Teknik Produksi Nada Teknik Permainan

senar dengan posisi jari agak cembung, posisi ibu jari sejajar dengan jari tengah dan posisi ibujari tidak menggantung di atas neck 2000:5. Gambar 4. Posisi tangan kiri dalam bermain gitar klasik sumber: dokumentasi Bahrudin 2015.

d. Teknik Produksi Nada

1 Apoyando Apoyando adalah petikan bersandar, teknik ini adalah teknik yang dimainkan dengan tangan kanan. Setelah memetik senar jari langsung bersandar pada senar yang ada di atas atau di bawah senar yang telah dipetik sehingga memberikan karakter suara yang lebih kuat Tennant, 1995:35. Gambar 5. Apoyando sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. 2 Tirando Tirandoatau petikan bebas. Setelah memetik senar jari tidak bersandar pada senar yang ada di atas atau di bawah senar yang telah dipetik. Teknik petikan ini biasanya digunakan untuk memainkan akor atau arpeggio, arpeggio adalah akor yang dimainkan secara acak, sedangkan tirando merupakan teknik pada tangan kanan Tennant, 1995:36. a Arpeggio Arpeggio adalah teknik permainan musik dimana nada-nada dibunyikan tidak serentak tetapi satu per satu dengan tempo cepat, seperti harpa. Arpeggio dapat dimainan dari senar atas ke senar bawah, dari senar bawah ke senar atas, maupun dari senar atas ke senar bawah kemudia kembali lagi ke senar atas, begitu juga sebaliknya Prier, 2011:11. b Akor Akor adalah kumpulan nada yang dibunyikan bersama, yang baru mempunyai arti sama saat berhubungan dengan akor lainnya sebelum dan sesudahnya. Ada macam 4 akor, yaitu akor mayor, akor minor, akor augmented, dan akor diminished Prier, 2011:7. Selain Apoyando dan Tirando ada teknik lain yang berfungsi untuk memberi warna suara atau tone colour yang berbeda, yaitu teknik sul ponticello dan sul tasto Tennant, 1995:30. • Sul ponticello adalah teknik memetik senar yang posisinya berdekatan dengan bridge sehingga menghasilkan warna suara yang kering dan lebih nyaring Tennant, 1995:30. • Sul tasto adalah teknik memetik senar yang posisinya berdekatan dengan sound hole sehingga menghasilkan warna suara yang lembut dan tebal Tennant, 1995:30. 3 Tremolo Tremolo merupakan teknik memainkan nada yang sama dengan cepat dan berulang-ulang menggunakan jari a, m, i secara bergantian untuk menciptakan efek nada yang seolah memiliki sustainpanjang Tennant, 1995:56. 4 Harmonic Harmonic adalah salah satu teknik yang dimainkan dalam permainan gitar. Terdapat dua tipe teknik harmonic, yaitu natural harmonic dan artificial harmonic Vai, 1990:14. a Natural harmonic Natural harmonic adalah harmonik asli dan merupakan teknik harmonik yang mudah dimainkan pada open string. Suara yang jernih pada teknik ini umumnya dihasilkan pada fret ke 5, 7, 9, 12 dan 19.Cara memainkan teknik ini adalah dengan tidak terlalu keras menyentuh senar yang akan dibunyikan Vai, 1990:14. Dengan kata lain, nada-nada yang dapat dimainkan dengan menggunakan teknik inisudah tersedia secara otomatisdi fretboard yakni pada kolom ke 5, 7, 9, 12, dan 19. Untuk menghasilkan nada harmonik asli, jari tangan kiri yang digunakan untuk menekan nada pada kolom-kolom tersebut tidaklah terlalu keras dalam menekan senar karena jika terlalu keras menekan senar teknik ini tidak akan berhasil untuk dimainkan. b Artificial harmonic Artificial harmonic adalah teknik harmonik buatan. Menurut Vai, cara memainkan teknik ini adalah dengan: Jari tangan kiri menekan nada yang ingin dimainkan sementara kedua jari tangan kanan membunyikan nada yang sama secara bersamaan dengan interval satu oktaf lebih tinggi dari nada yang ditekan oleh jari kiri Vai, 1990:14. Berbeda dengan natural harmonic, pada artifical harmonic nada- nada yang dapat dimainkan dengan menggunakan teknik ini tidak tersedia secara otomatis di fretboard sehingga untuk memainkannya jari tangan kiri harus menekan nada yang diingikan pada fretboard bersamaan dengan jari tangan kiri memetik nada yang sama pada oktaf yang lebih tinggi. Gambar 6. Tirando sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 7. Sul ponticello sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 8. Sul tasto sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 9. Natural harmonic sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 10. Artificial harmonic sumber: dokumentasi Bahrudin 2015.

e. Slur