liii dan petruk yang merupakan satu kelompok. Hasil ini mendukung adanya
keragaman DNA antar varietas durian sukun, sunan, kani, monthong dan petruk seperti pada Gambar 2.
3. Primer OPA-07
Hasil amplifikasi dengan primer OPA-07 menunjukkan adanya keragaman antar varietas durian sukun, sunan, kani, monthong dan petruk.
Berdasarkan hasil amplifikasi dan interpretasi pola pita DNA pada gambar dibawah ini, diperoleh jumlah total pita DNA yang dihasilkan sebanyak 44
pita, dengan pita paling banyak dihasilkan pada durian sunan dan monthong, yaitu 10 pita DNA. Pita DNA yang dihasilkan oleh durian
sunan dan petruk berbeda pada satu pita, yaitu pada ukuran 200 bp. Karsinah et al., 2002 menyatakan bahwa pita-pita spesifik yang
dihasilkan dapat memberikan harapan sebagai identifikasi varietas. Didapatnya pita spesifik sebagai penanda suatu varietas atau sebagai
Coefficient
0.00 0.21
0.42 0.63
0.84
SUKUN SUNAN
MONTHONG PETRUK
KANI
Gambar 6. Dendrogram pengelompokkan lima varietas durian berdasarkan pola pita DNA dengan primer OPA-02
liv pembeda dengan varietas lainnya sangat penting, karena identifikasi
varietas pada umumnya didasarkan pada karakter morfologi yang memerlukan observasi intensif dari tanaman dewasa.
Adanya pita pada ukuran 200 bp tersebut mendukung dendrogram pengelompokkan lima varietas durian, yaitu durian sunan dan petruk
mempunyai tingkat kemiripan 95 . Hasil pengelompokkan lima varietas durian menunjukkan terdapat dua kelompok, yaitu kelompok I terdiri dari
durian sukun dan kani, sedangkan kelompok II terdiri dari durian sunan, petruk dan monthong.
1050
800
500 380
350
230 280
M M 2 5 6 7 8
Gambar 7. Pola pita DNA lima varietas durian dengan primer OPA-07 a
dan interpretasi pola pita DNA lima varietas durian dengan primer OPA-07 b. M : marker, 2. Durian sukun, 5. Durian
sunan, 6. Durian kani, 7. Durian monthong, 8. Durian petruk 1000
500
2 5
6 7 8
a b
lv
4. Primer OPA-16
Amplifikasi dengan primer OPA-16 menghasilkan 35 pita DNA. Pita DNA paling banyak dihasilkan pada sampel durian monthong, yaitu
sebanyak 11 pita DNA. Pita pada ukuran 1400 bp, 380 bp dan 300 bp merupakan pita pembeda antar varietas durian sukun, sunan, kani,
monthong dan petruk.
Coefficient 0.60
0.68 0.77
0.86 0.95
SUKUN KANI
SUNAN PETRUK
MONTHONG
Gambar 8. Dendrogram pengelompokkan lima varietas durian berdasarkan pola pita DNA dengan primer OPA-07
2 5
6 7 8 200
380 500
700 850
1000 1400
M 300
Gambar 9. Interpretasi pola pita DNA durian sukun 2, sunan 5, kani 6, monthong 7 dan petruk 8 dengan primer OPA-16
lvi Pita pada ukuran 600 bp membedakan durian varietas monthong
dengan durian varietas lain. Gambar 9 menunjukkan bahwa durian sunan dan petruk dibedakan oleh 4 pita DNA, yaitu pita pada ukuran 200, 900
dan 1000 bp yang dimiliki oleh durian sunan, dan pita pada ukuran 600 bp yang
dimiliki oleh
durian petruk.
Berdasarkan dendrogram
pengelompokkan lima varietas durian, tampak bahwa durian sunan dan petruk mempunyai tingkat kemiripan paling tinggi, yaitu 78 .
Dendrogram dibawah ini memisahkan lima varietas durian menjadi dua, yaitu durian sukun, sunan, petruk, dan monthong yang merupakan satu
kelompok memisah durian kani. Hasil pengelompokan dengan metode UPGMA berdasarkan pola pita DNA dengan primer OPA-16 ini sesuai
dengan dendrogram pengelompokkan antar varietas durian Gambar 2, yaitu terdapat pemisahan dengan durian kani memisah sendiri.
Coefficient
0.00 0.19
0.39 0.58
0.78
SUKUN
SUNAN
PETRUK
MONTHONG
KANI
Gambar 10. Dendrogram pengelompokkan lima varietas durian berdasarkan pola pita DNA dengan primer OPA-16
lvii
5. Primer OPA-18