Analisis Struktur dan Bentuk Grand Solo Op.14

8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Analisis Teknik Permainan

1. Analisis

Ada beberapa pendapat mengenai analisis yang dikemukakan oleh para peneliti terdahulu di dalam penelitiannya. Menurut Chaplin 2000:25, analisis ialah proses mengurangi kompleksitas suatu gejala rumit sampai pada pembahasan bagian-bagian paling elementer atau bagian-bagian paling sederhana. Keraf 1981:60 menyatakan bahwa, “analisis adalah suatu cara membagi-bagi objek penelitian ke dalam komponen-komponen yang membentuk satu bagian ke satu bagian yang utuh, sehingga dapat dipaparkan dengan jelas.” Dilain bagian, Wiradi 2009:20 menyatakan bahwa, “analisis adalah serangkaian perbuatan meneliti, mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan serta dikelompokkan berdasarkan keterkaitan serta penafsiran makna dari setiap kriteria.” Sementara itu Komarudin 2005:53, berpendapat bahwa “analisis adalah kegiatan mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.” Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diuraikan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa analisis adalah proses meninjau kembali suatu objek yang semula bersifat umum kemudian dikerucutkan dan diperinci ke arah yang lebih khusus tanpa menghilangkan kaidah aslinya, sehingga akan didapat data atau perspektif yang dicari.

2. Teknik Permainan

Menurut Raporot 2002:23, teknik adalah suatu kumpulan dan perangkat hubungan satu sama lain. Pendapat lain, Banoe 2003:409 menyatakan bahwa, teknik adalah cara atau teknik sentuhan pada alat musik atas nada tertentu sesuai petunjuk notasinya, seperti: legato, staccato, tenuto, accel, vibrato dan sebagainya. Tennant menyatakan bahwa dalam memainkan gitar klasik terdapat bermacam-macam teknik, yaituapoyando, tirando, tremolo, slur, barre, harmonic 1995:13, sedangkan menurut Oakes 2003:3 selain apoyando, tirando, slur, barre, dan harmonic, teknik permainan juga mencakup sikap duduk dalam bermain gitar, posisi tangan kanan dan tangan kiri. Sementara Parkening menyatakan bahwa apoyando, tirando, dan harmonic termasuk ke dalam teknik produksi nada 1997:14.

a. Sikap Duduk

Gitar klasik akan lebih mudah dimainkan dengan posisi duduk, walaupun dewasa ini sudah banyak jenis gitar klasik yang dapat menggunakan strap sebagai alat bantu bagi pemain untuk bermain gitar dengan posisi berdiri, namun bermain gitar dengan posisi berdiri akan cepat membuat stamina pemain berkurang Oakes, 2000:3. Sikap duduk yang benar dalam bermain gitar klasik adalah dengan tegak, posisi badan lurus menghadap depan, posisi kaki sebelah kiri lebih dinaikkan dari kaki sebelah kanan dengan cara kaki kiri berpijak pada footstool, bagian bawah body gitar disangga oleh kaki kiri dan bagian atas body gitar disangga oleh lengan tangan kanan sehingga posisi gitar akan membentuk kemiringan sekitar 45 derajat, dengan posisi seperti ini akan membuat pemain lebih leluasa dalam bermain gitar terutama jika memainkan nada-nada tinggi pada fingerboard Oakes, 2003:3. Gambar 1. Sikap duduk dalam bermain gitar klasik sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 2. Sikap duduk dalam bermain gitar klasik sumber: dokumentasi Bahrudin 2015.

b. Posisi Tangan Kanan

Dalam bermain gitar klasik posisi tangan kanan yang benar sangat penting, karena tangan kanan digunakan untuk memproduksi nada. Posisi tangan kanan yang benar adalah menempatkan tangan di atas senar dengan posisi tangan mengepal dan sedikit terbuka, lengan bagian bawah bersandar di tepi gitar, posisi jari melengkung dengan meletakkan ibu jari pada senar bass senar 4, 5, 6 dan jari lainnya pada senar 1, 2, dan 3 Oakes, 2000:5. Gambar 3. Posisi tangan kanan dalam bermain gitar klasik sumber: dokumentasi Bahrudin 2015.

