26
Menurut Daft 2006:174 pengertian kompensasi semua pembayaran moneter dan semua barang atau komoditas yang
digunakan sebagai pengganti uang untuk memberi penghargaan kepada karyawan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompensasi atau penghasilan merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi
dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasan kepada karyawannya. Kompensasi merupakan penghargaan yang berwujud finansial dan gaji dipertimbangkan
dalam pemilihan karir karena memang tujuan utama seseorang bekerja adalah memperoleh gaji.
2.2.2. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta
kinerja pegawai. Perusahaan yang menentukan tingkat upah dengan mempertimbangkan standar kehidupan normal, akan
memungkinkan pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini karena kinerja pegawai banyak dipengaruhi oleh terpenuhi
tidaknya kebutuhan minimal kehidupan pegawai dan keluarganya Mangkunegara, 2001 : 84.
27
Menurut Hersey dan Blanchard 1995 dalam Suswaty 2004 Kompensasi diartikan sebagai sejumlah uang atau
penghargaan yang diberikan oleh suatu organisasi atau perusahaan kepada karyawannya, sebagai imbalan atas jasanya dalam
melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Bagi kelompok karyawan yang telah
memiliki jaminan dan rasa aman, maka imbalan intrinsik guna meningkatkan kinerja menjadi motivasi utama dalam bekerja.
Menurut Mangkunegara 2001:83 faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi adalah :
a. Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal, pajak penghasilan, penetapan harga bahan
baku, biaya transportasiangkutan, inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan kebijakan
kompensasi pegawai. b.
Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi
pula pada saat terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada
pegawainya. Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu yang sangat dibutuhkan di perusahaan.
28
c. Standar dan Biaya Hidup Pegawai
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai. Hal ini karena kebutuhan dasar
pegawai harus terpenuhi. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar pegawai dan keluarganya, maka pegawai akan merasa
aman: Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh
motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi tinggi antara motivasi kerja
pegawai dan prestasi kerjanya, ada korelasi positif antara motivasi kerja dan pencapaian tujuan perusahaan.
d. Ukuran Perbandingan Upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan
pegawai, masa kerja pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa
kerja dan ukuran perusahaan. e.
Permintaan dan Persediaan Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu
mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan bahan
pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai.
29
f. Kemampuan Membayar
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar
upah pegawai. Artinya jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi di luar batas kemampuan yang ada pada
perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi menurut
Sulistiyani dan Rosidah 2003:211 adalah: a.
Kebenaran dan Keadilan Kompensasi harus berdasarkan pada kondisi riil yang telah
dikerjakan oleh pegawai, artinya disesuaikan dengan kemampuan, kecakapan, pendidikan dan jasa yang telah
ditunjukkan pegawai kepada organisasi. b.
Dana organisasi Kemampuan organisasi untuk memberikan kompensasi baik
serupa financial maupun non financial, disesuaikan dengan dana yang tersedia.
c. Serikat sekerja
Para karyawan yang tergabung dalam suatu serikat, dapat mempengaruhi pelaksanaan ataupun penetapan kompensasi,
karena serikat karyawan dapat merupakan simbol kekuatan dalam menuntut perbaikan nasibnya.
30
d. Produktivitas kerja
Produktivitas pegawai merupakan faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja, sedangkan prestasi kerja merupakan
faktor yang diperhitungkan dalam penetapan kompensasi. e.
Biaya hidup Penyesuaian besarnya kompensasi dengan biaya hidup pegawai
beserta keluarganya sehari-hari mendapatkan perhatian dalam penetapan kompensasi.
f. Pemerintah
Intervensi pemerintah untuk menentukan besarnya kompensasi sangat besar.
2.2.3. Tujuan – tujuan Kompensasi