3. Rasio Solvabilitas Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir 150:2008, Rasio
Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi dibubarkan. Rasio yang digunakan
adalah: a. Rasio Hutang Terhadap Aktiva Total Debt to Asset Ratio
Rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva.
b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Total Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang
dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik
perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas Menurut Sofyan Safri Harahap 2008:304, “Rasio profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan
Debt to equity ratio =
Total hutang Modal Sendiri
x 100
Debt to assets ratio =
Total hutang Total aktiva
x 100
Universitas Sumatera Utara
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.
a. Margin Laba Kotor Gross Profit Margin Margin laba kotor adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjulan
sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.
b. Margin Laba Operasi Operating Profit Margin Margin laba operasi adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah
penjualan.
c. Margin Laba Bersih Net Profit Margin Margin laba bersih adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.
Net Profit Margin =
Laba setelah pajak Penjualan
x 100
Gross Profit Margin =
Laba Kotor Penjualan
x 100
Operating Profit Margin =
Laba setelah pajak Penjualan
x 100
Universitas Sumatera Utara
C. ANALISIS RASIO KEUANGAN PERUSAHAAN
Berdasarkan pengertian dan penggolongan rasio keuangan diatas, maka dapat dianalisis beberapa rasio keuangan tersebut untuk melihat tingkat perkembangan
seluruh aktivitas perusahaan.
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar Current Ratio
Tahun 2010 =
849 .
452 .
738 .
234 1.
253 .
219 .
308 .
1.491 X 100
= 120,77 Tahun 2011
= 781
. 844
. 734
. 469
1. 535
. 320
. 276
. 874
1.
= 125,22 Tahun 2012
= 704
. 586
. 457
. 664
1. 752
. 600
. 343
. 061
2.
= 123,84
Kesimpulan a. artinya setiap Rupiah hutang lancar dijamin dengan
Rp1,2077,- aktiva lancar untuk tahun 2010. b. artinya setiap Rupiah hutang lancar dijamin dengan
Rp1,2522,- aktiva lancar untuk tahun 2011. c. artinya setiap Rupiah hutang lancar dijamin dengan
Rp1,2384,-aktiva lancar untuk tahun 2012.
Current ratio =
Aktiva Lancar Hutang Lancar
x 100
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio Cepat Quick Ratio
Tahun 2010 =
849 .
452 .
738 .
234 1.
136 .
375 .
759 .
249 253
. 219
. 308
. 1.491
−
= 100,55 Tahun 2011
= 781
. 844
. 734
. 469
1. 007
. 663
. 630
. 307
535 .
320 .
276 .
874 1.
−
= 106,59 Tahun 2012
= 704
. 586
. 457
. 664
1. 104
. 517
. 415
. 53
4 752
. 600
. 343
. 061
2. −
= 96,60 Kesimpulan
a. artinya setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin oleh Rp 1,0055 aktiva cepat untuk tahun 2010.
b. artinya setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin oleh Rp 1,0659 aktiva cepat untuk tahun 2011.
c. artinya setiap Rupiah,- hutang lancar dijamin oleh Rp 0,9660 aktiva cepat untuk tahun 2012.
2. Rasio Aktivitas