c. Posisi Tangan Kiri

Tangan kiri digunakan untuk menekan nada-nada pada fretboard gitar, untuk itu posisi yang benar pada tangan kiri sangat diperlukan. Menurut Oakes posisi tangan kiri yang benar adalah lengan harus santai dan tidak kaku, siku menghadap ke bawah, posisi tangan dalam memegang neck seperti penjepit, yaitu ibu jari berada di belakang neck dan 4 jari lainnya menekan senar dengan posisi jari agak cembung, posisi ibu jari sejajar dengan jari tengah dan posisi ibujari tidak menggantung di atas neck 2000:5. Gambar 4. Posisi tangan kiri dalam bermain gitar klasik sumber: dokumentasi Bahrudin 2015.

d. Teknik Produksi Nada

1 Apoyando Apoyando adalah petikan bersandar, teknik ini adalah teknik yang dimainkan dengan tangan kanan. Setelah memetik senar jari langsung bersandar pada senar yang ada di atas atau di bawah senar yang telah dipetik sehingga memberikan karakter suara yang lebih kuat Tennant, 1995:35. Gambar 5. Apoyando sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. 2 Tirando Tirandoatau petikan bebas. Setelah memetik senar jari tidak bersandar pada senar yang ada di atas atau di bawah senar yang telah dipetik. Teknik petikan ini biasanya digunakan untuk memainkan akor atau arpeggio, arpeggio adalah akor yang dimainkan secara acak, sedangkan tirando merupakan teknik pada tangan kanan Tennant, 1995:36. a Arpeggio Arpeggio adalah teknik permainan musik dimana nada-nada dibunyikan tidak serentak tetapi satu per satu dengan tempo cepat, seperti harpa. Arpeggio dapat dimainan dari senar atas ke senar bawah, dari senar bawah ke senar atas, maupun dari senar atas ke senar bawah kemudia kembali lagi ke senar atas, begitu juga sebaliknya Prier, 2011:11. b Akor Akor adalah kumpulan nada yang dibunyikan bersama, yang baru mempunyai arti sama saat berhubungan dengan akor lainnya sebelum dan sesudahnya. Ada macam 4 akor, yaitu akor mayor, akor minor, akor augmented, dan akor diminished Prier, 2011:7. Selain Apoyando dan Tirando ada teknik lain yang berfungsi untuk memberi warna suara atau tone colour yang berbeda, yaitu teknik sul ponticello dan sul tasto Tennant, 1995:30. • Sul ponticello adalah teknik memetik senar yang posisinya berdekatan dengan bridge sehingga menghasilkan warna suara yang kering dan lebih nyaring Tennant, 1995:30. • Sul tasto adalah teknik memetik senar yang posisinya berdekatan dengan sound hole sehingga menghasilkan warna suara yang lembut dan tebal Tennant, 1995:30. 3 Tremolo Tremolo merupakan teknik memainkan nada yang sama dengan cepat dan berulang-ulang menggunakan jari a, m, i secara bergantian untuk menciptakan efek nada yang seolah memiliki sustainpanjang Tennant, 1995:56. 4 Harmonic Harmonic adalah salah satu teknik yang dimainkan dalam permainan gitar. Terdapat dua tipe teknik harmonic, yaitu natural harmonic dan artificial harmonic Vai, 1990:14. a Natural harmonic Natural harmonic adalah harmonik asli dan merupakan teknik harmonik yang mudah dimainkan pada open string. Suara yang jernih pada teknik ini umumnya dihasilkan pada fret ke 5, 7, 9, 12 dan 19.Cara memainkan teknik ini adalah dengan tidak terlalu keras menyentuh senar yang akan dibunyikan Vai, 1990:14. Dengan kata lain, nada-nada yang dapat dimainkan dengan menggunakan teknik inisudah tersedia secara otomatisdi fretboard yakni pada kolom ke 5, 7, 9, 12, dan 19. Untuk menghasilkan nada harmonik asli, jari tangan kiri yang digunakan untuk menekan nada pada kolom-kolom tersebut tidaklah terlalu keras dalam menekan senar karena jika terlalu keras menekan senar teknik ini tidak akan berhasil untuk dimainkan. b Artificial harmonic Artificial harmonic adalah teknik harmonik buatan. Menurut Vai, cara memainkan teknik ini adalah dengan: Jari tangan kiri menekan nada yang ingin dimainkan sementara kedua jari tangan kanan membunyikan nada yang sama secara bersamaan dengan interval satu oktaf lebih tinggi dari nada yang ditekan oleh jari kiri Vai, 1990:14. Berbeda dengan natural harmonic, pada artifical harmonic nada- nada yang dapat dimainkan dengan menggunakan teknik ini tidak tersedia secara otomatis di fretboard sehingga untuk memainkannya jari tangan kiri harus menekan nada yang diingikan pada fretboard bersamaan dengan jari tangan kiri memetik nada yang sama pada oktaf yang lebih tinggi. Gambar 6. Tirando sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 7. Sul ponticello sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 8. Sul tasto sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 9. Natural harmonic sumber: dokumentasi Bahrudin 2015. Gambar 10. Artificial harmonic sumber: dokumentasi Bahrudin 2015.

