27 tersebut peserta didik dapat menarik kesimpulan dan memproduksinya sebagai
pengalaman. Dalam proses pembelajaran tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar, di mana kegiatan belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu
proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
Menurut Yamin 2003:97-99 perubahan prilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapatkan melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan
meniru karena manusia merupakan makhluk yang berbudaya, berpikiran modern, cekatan, pandai, dan bijaksana yang didapat melalui proses membaca, melihat,
mendengar, dan meniru. Begitu juga dengan pembelajaran teknik jahit perca, hasil pembelajarannya tidak semata-mata begitu saja tercipta, namun dalam
perjalanannya terdapat proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
a. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah suatu rancangan kegiatan atau sikap antisipasi dalam memperkecil hal-hal yang tidak diharapkan yang terjadi sehingga kegiatan
tersebut dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Seperti yang dikatakan oleh Abdulhak 2013:176 bahwa perencanaan merupakan proses untuk menentukan
kondisi belajar. Tujuan perencanaan yaitu untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat macro, seperti program dan kurikulum dan pada tingkat micro,
seperti pelajaran dan modul. Karakteristik dari proses ini ialah bahwa semua langkah harus tuntas agar dapat berfungsi sebagai alat untuk saling mengontrol.
28 Proses perencanaan sama pentingnya dengan pelaksanaan sebab hasil dari
pelaksanaan tergantung pada proses perencanaannya. Tindakan yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan hasil pembelajaran
yang optimal adalah sebuah harapan setiap satuan pendidikan. Menurut Arifin 2013:11 prosedur pendekatan sistem merupakan seperangkat prosedur yang
sistematis untuk menggeneralisasi, melaksanakan, serta, mengevaluasi dari program pendidikan. Oleh karenanya dalam proses pembelajaran perencanaan
merupakan hal yang terpenting. Menurut Abdulhak 2013:209 optimalisasi dari peran guru tidak akan
berjalan begitu saja jika tidak adanya tindakan pengolahan atau manajemen komponen pembelajaran, komponen pembelajaran akan lebih optimal, efektif, dan
efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. Upaya penempatan posisi komponen pembelajaran yang harus dimiliki peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran secara lebih jauh mampu meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Pada hakikatnya yang di maksud dengan pola dalam sistem
pembelajaran berhubungan dengan desain, sistem, strategi, pemanfaatan media, pendekatan pembelajaran, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Melalui komponen pembelajaran efektif dan efisien, kompetensi yang diperoleh peserta didik akan lebih baik, di karenakan pengetahuan yang ditangkap
oleh otak dan membentuk sikap yang didasarkan pada proses yang logis dan terstruktur. Agar siswa mempunyai kemauan untuk berpikir serta memproses
segala informasi yang diperoleh dari lingkungannya maka para siswapeserta
29 didik itu harus membawa kebutuhan dan pengalaman mereka ke dalam situasi-
situasi belajar. Para siswa tersebut akan aktif jika mereka merasa memilki dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan rencana pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran meliputi: pengalokasian
waktu, mendeskripsikan tujuan pembelajaran atau kompetensi pembelajaran, menentukan materi pembelajaran, mengorganisir materi, menentukan metode,
menentukan media pembelajaran, menyusun perangkat evaluasi, serta menentukan teknik evaluasi. Sehingga diharapkan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
b. Pelaksanaan Pembelajaran