KERANGKA KONSEPTUAL TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 31

D. KERANGKA KONSEPTUAL

Yang diiteliti Gambar 2.6 Kerangka Konseptual Penurunan HLA-G menyebabkan terjadinya PJT. HLA-G ↓ Sel Endotel Sel T CD8+ Sel NK HLA-G HLA-E HLA-F HLA-C Sel Trofoblas Sel Dendritik Sel T CD4+ Sel B Plasenta Desidua Fetus IFN-g ↓ Tidak teraktifasinya FasLFas IL-10 ↓ TNF- α ↑ IL-6 ↑ TGF- β ↓ VEGF ↓ Makrofag TIdak terjadi Immunosupresif Remodeling desidual Inflamasi ↑ Angiogenesis ↑ Rolling dan adhesive Sel NK ↑ Invasi Trofoblas tidak optimal Perfusi Uteroplacenta tidak optimal PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT PJT Tdak terjadi Cell lysis commit to user 32 PENJELASAN KERANGKA KONSEPTUAL HLA-G memegang peran dalam toleransi imun dari semialogenik fetus oleh ibu. HLA-G yang cukup pada trofoblas menyebabkan tidak terjadinya atau tidak memicu respon sistem imunologis ibu. HLA-G bersifat monomorfik dan memiliki kemampuan menghambat aktifitas sel NK Natural Killer dan LGLs Large Granular Lymphocytes desidua. HLA-G dapat menghambat sel NK dan memediasi lisis sel T, melalui interaksi langsung dengan reseptor ILT2, ILT4 dan KIR2DL4. HLA-G menghambat limfosit T melalui aktifasi dari jalur kematian sel FasLFas. HLA-G menginduksi imunosupresif pada sel T, tapi tidak termasuk sel T regulatori Treg CD4+ dan CD25+. Hunt et al. , 2007. Selain itu pada sel fagosit mononuclear, sel ini selalu ada baik saat siklus uteri maupun saat kehamilan, HLA-G5 dan HLA-G6 melalui reseptor ILT4 dan ILT2 menstimulasi munculnya antiinflamasi sitokin, yaitu IL-10 dan menghambat munculnya TNF- α dan IL-6 yang merupakan sitokin proinflamasi. Hal ini sesuai dengan teori keseimbangan Th1 dan Th2. Sel - sel Th2 berperan utama untuk menstimulasi sel B untuk memproduksi antibodi respon sistem imun humoral. Sehingga keberhasilan kehamilan dipengaruhi oleh profil sitokin Th2 ini. Roussev dan Coulam, 2007; Hunt et al. , 2007. HLA-G meregulasi sistem imun melalui induksi terhadap sel T, Antigen presenting cell APC dan sel NK. HLA-G menstimulasi produksi TGF-B1 melalui aktivasi APC. HLA-G juga memodulasi pengeluaran sitokin dari sel mononuklear darah, namun konsentrasinya tergantung respon dari commit to user 33 Citotoxyc T Lymphocyte CTL, selain itu HLA-G juga menekan aktifitas sel NK dan menghambat sitotoksik yang dimediasi sel NK. HLA-G yang berikatan dengan reseptornya pada sel NK akan meningkatkan produksi sitokin interferon- g IFN-g, yang akan mendorong sel menjadi imunosupressif. Ikatan antara fagosit mononuclear dengan HLA-G mampu meningkatkan jumlah Vascular Endothelial Growth Factor VEGF, sehingga terbentuk pembuluh – pembuluh darah baru pada plasenta. HLA-G yang berinteraksinya dengan CD 160 pada sel endotel mampu menghambat angiogenesis melalui jalur apoptosis, serta mengurangi rolling dan adhesi sel NK aktif pada sel endotel. Sehingga HLA-G ini berfungsi untuk memodulasi sekresi sitokin untuk menginduksi toleransi imun, mengontrol invasi trofoblas dan berkonstribusi dalam remodeling arteri spiralis untuk menunjang keberhasilan implantasi dan kehamilan. Dengan demikian apabila HLA-G ini kadarnya berkurang maka perfusi uteroplasenta menjadi berkurang, pada akhirnya janin kurang mendapat asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya, yang diakibatkan oleh perfusi yang kurang baik, sehingga menyebabkan terjadinya PJT. Hviid, 2006; Hunt, 2005; Yan dan Fan, 2005 E. HIPOTESIS Dari kerangka konsep penelitian di atas disusun suatu hipotesis bahwa pada etiopatogenesis Pertumbuhan Janin Terhambat : Ekspresi HLA-G pada PJT lebih rendah dibandingkan dengan ekpresi HLA-G pada kehamilan normal. commit to user 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan pendekatan Cross sectional dengan pendekatan uji klinis ekpresi HLA-G pada penderita PJT dan kehamilan normal. X + 01 03 Sampel matching X - 02 04 Gambar 3.1. Rancangan Penelitian. Keterangan: X + : Pertumbuhan Janin Terhambat X - : Hamil normal O1 : Dilakukan diagnosis O2 : Dilakukan diagnosis O3 : Uji klinis kadar HLA-G O4 : Uji klinis kadar HLA-G Maching: Tinggi badan, berat badan, IMT,usia ibu,umur kehamilan , sistole, diastole, gula darah sewaktu random, SGOT, SGPT, Ureum , Creatinin,Hemoglobin ,Angka leukosit dan protein total. Dilakukan uji statistik perbedaan ekspresi HLA-G dengan uji t