e. Slur

Slur adalah teknik memainkan nada secara bersambung. Ada dua macam teknik slur, yaitu slur naik hammer on atau disebut juga dengan pola slur ascending dan slur turun atau disebut juga dengan pola slur descending. Slur adalah teknik untuk tangan kiri Tennant, 1995:13.

f. Barre

Barre adalah teknik menekan beberapa senar menggunakan satu jari yang dipipihkan, biasanya untuk memainkan akor. Barre adalah teknik untuk tangan kiri Tennant, 1995:22.

3. Struktur dan Bentuk Grand Solo Op.14

Grand Solo Op.14 karya Fernando Sor merupakan lagu untuk solo gitar yang menggunakan bentuk sonata klasik yang dilengkapi dengan bagian introduction. Karya ini memiliki dua bagian, yaitu bagian Introduction dan bagian Allegro. Pertama adalah bagian Introduction, bagian pembuka yang menggunakan tangga nada D minor dengan sukat 68 yang dimainkan dalam tempo andante sedang. Kedua adalah bagian Allegro, bagian ini merupakan modulasi dari tangga nada yang digunakan pada Introduction yaitu tangga nada D minor yang pada bagian Allegro bermodulasi menjadi tangga nada D mayor. Selain perubahan tangga nada tonika, pada bagian ini pun terjadi perubahan yang signifikan dari bagian sebelumnya yaitu perubahan tempo menjadi Allegro cepat dan perubahan tanda sukat menjadi sukat 44. Bagian Allegro dibagi menjadi 3 sub- bagian, yaitu eksposisi, development, dan rekapitulasi. Pada eksposisi terdapat 3 tema tema I, tema kontras, tema II. Tema I dimainkan dalam tangga nada tonika, sementara tema kontras dan tema II dimainkan dalam tangga nada dominan. Development atau pengembangan tema yang bermodulasi ke tangga nada yang jauh dengan mengkonfrontasi ke dua tema tema I dan II. Rekapitulasi atau disebut juga dengan kesimpulan dari bagian- bagian sebelumnya. Pada rekapitulasi, tema I dan tema II kembali muncul, akan tetapi keduanya dimainkan dalam tangga nada tonika. Karya ini diakhiri dengan kadens autentic sempurna. Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Grand Solo Op.14 merupakan karya Fernando Sor yang menggunakan bentuk musik sonata klasik yang terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian Introduction dan bagian Allegro.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan ini adalah: 1. Analisis Teknik Permainan Gitar Dalam Rondo In A Minor Karya Dionisio Aguado Rianda : 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian dari lagu Rondo in A minor dimulai dengan introduction