Definisi Operasional Populasi dan Sampel Penelitian
Peneliti menggunakan angket atau kuesioner untuk mengetahui
minat menjadi anggota koperasi pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
b. Dokumentasi Arikunto 2006: 24, mengemukakan bahwa dokumentasi
berasal dari fakta dokumen, yang artinya barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen nilai, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian, dan sebagainya. Jadi, untuk mengetahui tentang prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi, digunakan metode
dokumentasi yang berupa nilai mata kuliah kelompok perkoperasian mahasiswa Pendidikan Ekonomi.
2. Instrumen Penelitian Sugiyono 2012: 102 mengatakan “Instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.
Instrumen dalam penelitian ini harus mempunyai skala pengukuran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan pengukuran akan menghasilkan data yang
kuantitatif. Angket digunakan untuk mengetahui minat menjadi anggota koperasi. Angket adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang
dikirimkan kepada responden, baik secara langsung maupun tidak langsung Usman Akbar, 2004: 10.
a. Pengukuran Minat Menjadi Anggota Koperasi Penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu untuk
mengukur setiap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Pada skala Likert, subyek penelitian akan dihadapkan
pada pernyataan positif dan negatif Sugiyono, 2012: 93. Hal ini bisa dilihat pada tabel.
Tabel 2. Pernyataan Positif dan Negatif Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif Alternatif Jawaban
Skor Alternatif Jawaban
Skor Sangat setuju
4 Sangat Tidak Setuju
4 Setuju
3 Tidak Setuju
3 Tidak setuju
2 Setuju
2 Sangat tidak setuju
1 Setuju Sekali
1
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Indikator Minat No
Indikator Minat Nomor Butir
Jumlah 1.
Adanya Keinginan 14, 22, 23, 8, 7, 13, 9, 6
8 2.
Perasaan senang 29, 5, 12, 11
4 3.
Perhatian 3, 10, 2, 15, 21
5 4.
Usaha dan kemauan 19, 20, 18, 17, 25
5 5.
Ketertarikan 24, 4, 1, 26
4 6.
Harapan 16, 28, 27, 30
4 Jumlah
30 : Butir pernyataan negatif
b. Pengukuran Prestasi Belajar Mata Kuliah Kelompok Perkoperasian Pengukuran
prestasi belajar
mata kuliah
kelompok perkoperasian, digunakan nilai mata kuliah kelompok perkoperasian
yang terdiri dari: UMKM dan Koperasi, Manajemen UMKM dan
Koperasi, Akuntansi UMKM dan Koperasi, dan Praktikum UMKM dan Koperasi.
Nilai yang digunakan adalah bobot nilainya. Misalnya nilai A yang memiliki bobot nilai 4,00, maka nilai 4 inilah yang dipakai. Dari
nilai mata kuliah yang telah ditempuh mahasiswa baik satu, dua, tiga, atau empat, akan dirata-rata. Jadi, tidak semua mahasiswa memiliki
keempat nilai mata kuliah tersebut, tergantung pada mata kuliah apa saja yang sudah ditempuh oleh mahasiswa tersebut. Hal ini yang
mewakili prestasi belajar mata kuliah kelompok perkoperasian. Sebagai contoh, mahasiswa A memperoleh nilai A, A, B, dan
B. Bobot masing-masing nilai adalah 4, 4, 3, dan 3.. Maka setelah dirata-rata, mahasiswa A memperoleh nilai: 4+4+2+2 4 = 3. Nilai 3
inilah prestasi belajar mata kuliah kelompok perkoperasian mahasiswa.
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan PAN Penelitian Acuan Norma, prestasi belajar seorang peserta didik
diukur dengan cara membandingkannya dengan prestasi yang dicapai teman-teman sekelas atau sekelompoknya Tardif et al dalam Syah,
2012: 219. Jadi, kriteria prestasi belajar mahasiswa tersebut merujuk