mulai Persiapan alat dan pemeriksaan
Pengumpulan data 1. Data geometri bangunan
2. Data kerusakan 3. Data pengukuran beda tinggi kolom
4. Data kuat bahan struktur 5. Data statistik variabel tahanan dan beban
Pengolahan data 1. Jenis dan bobot kerusakan
2. Penurunan pondasi maksimum 3. Analisa struktur kondisi awal
4. Analisa struktur kondisi eksisting
Analisa Reliabilitas komponen struktur dengan gaya dalam ekstrim
1. Indeks reliabilitas 2. Probabilitas kegagalan
Usulan perbaikan 1. Perbaikan kolom dengan CFRP dan steel plate
2. Perbaikan balok dengan CFRP dan steel plate
Selesai Kesimpulan
Gambar 3.3. Diagram alir penelitian
3.4. Pengumpulan data
Data-data penelitian yang digunakan berupa data hasil pengukuran langsung di lapangan seperti : data geometri, data pengukuran beda tinggi kolom, data dimensi
komponen struktur, data kerusakan, dan data kuat bahan dari komponen struktur. Data-data pendukung digunakan terkait dengan data statistik untuk menentukan nilai
variabel tahanan. Data yang digunakan berupa nilai faktor bias dan koefesien
variasi V dari variabel tahanan yang didapatkan dari hasil pengukuran di lapangan primer serta data yang bersumber pada penelitian terdahulu sekunder.
3.5. Peralatan dan pengukuran
Data hasil pemeriksaan secara visual dan pengukuran terhadap kerusakan dikelompokkan menurut jenis kerusakan, setelah itu dilakukan pembobotan besar
kerusakan yang terjadi. Bobot kerusakan kemudian diperhitungkan secara kumulatif sehingga tingkat kerusakan pada gedung dapat diketahui.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan beberapa peralatan sebagai berikut :
1. Meteran dan kaliper Untuk mengetahui dimensi komponen struktur di lapangan, maka pengukuran
dilakukan menggunakan meteran panjang 5 meter. Pengukuran komponen dilakukan dengan terlebih dahulu mengupas plesteran sehingga ukuran yang didapatkan berupa
dimensi asli dari komponen struktur. sedangkan untuk mengukur panjang retakan dan kebutuhan pengukuran-pengukuran lain digunakan alat roll meter dan kaliper.
Gambar 3.4. Meteran dan kaliper
Untuk mengetahui tebal selimut beton, jarak antar tulangan, dan jumlah serta diameter tulangan digunakan alat ukur kaliper dengan terlebih dahulu dilakukan
pembongkaran terhadap beton. 2. Theodolit
Pengukuran geometris diperlukan tidak hanya pada saat pembangunan saja, namun juga diperlukan untuk melakukan pekerjaan investigasi. Setelah berdiri,
bangunan bisa saja mengalami perubahan baik akibat pengaruh alam maupun hal-hal teknis lainnya. Perubahan seperti kemiringan, penurunan pada komponen atau seluruh
bangunan diukur
besarannya untuk
mengetahui tingkat
keparahannya. Alat Theodolit dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui beda tinggi kolom
bangunan untuk mencari besarnya penurunan pondasi.