Kehidupan Keagamaan Pelaksanaan pendidikan agama Islam pada keluarga remaja putus sekolah (Studi terhadap keluarga Etnis Banten di Kecamatan Medan Tembung Kota Medan) - Repository UIN Sumatera Utara

anak untuk memberikan pendidikan agama kepada anak. Padahal anak tersebut yang wajib menduduki bangku sekolah, sebab yang penulis teliti pada pelaksanaan pendidikan agama di Kelurahan Indra Kasih, Kecamatan Medan Tembung ini, ada yang tingkatan SMP Sekolah Menengah Pertama, dan SMA Sekolah Menengah Atas.

2. Kehidupan Keagamaan

Masyarakat Kelurahan Indra Kasih adalah masyarakat beragama. Agama yang dianut yaitu agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik. Budha. Penganut agama Islam berjumlah 7920 orang, penganut agama Kristen Katolik dan Protestan berjumlah 160 orang penganut agama Hindu dan Budha tidak ada. Untuk lebih jelasnya tabel dibawah ini sebagai berikut: 46 No Jenis Agama Jumlah 1 Islam 7920 2 Kristen Katolik dan Protestan 160 Masyarakat penganut agama membutuhkan sarana ibadah seperti mesjid, mushala, gereja, kuil dan lainnya. Di Kelurahan Indra Kasih Medan terdapat delapan mesjid, mushalla tiga, gereja dua dan kuil tidak ada. Nama mesjid antara lain mesjid Babul Falaah, Mensjid Ar-Rahman, Mesjid Nurul Hasanah, mesjid Baitussujud, mesjid Al-Jihad, mesjid Nurul Iman dan mesjid Hj. Siti Fatimah. Nama-nama mushalla yaitu mushalla Al-Ikhlas, Al-Iman dan Baiturrahim. Mesjid dan mushalla digunakan sebagai tempat ibadah, tempat majelis taklim baik kaum bapak, ibu- ibu, remaja, pengajian Alquran anak-anak, remaja dan bimbingan konseling remaja. Secara umum mesjid berfungsi secara baik, terutama pada waktu shalat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh berjamaah ramai dikunjungi jamaah begitu pula kemakmuran mesjid selalu dijaga. Sebelum masuk waktu shalat, kaset mengaji selalu dibunyikan, tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada umat 46 Hasil wawancara dengan Samsul Bahri, Kepala Lingkungan IX Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung, tanggal 25 Februari 2015, di Pancing Jl Karya Bakti no 39 Medan. Islam bahwa waktu shalat sudah dekat. Demikian pula waktu Shubuh suara kaset mengaji kedengaran di mana-mana, tujuannya tidak hanya sekedar ibadah tetapi juga untuk membangunkan umat Islam agar segera bangun untuk melaksanakan shalat. Pada hari-hari besar umat Islam juga dilakukan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti sayembara azan, pidato, perlombaan hafal surat al-Fatihah, menghafal surat-surat pendek, membaca surat Yasin, takhtim, tahlil dan do’a, busana muslim bagi anak-anak, para orang tua melaksanakan tabligh akbar antar pengajian tingkat kecamatan, haflah Alquran pada tahun baru Islam dan beberapa kegiatan lainnya. Menyinggung tentang kerukunan antara umat beragama, saling rukun antara penganut agama, saling harga menghargai, toleransi dan saling tolong menolong dan tidak ditemukan adanya konflik antar penganut agama. Hal itu dapat dipahami karena umat Islam sebagai kelompok mayoritas senantiasa melindungi kelompok minoritas. Masyarakat beragama bebas menjalankan syari’at agamanya dan umat Islam tidak melarang kelompok lain untuk melaksanakan ajaran agamanya. Dengan demikian terlihat pada Kelurahan Indra Kasih toleransi antara umat beragama benar-benar diwujudkan.

3. Keadaan Ekonomi