B. Fokus Masalah
Berdasar latar belakang masalah tersebut di atas, ada beberapa fokus masalah yang perlu dikemukakan yaitu:
1. Sedikitnya minat dan bakat remaja putus sekolah untuk melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi untuk mengembangkan bakat dan minat serta
mencapai cita-citanya, pada keluarga remaja putus sekolah etnis Banten di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung kota Medan.
2. Kurangnya kepedulian keluarga dan orang tua terhadap remaja putus sekolah
etnis Banten di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung kota Medan.
3. Kurangnya ketertarikan untuk menyekolahkan anaknya khususnya pada keluarga remaja putus sekolah etnis Banten di Kelurahan Indra Kasih
Kecamatan Medan Tembung kota Medan.
C. Batasan Masalah
Menghindari terjadinya kerancuan pemahaman terhadap istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian tersebut di atas, maka perlu dibatasi
penjelasannya yaitu: Pelaksanaan yaitu proses, cara, perbuatan, keputusan dan melaksanakan
rancangan.
11
Maksud pelaksanaan dalam penelitian ini adalah proses atau cara pelaksanaan pendidikan agama Islam pada keluarga remaja putus sekolah etnis
Banten di Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung kota Medan. Pendidikan agama Islam yaitu usaha-usaha secara sistematis dalam
membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.
12
Adapun maksud pendidikan agama dalam penelitian ini adalah pendidikan agama dalam
keluarga, masyarakat dan yang dilaksanakan oleh pemimpin. Keluarga remaja putus sekolah maksudnya kumpulan keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Anak di sini yakni remaja yang sudah putus sekolah berhenti sekolah dan memperoleh pendidikan agama secara informal di rumah
11
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1992, h. 789.
12
Zuhairini Dkk, Metodik Khusus, h. 27.
tangga dan di masyarakat, usia mereka antara 13-17 tahun, jumlah seluruh keluarga yang diteliti adalah 10 kepala keluarga.
Alasan penetapan ke 10 keluarga tersebut bahwa setelah diteliti semua kasus keluarga remaja putus sekolah hampir sama, dalam keluarga ditemukan dua
atau tiga orang remaja putus sekolah, orang tua tunggal dan masih utuh kedua orang tua, dan ada yang mampu secara ekonomi dan tidak. Masing-masing
keluarga tersebut yaitu keluarga ibu Yus, ibu Nining, ibu Sisi, ibu Mita, M. Haikal, Amina, Ameng, ibu Ike, ibu Sri dan keluarga Abeng nama samaran.
13
Masing-masing keluarga ini memiliki rumah sendiri dan rumah kontarakan sewa. Rumah sendiri merupakan warisan keluarga dan rumah kontrakan rumah
sewa artinya suatu ketika habis masa kontrak pindah rumah ke tempat lain.
D. Rumusan Masalah