Cerpen B. Indonesia Bahasa Indonesia

62 Terampil Berbahasa Indonesia Kelas IX SMPMTs menutupi kebohongannya saja karena di balik itu, ternyata Gayo punya cewek lain. Lalu, Rafik juga begitu, tanpa Indah minta, Rafik selalu membelikan, apa pun yang Indah mau, semahal apa pun. Tapi itu juga ternyata hanya sebuah kebaikan semu karena dibalik semua itu, ada pamrih yang tersirat. Rafik menginginkan tubuh Indah. Untung tragedi buah apel itu nggak sampe terjadi. Dan sekarang, Boris, yang selalu hadir pada saat Indah membutuhkan, yang selalu tampil apa adanya, yang selalu mengutarakan kejujurannya, walaupun kadang terlihat norak dan kampungan. Tapi ternyata memang begitulah dia. Begitulah Boris dengan kejujurannya, dengan rasa cinta dan sayangnya, yang dia ungkapkan lewat caranya sendiri. Lalu, kenapa gue harus membencinya? Kenapa gue harus menolak dia dengan kejutan noraknya? Tiba-tiba Indah sadar akan satu hal. Tidak semua cowok bisa jujur dengan keadaan dirinya sendiri, di depan ceweknya. Lalu, diambilnya ponsel yang tergeletak di atas meja belajar. Dipencetnya sebuah nomor. Indah menyadari akan kesalahannya. Lama nada sambung tak diangkat. Sementara dari tempat yang jauh, Boris sedang terlelap, dengan mulut menganga, mengeluarkan larva hangat dari sudut bibirnya. Dan di sampingnya ponsel bergerak-gerak tanpa berbunyi karena bunyinya sudah diredam. Sumber: Cantik-cantik Kog Budeg, Chris Oetoyo. Setelah kamu membaca dua karya seni tersebut, hal apa yang terlintas dalam pikiranmu? Kritikan ataukah pujian? Memberikan kritikan atau pujian terhadap suatu karya seni merupakan suatu hal yang biasa. Di Indonesia pun banyak dijumpai kritikus-kritikus karya seni, seperti kritikus film, kritikus buku, dan sebagainya. Adanya kritikus-kritikus tersebut dapat menjadikan pemacu semangat bagi para pencipta karya seni untuk menciptakan karya-karya bermutu. Saat memberikan ulasan, baik yang mengkritik maupun memuji harus memerhatikan hal-hal tertentu. Kritikan atau pujian hendaknya merupakan tanggapan secara objektif dan bukan karena faktor suka atau tidak suka. Umumnya, hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan kritikan atau pujian terhadap karya seni, antara lain: 1. tema, 2. keseluruhan ceritaisi, 3. penggunaan atau pemilihan bahasa, 4. kelemahan atau kelebihan karya seni, 5. keaslian karya seni. Seorang kritikus haruslah merupakan orang yang benar-benar paham tentang seni. Hal ini berpengaruh terhadap hasil penilaian yang dilakukannya. Ayo Menciptakan Karya Seni 63 Tugas 4.1 Latihan 4.2 1. Bacalah kembali cerpen berjudul Antara Pisang dan Cinta kemudian berikan kritikan atau pujian terhadap karya seni tersebut 2. Buatlah satu bentuk karya seni kemudian mintalah teman satu bangku untuk memberikan kritikan atau pujian terhadap karya senimu di depan kelas Carilah sebuah karya seni yang dimuat dalam media cetak, kemudian tempelkan pada kertas folio Tuliskan pendapatmu berupa kritikan atau pujian tentang karya seni tersebut Imbuhan me-

1. Kata dasar bentuk me-

a. Menurut jenis katanya 1 Kata benda, misalnya, tangis → menangis, darat → mendarat. 2 Kata kerja, misalnya, minta → meminta, tindih → menindih. 3 Kata keadaan, misalnya, ingat → mengingat. 4 Kata bilangan, misalnya, dua → mendua. 5 Kata sambung, misalnya, andai → mengandai. b. Menurut bentuknya 1 Kata asal, misalnya, hardik → menghardik, kerling → mengerling. 2 Kata bersambungan, misalnya, perbaiki → memperbaiki, temui → menemui. 3 Kata majemuk, misalnya, rebut rampas → merebut rampas, gegap gempita → menggegap gempita. 4 Kata ulang, misalnya, bolak-balik → membolak-balik.

