Prinsip Dan Ciri Tujuan Pengajaran Agama Islam

6. Sekumpulan hukum yang berhubungan dengan peradilan dan pengadilan untuk mewujudkan keadilan dalam masyarakat, yang disebut “hukum murafa’at atau mukhhashamat” dalam bidang ini dibicarakan masalah peradilan-pengadilan, hakim, qadhi, gugatandakwaan, pembuktian, sumpah, saksi dan lain-lain. 7. Sekumpulan hukum yang berhubungan dengan masalah pemerintah dan rakyat tata negara yang disebut “ahkamud dusturiyah” dalam masalah ini dibicarakan tentang masalah memilih kepala negara, syarat menjadi kepala negara, hak wiliyul amri, hak rakyat dan kewajibannya, hak dan persamaan, demokrasi, dan hak permusyawaratan. 8. Sekumpulan hukum membicarakan hubungan internasional, yang disebut “ Ahkamud Dualiyah ” dalam bidang ini dibicarakan dengan masalah yang berhubungan dengan dunia internasional hubungan antara negara hubungan bilateral, Islam dengan non Islam, masa perang dan damai antara negara lain, perjanjian, tawanan, gencatan senjata, pernyataan-pernyataan, kerja sama, perjanjian persahabatan, pampasan, pajak, dan upeti.

3. Prinsip Dan Ciri Tujuan Pengajaran Agama Islam

Berbagai jenis lembaga pendidikan agama Islam dengan tingkat yang berbeda, dapat merumuskan tujuan pendidikan dan pengajarannya dengan berpedoman kepada kedua filsafat dan pedoman hidup, dan dalam merumuskan tujuan pengajaran agama tidak boleh menyimpang atau menentang prinsip pokok ajaran Islam yang terkandung dalam syariat Islam. 28 Adapun yang disebut maqashid as- syari’ah yang di antaranya: 1. Memelihara kebutuhan pokok hidup yang naluri vital maksutnya, sesuatu yang mesti ada dalam kehidupan yang normal, dengan arti bahwa bila semua salah satunya saja tidak ada atau rusak kehidupan sesuatu yang harus ada itu adalah: a. Agama, yaitu keyakinan kepada ajaran agama Islam yang meliputi akidah dan syari’ah serta kesediaan mengamalkan ajarannya 28 Zakiah, Metodologi, h. 74. b. Jiwa dan raga, yaitu keseluruhan dari jasmani dan rohani seseorang, secara keseluruhan ini sangat di butuhkan dalam hidup dan membuat orang hidup c. Keturunan, yaitu anak, cucu, suami dan istri, masing-masing menjadi alat atau penyebabnya keturunan sangat diperlukan dalam kehidupan dalam selanjutnya d. Harta, yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani dalam melanjutkan kehidupan, dalam meneruskan hidup, orang perlu makan, perlu minum, pakaian, perawatan dalam perawatan kesehatan dan sebagainya e. Akal dan kehormatan, yaitu otak dan kesanggupan mengamati, menanggapi, memikirkan, dan menghayati sesuatu, otak yang berfungsi dengan baik. 29 2. Menyempurnakan dan melengkapi kebutuhan hidup, sehingga yang di perlukan mudah dapat kesulitan dapat di atasi dan dihilangkan, untuk di gunakan istilah haji, hajat di butuhkan, dalam hal ini di masukkan segala sesuatu yang mempermudah pemeliharaan kebutuhan pokok memperlancar usaha mendapatkannya dan mengurangi kesulitan dan kesukaran melonggarkan kesempitan dan sebagainya 3. Mewujudkan keindahan, keberesan dan kesempurnaan dalam suatu kebutuhan yang digunakan istilah tahsini membuat lebih baik dan indah ini termasuk sopan santun, tingkah laku, yang menyenangkan berpakaian dan berhias secara pantas dan secara wajar. 30 Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan dari pokok ajaran agama Islam itu juga harus menjadi prinsip tujuan pendidikan dan pengajaran agama Islam dan harus berisi pemeliharaan yang mewujudkan haji dan tahsini, tujuan itu harus menumbuhkan, menyuburkan, dan mengembangkan keyakinan beragama, mengamalkan ajarannya, memelihara, dan menyalurkan pertumbuhan dan perkembangan rohani dan jasmani, membina dan menjaga kesejahteraan jiwa dan raga menurut norma-norma yang dihgariskan oleh ajran agama Islam. 29 Ibid, h. 75. 30 Ibid, h. 76.

4. Klasifikasi Pendidikan Agama Islam