WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014. dalam satu kotak sebuah spektrometer dan sebuah fotometer. Sebuah spektrometer
optis adalah sebuah instrumen yang mempunyai sistem optis yang dapat menghasilkan sebaran dispersi radiasi elektromagnet yang masuk, dan dapat
dilakukan pengukuran kuantitas radiasi yang diteruskan pada panjang gelombang terpilih dari jangka spektral itu. Sebuah fotometer adalah piranti untuk mengukur
intensitas radiasi yang diteruskan atau suatu fungsi intensitas ini. Bila digabungkan dalam spektrofotometer, spektrometer dan fotometer ini digunakan secara gabungan
untuk menghasilkan suatu isyarat yang berpadanan dengan selisih antara radiasi yang diteruskan oleh bahan pembanding dan radiasi yang diteruskan oleh contoh pada
panjang-panjang gelombang yang terpilih. Keuntungan utama dari metode spektrofotometri adalah metode yang memberikan cara sederhana untuk menetapkan
kuantitas zat yang sangat kecil Basset dkk, 1994. Oleh karena itu, peneliti tertarik membuat karya ilmiah yang berjudul
“Penentuan Kadar Korida Pada Air Sumur Dan Air Limbah Dengan
Spektrofotometer Portable DR2010”.
1.2. Rumusan Masalah
Berapa besar kadar klorida yang terkandung pada air dan air limbah. Selanjutnya apakah penentuan kadar klorida pada sampel air sumur dan air limbah dengan
spektrofotometer portable DR2010 sesuai dengan standart mutu yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kadar klorida yang terkandung pada air sumur dan air limbah dengan spektrofotometer portable DR2010 dan untuk mengetahui apakah kadar
klorida yang terkandung dalam air sumur dan air limbah tersebut sesuai dengan
standar mutu yang ditetapkan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penulisan ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi tentang penentuan kadar klorida pada air dan air limbah dengan
spektrofotometer portable DR2010.
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014. BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air menutupi sekitar 70 permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1.368 juta
km
. Air terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya uap air, es, cairan, dan salju. Air tawar
terutama terdapat di sungai, danau, air tanah ground water, dan gunung es glacier. Semua badan air di daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus
hidrologi yang berlangsung secara kontinu. Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh
karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain Effendi, 2003.
2.1.1. Sifat Umum Air A. Sifat Fisik
1. Titik beku 0 ℃;
2. Massa jenis es 0 ℃ 0,92 g
cm
; 3. Massa jenis air 0
℃ 1,00 g
cm
; 4. Panas lebur 80 kalgram;
5. Temperatur kritis 347 ℃;
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014. 6. Tekanan kritis 217 Atm;
7. Konduktivitas listrik spesifik 25 ℃ 1
× 10
ohm-cm; 8. Konstanta dielektrikum 25
℃ 78.
B. Sifat Kimia
Baik air laut, air hujan, maupun air tanahair tawar mengandung mineral. Macam- macam mineral yang terkandung dalam air tawar bervariasi tergantung struktur tanah
dimana air itu diambil. Sebagai contoh mineral yang terkandung dalam air itu bukan melalui suatu reaksi kimia melainkan terlarut dari suatu substansi misalnya dari batu
andesit dari batu vulkanis. Sifat kimia yang lain yaitu konduktivitas listrik pada air paling sedikit 1000 kali lebih besar daripada cairan non metalik pada suhu ruangan.
1. Air dapat terurai oleh pengaruh arus listrik dengan reaksi:
H O
← →
H + OH
2. Air merupakan pelarut yang baik. 3. Air dapat bereaksi dengan basa kuat dan asam kuat.
4. Air bereaksi dengan berbagai substansi membentuk senyawa padat dimana air terikat dengannya, misalnya senyawa hidrate Gabriel, 2001.
2.1.2. Sumber Air
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencucui, dan sebagainya
Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014. Sutrisno 2004 mengemukakan bahwa sumber-sumber air adalah :
1. Air laut Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl
dalam air laut 3. Dengan keadaan ini; maka air laut tak memenuhi syarat untuk air
minum.
2. Air atmosfir, air meteriologik Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang
disebabkan oleh kotoran-kotoran industridebu dan lain sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan
jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa
penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi karatan. Juga air hujan ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros
terhadap pemakaian sabun. 3. Air permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh
lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Beberapa pengotoran ini, untuk masing-masing air permukaan akan berbeda-beda,
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014. tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotorannya adalah
merupakan kotoran fisik, kimia, dan bakteriologi. Air permukaan ada 2 macam yakni :
1. Air sungai Dalam penggunaanya dalam air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan
yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali.
2. Air rawadanau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis
yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya pembusukan kadar zat
organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O
₂ kurang sekali anareob, maka unsur-unsur Fe dan Mn ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh alga lumut karena adanya sinar
matahari dan O ₂. Jadi untuk pengambilan air, sebaiknya pada kedalam tertentu di
tengah-tengah agar endapan-endapan Fe dan Mn tak terbawa, demikian pula dengan lumut yang ada pada permukaan rawatelaga.
3. Air tanah Terbagi atas:
a. Air tanah dangkal Terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan
tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014. tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena
melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing- masing lapisan tanah. Lapisan tanah disini berfungsi sebagai saringan.
Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air
akan terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal.
Air tanah dangkal ini dapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Kuantitas kurang cukup
dan tergantung pada musim. b. Air tanah dalam
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan
memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman biasanya antara 100-300 m akan didapatkan suatu lapis air.
Pada umumnya kualitas dari air tanah dalam lebih baik dari air sumur dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Kualitas pada air
tanah pada umumnya mencukupi tergantung pada lapisan keadaan tanah dan sedikit pengaruh oleh perubahan musim.
c. Mata air
M at a air adalah air t anah yang ke luar dengan sendirinya ke perm ukaan t anah. M at a air yang berasal dari t anah dalam , ham pir t idak dipengaruhi oleh m usim dan
kualit as kualit asnya sama dengan keadaan air dalam Sut risno, 2004.
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014.
2.2. Syarat-Syarat Air Minum Yang Sehat
Notoatmodjo 2007 mengemukakan bahwa air yang sehat harus mempunyai persyarataan sebagai berikut:
a. Syarat fisik Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening tidak berwarna,
tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya. Cara mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.
b. Syarat bakteriologis Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri,
terutama bakteri patogen. Cara ini untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen, adalah dengan memeriksa sampel
contoh air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
c. Syarat kimia Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang
tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia. Bahan-bahan atau zat kimia
yang terdapat dalam air yang ideal antara lain sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
WULAN JURAIDA SINAGA : PENENTUAN KADAR KLORIDA PADA AIR SUMUR DAN AIR LIMBAH DENGAN SPEKTROFOTOMETER PORTABLE
DR2010, 2014. Tabel 2.2. Zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal
Jenia bahan Kadar yang dibenarkan
Flour F 1-1,5
Chlor Cl 250
Arsen As 0,05
Tembaga Cu 1
Besi Fe 0,3
Zat organik 10
Ph, keasaman 6,5-9,0
CO ₂
2.3. Pencemaran Air