2. Arti bentuk me-

a. Jika kata dasarnya kata benda 1 Menuju ke-, misalnya, menepi → menuju ke tepi, melangit → menuju ke langit. 2 Berlaku seperti atau menjadi seperti, misalnya, membeo → berlaku seperti beo, menyemut → menjadi seperti semut. Situs Bahasa 64 Terampil Berbahasa Indonesia Kelas IX SMPMTs Latihan 4.3 3 Menggunakan ... untuk, misalnya, menggunting → menggunakan gunting untuk, menjepit → menggunakan jepit untuk. 4 Membuat, misalnya, menyate ayam → membuat sate ayam. 5 Mengeluarkan, misalnya, menguap → mengeluarkan uap. 6 Makan, minum, mengisap, misalnya, merokok → mengisap rokok. 7 Memberi, misalnya, menjawab → memberi jawab, mengaspal → memberi aspal. b. Jika kata dasarnya kata kerja mempunyai arti melakukan pekerjaan, misalnya, menulis → melakukan pekerjaan tulis, merajut → melakukan pekerjaan rajut. c. Jika kata dasarnya kata keadaan 1 Menjadi, misalnya, wajahnya membiru → menjadi biru, geraknya melambat → menjadi lambat. 2 Membuat atau menjadikan, misalnya, merusak kesempatan → menjadikan rusak, mengacau keadaan → membuat kacau. d. Jika kata dasarnya kata bilangan 1 Membagi, misalnya, mendua → membagi dua. 2 Memperingati, misalnya, menyeribu hari → memperingati seribu hari e. Jika kata dasarnya kata seru mempunyai arti mengatakan, misalnya, mengaduh → mengatakan aduh. f. Jika kata dasarnya kata ganti 1 Mengerjakan, misalnya, mengapa → mengerjakan apa 2 Mengatakan, misalnya, mengaku → mengatakan aku. Lengkapilah tabel berikut No. Kata Kata dasar Penggunaan Arti berimbuhan dalam kalimat 1. menyeberang 2. merebut 3. membelai 4. memanggil 5. menyusul 6. meredup 7. menggila 8. menumbuk 9. memahat 10. meradang Ayo Menciptakan Karya Seni 65 C Menganalisis Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerpen Tujuan pembelajaran: Setelah mempelajari materi pada subbab ini, kamu diharapkan dapat menemukana nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerpen. Apakah kamu sering membaca cerpen? Cerita apa saja yang kamu sukai? Sekarang ini cerpen mudah sekali kita temukan di tabloid, majalah, koran, atau buku kumpulan cerpen. Pengarang-pengarang muda pun terus bermunculan semakin menambah pilihan bagi para pecinta cerpen. Cerita-cerita yang ditampilkan pun semakin beraneka ragam, ada cerita misteri, humor, detektif, roman remaja,atau cerita-cerita lain. Tidak jarang pula cerpen-cerpen tersebut menceritakan tentang masalah ekonomi, sosial, budaya atau politik. Dapat dikatakan bahwa cerpen-cerpen tersebut menceritakan kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena menceritakan kehidupan manusia, maka di dalam cerpen pun terkandung nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai dalam cerpen di antaranya: 1. Agamareligi, misalnya rajin beribadah, tawakal. 2. Moral, misalnya saling menghormati, tidak melanggar norma. 3. Sosial, misalnya hidup rukun dengan tetangga, sayang dengan saudara. 4. Pendidikan, misalnya berperilaku baik, dewasa, bermanfaat, dapat memilah baik dan buruk. 5. Budaya, misalnya musyawarah, gotong royong. Tidak semua cerpen menuliskan nilai-nilai kehidupan secara langsung. Terkadang nilai- nilai tersebut disampaikan secara tersirat. Bacalah cerpen berjudul Arti Sebuah Nama berikut Arti Sebuah Nama Apalah Arti Sebuah Nama? Entahlah Dulu, aku tidak perduli. Tapi menginjak remaja, tepatnya di SMU. Aku merasa aneh dengan namaku sendiri, dan itu menjadi bahan tertawaan. Ya, namaku Marpuah. Mungkin sebuah nama yang tidak lazim di zaman sekarang. Lantaran nama itulah, diriku menjadi gadis pendiam dan minder, aku betul-betul tertekan batin, dibuatnya. Ya, pernah aku bertanya kepada ibu mengapa dia memberikan nama itu padaku. Puah, begitu pentingkah pertanyaan itu bagimu? Ibu membenahi dagangannya. Aku tidak menjawab dan terus membantu ibu. Baiklah. Biar kamu tidak penasaran, ibu akan menceritakannya lanjut Ibu lagi Setelah semua pekerjaan beres, kami pun duduk di bangku panjang yang terletak di bawah pohon. Ya, sewaktu ibu mengandungku, ayah bekerja di negara orang, sebagai TKI. Mendung hitam pun datang, tidak sengaja ayah menabrak orang, dan kemudian dihukum, akhirnya ia meninggal di dalam tahanan karena sakit. Sewaktu dipenjara, ayah berkata, Rahma jika anak kita perempuan, maka nama ia Marpuah …, Kata ayah dari seberang sana, parau.