nya untuk mengetahui kondisi umpan untuk digunakan.

3.4.4 LOADING UP DAN OPERASI TARGET

Tahapan ini melakukan operasional dengan melanjutkan tahap preparasi umpan dengan kondisi tertentu. Prosedurnya sebagai berikut : 1. Kondisi bioreaktor saat preparasi umpan di cek dan di pertahankan tetap pada kondisi tersebut. Universitas Sumatera Utara 34 2. Kedalam bioreaktor dimasukkan effluent pengolahan lanjut limbah cair kelapa sawit dengan jumlah sesuai dengan HRT yang telah ditentukan 3. HRT awal dimulai dengan HRT 2500 untuk adaptasi bakteri fermentasinya dan umpan dimasukkan 2 kali sehari 4. Apabila keadaan pH pada bioreaktor dan nilai M-Alkalinitas stabil maka HRT perlahan dinaikkan.

3.5 PENGUJIAN SAMPEL

Pengujian yang dilakukan adalah a. Analisa M-Alkalinitas 1. Ambil Beaker gelas kemudian masukkan rotating magnet ke dalamnya 2. Masukkan sampel sebanyak 5 ml ditambahkan dengan aquadest hingga volume larutan 80 ml. 3. Beaker Gelas diletakkan diatas magnetic stirrer, dan pH elektroda diletakkan di dalam beaker gelas, kemudian stirrer dihidupkan dan kecepatan diatur sedemikian rupa hingga sampel tercampur sempurna dengan aquadest. 4. Campuran dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga pH mencapai 4,8 ± 0,02. 5. Analisa M-Alkalinitas dilakukan untuk POME dan limbah fermentasi pada Jar fermentor. M-Alkalinitas = Sampel Vol x x M x terpakai yang HCl Vol HCl 5 1000 . b. Analisa Total Solid TS 1. Panaskan cawan penguap selama 3 jam pada suhu 110 C selama lebih dari 1 jam. 2. Dinginkan cawan penguap di dalam desikator. 3. Timbang berat cawan penguap. 4. Ambil sampel sebanyak 10 ml, lalu masukkan ke dalam desikator dan timbang beratnya. 5. Masukkan sampel ke dalam oven kemudian panaskan selama 3 jam pada suhu 110 C. Universitas Sumatera Utara