Sistemik Holistik Interdisipliner Modifikasi Pergelangan Kaki Prosthetik Berbasis Ergonomi Total Meningkatkan Efisiensi Berjalan Dan Kualitas Hidup Amputee Transtibial Di Solo – Jawa Tengah.

UNI VERSI TAS UDAYANA | 40 dengan melakukan modifikasi di tempat kerja yang selalu fokus pada low-cost improvement. Alat peraga dengan beberapa tindakan sebagai fasilitas yang terbaik ketika dimasukkan ke dalam daftar periksa tindakan dan panduan kerja yang menga- cu pada biaya rendah dengan perbaikan praktis sesuai kondisi setempat.

A. Kajian SHIP Sistemik, Holistik, Interdisipliner dan Partisipatori

Pendekatan SHIP untuk modifikasi pergelangan kaki prosthetik endoskeletal secara ergonomi agar memperoleh kemaknaan adalah sebagai berikut :

1. Sistemik

Sistemik dalam pendekatan SHIP diartikan sebagai upaya meningkatkan efisiensi berjalan dengan indikator adanya peningkatan keseimbangan berjalan dan efisiensi gait; peningkatan kualitas hidup dengan indikator peningkatan kenyamanan dan kepuasan, penurunan beban kerja sewaktu berjalan, keluhan muskuloskeletal, kelelahan Sanders dan Mc Cormick, 1992; Fu Su et al., 2007. Semua unsur ini harus dipahami sebagai sistem yang mempengaruhi kondisi kondisi amputee dalam segala aktivitasnya adalah sebagai berikut : a. Rancangan kaki prosthetik endoskeletal yang melibatkan desainer produk untuk menentukan dimensi atau ukuran, ahli bahan, dan ahli pembuat kaki prosthetik. b. Penggunaan kaki prosthetik endoskeletal akan mengubah amputee dengan sikap berjalan menjadi lebih alamiah dan memperbaiki kepercayaan diri. c. Kesehatan amputee lebih terjamin dan lebih aktif dengan penurunan kelelahan. d. Sikap berjalan yang alamiah dan ergonomis dimulai dari fase mengayunkan kaki prosthetik dan dilanjutkan kaki normal yang didukung oleh kontraksi otot kaki yang minimal agar meningkatkan efisiensi berjalan dan kualitas hidup. UNI VERSI TAS UDAYANA | 41

2. Holistik

Holistik diartikan bahwa sistem terdiri dari subsistem yang saling terkait satu dengan yang lain sebagai pertimbangan dalam efisiensi berjalan dan kualitas hidup pada amputee yang terdiri dari beberapa faktor adalah sebagai berikut : a. Faktor internal meliputi usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat tubuh, pengala- man memakai kaki prosthetik, kepercayaan diri dan keterampilan berjalan. b. Faktor eksternal, stigma di masyarakat dalam beraktivitas pada amputee. b. Faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh pada cara dan sikap berjalan.

3. Interdisipliner

Pendekatan interdisipliner dengan menekankan pada proses pemecahan ma- salah dengan sistem dalam satu kesatuan tim untuk merumuskan kaki prosthetik dari berbagai disiplin ilmu secara realistis meliputi a medis untuk mengevaluasi peran dan fungsi organ tubuh pada saat mulai - sedang berjalan dan juga melatih otot-otot kaki - pinggang agar diperoleh sikap berjalan alamiah, b desainer prosthetik dalam hal ini ergonomon mengevaluasi antara pengguna dan kaki prosthetik, c workshop berperan dalam tahap proses seleksi bahan dalam menentukan teknologi dan desain yang realistis dan secara teknis dapat diwujudkan dari segi pembiayaan, pembuatan produk sampai biaya komersialisasi, d amputee transtibial sebagai pengguna akhir yang akan memakai kaki prosthetik hasil dari rancangan.

4. Partisipatori