4.2 GRAFIK PENGUJIAN SAMPEL
Pengujian sampel dilakukan dengan mengukur parameter penting dalam proses yaitu nilai pH, MLSS Mixed Liquor Suspended Solid yaitu jumlah total dari
padatan tersuspensi yang berupa material organik dan mineral, termasuk didalamnya adalah mikroorganisme, Mixed-liqour volatile suspended solids MLVSS yaitu
material organik bukan mikroba, mikroba hidup dan mati, dan hancuran sel serta penurunan kadar COD.
4.2.1 PERUBAHAN NILAI pH.
pH mempunyai arti yang sangat penting di dalam pengolahan limbah cair karena dari pH dapat diketahui kondisi mikroba yang ada di dalam limbah cair
effluent. Perubahan nilai pH selama proses pengolahan lumpur aktif secara aerobik merupakan akibat perubahan kandungan nitrogen, alkalinitas dan terutama proses
nitrifikasi [19]. Pengamatan nilai pH dilakukan dengan metode pH probe elektroda dengan
sistem digital. Hasil pengamatan nilai pH disajikan pada gambar berikut :
Gambar 4.2 Grafik perubahan nilai pH terhadap waktu
Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa nilai pH awal 6,5 dan selama proses pengolahan berada pada rentang 6.74 – 8.00. Grafik pH mengalami peningkatan pada
awal proses pengolahan kemudian terjadi penurunan kemudian terjadi kenaikan kembali dan hamper menunjukkan pH yang stabil pada tahap akhir. Peningkatan
nilai pH selama proses pengolahan secara aerobik merupakan akibat perubahan
4.00 5.00
6.00 7.00
8.00 9.00
15 30
45 60
75 90
105
p H
-
Hari ke -
pH - Atas pH - Bawah
HRT 100 HRT 90
HRT 80
38
Universitas Sumatera Utara
kandungan nitrogen, alkalinitas pada proses nitirifikasi, sedangkan kondisi penurunan nilai pH dikarenakan kodisi pH dari effluent keluaran biogas yang
mengalami penurunan juga kondisi LCPKS yang diambil dari PKS. Pada proses nitirifikasi, nitrogen organik diubah menjadi nitrit yang
selanjutnya diubah menjadi nitrat dengan melibatkan mikroorganisme dalam kondisi aerobik, pembentukan nitrat berlangsung pada pH optimal 7,0 - 8,3 [20].
4.2.2 PERUBAHAN NILAI TS Total Solid
Gambar 4.3 Grafik Perubahan nilai TS terhadap waktu
Dari hasil percobaan yang diperoleh, dapat dilihat bahwa TS yang diperoleh pada tahap awal mengalami kenaikan dan pada pertengahan mulai mengalami
penurunan seiring dengan bertambahnya hari, meskipun tidak terjadi penurunan secara linear. TS pada kondisi tahap awal penambahan umpan lebih rendah dari pada
sesudah penambahan umpan, yang seharusnya nilai TS sebelum penambahan umpan harus lebih rendah daripada sesudah penambahan umpan dikarenakan penguraian TS
oleh bakteri. Dari teori yang didapat, diketahui bahwa kadar TS akan semakin menurun
seiring dengan bertambahnya hari, hal ini disebabkan bakteri akan mengurai padatan yang terkandung dalam LCPKS, sehingga nilai TS pada tangki akan semakin
menurun seiring dengan bertambahnya hari [21].
0.000 5.000
10.000 15.000
20.000 25.000
30.000
15 30
45 60
75 90
105
T S
- m
g L
Hari ke -
TS - Atas TS - Bawah
HRT 100 HRT 90
HRT 80
39
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 PERUBAHAN NILAI VS Volatile Solid