Tahun 2010 =
343 .
132 .
078 .
442 5.
130 .
555 .
358 .
790 X 100
= 14,52 Tahun 2011
= 902
. 994
. 629
. 611
5. 250
. 089
. 106
. 887
X 100 = 15,80
Tahun 2012 =
672 .
153 .
615 .
419 5.
143 .
585 .
660 .
695 X 100
= 12,83 Kesimpulan
a. artinya setiap Rupiah pendapatan jasa menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,1452 untuk tahun 2010.
b. artinya setiap Rupiah pendapatan jasa menghasilkaan keuntungan sebesar Rp 0,1580 untuk tahun 2011.
c. artinya setiap Rupiah pendapatan jasa menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,1283 untuk tahun 2012.
D. EVALUASI RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN
Berdasarkan perhitungan rasio keuangan perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV Medan pada tahun 2010 - 2012, maka penulis
mencoba untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap kondisi keuangan perusahaan, yaitu dengan membandingkan rasio-rasio 2010 – 2012.
1. Rasio Likuiditas 1. Rasio Lancar Current Ratio
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penghitungannya maka dapat diperoleh nilai- nilai dari rasio lancar selama 3 tahun terakhir 2010 - 2012 seperti
yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Rasio Lancar
Tahun 2010
2011 2012
Rasio Lancar 120,77 125,22 123,84
Sumber : Laporan Keuangan PTPN IV tahun 2010-2012
Melalui rumus diatas dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa rasio lancar diperoleh sebesar 120,77 yang berarti setiap
Rupiah,- hutang lancar dijamin Rp 1,2077,- aktiva lancar. Pada tahun 2007 rasio lancar diperoleh sebesar 125,22
yang berarti setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan Rp 1,2522,- aktiva lancar. Jika dibandingkan rasio lancar pada tahun
2010 dan 2011 maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan rasio lancar sebesar 4,5 hal ini terjadi karena peningkatan hutang lancar
pada perusahaan. Pada tahun 2012 rasio lancar diperoleh sebesar 123,84
yang berarti bahwa setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan Rp1.2384,- aktiva lancar. Jika dibandingkan tahun 2011 dengan
tahun 2012 terjadi penurunan rasio lancar sebesar 1,38 yang disebabkan karena perusahaan memiliki tingkat hutang yang lebih
rendah dari aktivanya. Maka dapat disimpulkan keadaan perusahaan selama 3
tahun terakhir 2010-2012 menunjukkan kemampuan untuk
Universitas Sumatera Utara
berusaha mengurangi hutang lancarnya dengan ditunjukkan dengan semakin likuidnya kondisi keuangan perusahaan, diperlihatkan
dengan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang tersedia.
2. Rasio Cepat Quick Ratio
Berdasarkan penghitungannya maka dapat diperoleh nilai- nilai dari rasio cepat selama 3 tahun terakhir 2010-2012 seperti
yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 3.5
Rasio Cepat
Tahun 2010
2011 2012
Rasio Cepat 100,55 106,59 96,60
Sumber : Laporan keuangan PTPN IV tahun 2010-2012
Melalui rumus diatas dan tabel diatas maka dapat dilihat bahwa rasio cepat diperoleh sebesar 100,55 yang berarti setiap
Rupiah hutang lancar dijamin Rp 1,0055,- aktiva cepat. Pada tahun 2011 rasio cepat diperoleh sebesar 106,59
yang berarti setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan Rp 1,0659,- rasio cepat. Jika dibandingkan rasio cepat pada tahun
2010 dan 2011 maka dapat disimpulakan terjadi kenaikan rasio cepat sebesar 6,04 hal ini terjadi karena kenaikan piutang
perusahaan yang dapat membantu dalam melunasi utang jangka pendeknya.
Pada tahun 2012 rasio cepat diperoleh sebesar 96,60 yang berarti bahwa setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin dengan
Universitas Sumatera Utara
Rp0.9660,- rasio cepat. Jika dibandingkan tahun 2011 dengan tahun 2012 terjadi penurunan rasio cepat sebesar 10,4 hal ini
terjadi karena penurunan piutang perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya.
Penurunan rasio ini sangat berpengaruh bagi perusahaan sehingga perusahaan kesulitan untuk membiayai hutang-hutang
jangka pendeknya saat jatuh tempo.
2. Rasio Aktivitas 1. Rasio Perputaran Persediaan Inventory turnover ratio