Etiologi Patofisiologi Nifas dengan Pre Eklampsia Berat a.

commit to user 9 abdomen atas, oliguria, trombositopenia, edema paru, serta peningkatan kreatinin dan enzim hati Chunningham, 2013.

b. Etiologi

Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya preeklamsia, tetapi tidak ada satupun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Menurut Prawirohardjo 2009. Teori tentang etiologi preeklamsia yang sekarang banyak dianut adalah : 1 Teori kelainan vaskularisasi plasenta Tidak terjadinya invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks di sekitarnya.Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras, sehingga relatif mengalami vasokonstriksi dan terjadi kegagalan remodeling arteri spiralis. 2 Teori iskemia plasenta, radikal bebas, disfungsi endotel Terjadinya kegagalan remodeling arteri spiralis mengakibatkan plasenta mengalami iskemia. Plasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan oksidan dan radikal bebas. 3 Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin 4 Teori adaptasi kardiovaskular genetik Hilangnya daya refrakter terhadap bahan vasokonstriktor, dan terjadinya peningkatan kepekaan terhadap bahan vasopresor. 5 Teori defisiensi gizi commit to user 10 Konsumsi cukup gizi, misalnya minyak ikan atau asam lemak tak jenuh dan kalsium dapat menurunkan resiko terjadinya preeklamsi. 6 Teori inflamasi Terjadinya disfungsi endotel karena produksi debris trofoblas berlebihan mengakibatkan aktivitas leukosit yang sangat tinggi.

c. Patofisiologi

Preeklamsia didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah dan proteinuria, namun preeklamsia dapat mempengaruhi sitem tubuh yang berbeda dan mengakibatkan gejala preeklamsia yang tidak sesuai dengan definisi diatas. Perubahan yang terjadi pada preeklamsia tampaknya disebabkan oleh gabungan kompleks antara abnormalitas genetic, faktor imunologis dan faktor plasenta. Akibat plesentasi yang buruk, terjadi disfungsi organ dan terjadi gambaran klasik preeklamsia disertai dengan gejalanya seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, dan nyeri epigastrik Bothamley, 2011. Pada pre eklamsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat tercukupi. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus Sofian, 2011. commit to user 11 Gambar 2.1.Bagan Patofisiologi Preeklamsia Berat Sumber : Bothamley, 2011, Winkjosastro, 2009, dan Syaifudin, 2008 Hamil Faktor Risiko preeklamsia: 1. Primi gravid 2. Riwayat preeklamsia 3. Kehamilan kembar 4. Umur 40 5. Obesitas Preeklamsia Trias gejala klinik: 1. Tekanan darah tinggi 2. Oedema 3. Proteinurin positif Maternal: hipertensi, proteinurin, abnormalitas Janin: pertumbuhan terhambat, penurunan cairan amnion, oksigenasi buruk Abnormalitas genetic,faktor imunologis, faktor plasenta Preeklamsia berat Sakit kepala, gangguan penglihatan,ny eri abdomen atas Nifas Spasme pembuluh darah, spasme arteriola perubahan glomerulus commit to user 12

d. Predisposisi