commit to user
36
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi untuk PJT : 1.
Ibu hamil dengan penyakit kronis antara lain Diabetes Militus, kelainan ginjal,  kelainan  jantung  hipertensi  kronis,  infeksi  kronis,  yang
merokok,dengan anemia, dengan  riwayat pecandu alkohol morfin. 2.
Kehamilan kembar 3.
Kematian janin dalam rahim 4.
Ibu hamil dengan  ketuban pecah dini,infeksi intrauterine dan infeksi lain 5.
Janin dengan kelainan kongenital 6.
Adanya kelainan plasenta  hemangioma plasenta dan plasenta previa .
D. BESAR SAMPEL
Penentuan besar sampel didasarkan pada rumus:
n = Besar masing-masing kelompok sampel. Z  1-
α  =  statistik Z Zα= nilai studi normal yang besarnya tergantung α
Bila α = 0,05 Zα = 1,96
Bila α = 0,01 Zα = 2,57
α
2
= varian populasi yang tidak diketahui nilainya dapat diperkirakan dari studi sebelumnya.
µ1-µ2= beda
mean
yang diperkirakan. Lemeshow et all, dikutip dari Murti ,2010.
n =  2 α
2
[ Z1- α + Z 1-β]
2
µ1-µ2
2
commit to user
37
Karena  tidak  ada  studi  tentang Ekspresi      HLA-G    antara  PJT  dan
kehamilan    normal  sebelumnya  sehingga  tidak  diketahui  nilai
mean
maka digunakan
Rule  of  thumb
,  dimana  setiap  penelitian  yang  datanya  akan dianalisis  secara  statistik  dengan  analisis  bivariat  membutuhkan  sampel
minimal 30 subjek penelitian Murti ,2010. Sehingga pada penelitian ini besar sampel
15  sampel  untuk  kelompok  PJT  dan  15  sampel  untuk  kelompok kehamilan normal.
E. VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas :  Ekspresi  HLA-G  pada PJT dan kehamilan
normal. Variabel tergantung   :   PJT dan kehamilan normal .
F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
· PJT adalah  janin yang mempunyai berat badan kurang atau sama dengan
10 persentil dari kurva berat badan normal. ·
Kehamilan  normal  adalah kehamilan  dimana  selama
antenatal  care
semenjak  hamil  sampai  melahirkan  tidak  ada  komplikasi  bagi  ibu  dan janinbayinya    kehamilan  dengan  janin  tunggal,  berat  badan  lahir  2500-
4000 gram dan dengan persalinan normal . ·
Ekspresi  HLA-G  ditunjukkan  dengan  warna  merah  kecoklatan  pada trofoblas pada pemeriksaan imunohistokimia.
commit to user
38
G. INSTRUMEN DAN PENGAMBILAN SAMPEL
Pembuatan Slide jaringan 1.Alat :
- Tissue cassette
- Beaker glass
- Mikrotom
- Poly-L-Lysine slides
- Deckglass
- Humidity chamber vertikal
- Humidity chamber horisontal
- Mikro pipet 10 µl
- Mikro pipet 100 µl
- Mikro pipet 1000 µl
- PCR tube
- Shaker
2.Bahan -
Formalin buffer -
Alkohol absolut, 95, 80, 70, 50.
- Xylol
- Parafin
- Aquadest
- Buffer sitrat pH 6
- PBS pH 7,2 - 7,4
- Metanol H
2
O
2
0,3 -
Bloking serum -
Antibodi primer -
Antibodi sekunder : biotin -
Streptavidin -
Substrat enzim peroksidase : DAB
- Hematoxylin
- Canada balsam
- Kapastissu
Pembuatan Slide jaringan
Jaringan  Trofoblas    dari  plasenta  difiksasi  terlebih  dahulu  dengan menggunakan  larutan  formalin  buffer  minimal  selama  2  jam.  Masukan  jaringan
kedalam  cassette  tissue  dan  rendam  dalam  alkohol  50  ,  70  ,  80      95  ,
commit to user
39
kemudian dilakukan clearing menggunakan xylol 3 kali masing masing 60 menit. Kemudian  dilakukan  proses  embedding  yaitu  direndam  dalam  paraffin  cair
dengan titik lebur 58 C pada suhu 45 C dalam incubator selama 24 jam, kemudian dibuat  blok  paraffin.  Keesokan  harinya  ditempelkan  pada  holder  dan  dilakukan
pemotongan setebal 4-5 mikron dengan rotary microtome. Diletakkan pada slides poly-L-lysine selanjutnya diinkubasi pada suhu 37 C  selama 1 malam . Dilakukan
mounting  pada  gelas  objek  dengan  gelatin  5.  Gelas  objek    hasil  parafin  blok direndam dalam xylol 4 kali masing-masing selama 5 menit. Setelah itu dilakukan
rehidrasi menggunakan alkohol berseri  absolut , 95 , 70   kemudian dibilas
dengan  dengan aquadest  H2O  selama 5 menit. Pemeriksaan Imunohistokimia HLA-G
Slide dicuci dengan PBS  pH 7,4 dua kali selama 5 menit. Tetesi dengan endogenous  peroksidase methanol H2O2  0,3  selama  15 menit kemudian bilas
dengan air mengalir  selama 5 menit dan cuci kembali dengan aquadest selama 5 menit.  Cuci  kembali  dengan  menggunakan  PBS  selama  2x5  menit  dan  tetesi
dengan  bloking  serum.Tiriskan,  kemudian  tetesi  dengan  monoclonal  antibody HLA-G yang telah disiapkan Inkubasi pada suhu 4 C  selama 18 jam. Cuci dengan
PBS  kembali  selama  2  x  5  menit.  Tetesi  dengan  antibody  sekunder    berlabel biotin  selama 10 menit. Tetesi dengan streptavidin selama 10 menit, cuci dengan
PBS selama 2 x 5 menit kemudian pemberian substrat enzim peroksidase : Dietyl Amino  Benzyn  selama  15  menit.  Cuci  dengan  air  selama  15  menit  dan  tetesi
dengan  hematoxylin  selama  40  detik  dan  cuci  dengan  air  mengalir  selama  10 menit.  Mounting,  menggunakan  entelan    dan  tutup  dengan  cover  glass.  Amati
commit to user
40
pada  mikroskop  cahaya  .  Ekspresi  HLA-G  ditunjukkan  dengan  warna  merah kecoklatan pada trofoblas.
Pengamatan  dilakukan  sebanyak  9  lapangan  pandang.  Nilai    yang ditampilkan adalah nilai rerata  ekspresi HLA-G per lapang pandang tersebut.
H. PEMBACAAN