91
4.8.3. Kapasitas nominal geser balok
Untuk menghitung nilai kapasitas balok B1, maka kapasitas nominal geser balok dapat dihitung menggunakan data-data seperti berikut :
b =
150 mm
d
=
166 mm
As =
50.27 mm
2
s =
200 mm
fc =
18,80 Mpa
fy =
374 Mpa
Dari perhitungan didapatkan nilai-nilai Vc, Av, Vs, dan Vn, yaitu :
fc Vc=
×150×266 = 17,99 KN 6
2
Av= 2×50,27 = 100,53 mm 100,53×374,3×166
Vs = = 31,23 KN
200 Vn = 17,99 + 31,23
Vn = 49,23 KN
Nilai geser nominal dari seluruh balok dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut.
Tabel 4.31. Geser nominal balok
Balok b mm
d mm fc Mpa
Ast mm2 fys Mpa
s mm Vn kN
B1 150
266 18.80
100.53 240.00
200 49.23
B2 250
352 22.73
157.08 240.00
200 202.63
B3 300
552 23.10
157.08 240.00
200 340.75
Sumber : hasil analisis
4.8.4. Efek beban pada balok
Efek beban pada balok B1 didapatkan dari hasil analisis struktur dengan menggunakan software Staad Pro v.8i . Nilai gaya lentur maksimal
pada seluruh balok dapat dilihat pada tabel 4.32 berikut.
92
Tabel 4.32. Nilai maksimal gaya lentur balok
Balok Member
D L
Top Bottom
Top Bottom
B1 470
38.76 36.98
0.81 B2
425 43.45
16.15 17.79
6.47 B3
92 82.31
46.07 24.47
14.49
Sumber : hasil analisis Sedangkan gaya geser maksimal pada seluruh balok hasil analisa struktur
dapat dilihat pada tabel 4.33 berikut. Tabel 4.33. Nilai maksimal gaya geser balok
Balok Member
D L
Top Bottom
Top Bottom
B1 470
37.82 1.73
0.231 B2
385 24.42
7.69 B3
154 106.85
20.68
Sumber : hasil analisis
4.8.5. Indek reliabilitas balok
4.8.5.1. Indek reliabilitas kondisi lentur
Nilai tahanan pada balok B3 tepi bawah dapat dihitung berdasarkan nilai kapasitas lentur balok pada penampang beton dan efek beban mati dan hidup
dengan nilai-nilai seperti berikut. Mn = 200, 44 KNm
46.07 Nm
L = 14.4 D =
K 9 KNm
Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai sebesar 5,68 sehingga balok
dianggap mampu menerima beban yang bekerja. Nilai berdasarkan perhitungan
dapat dilihat pada beberapa gambar berikut. Nilai
seluruh member balok B1 pada tepi atas dan bawah, dapat dilihat
pada gambar 4.18 berikut.