7
2. Pembelajaran Gerak Dasar
Kemampuan belajar gerak sebagai isu sentral Penjasorkes. Penjasorkes merupakan satu-satunya mapel di sekolah yang menggunakan
gerak sebagai media pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Rusli Lutan 1999:15 proses belajar untuk bergerak dan belajar
melalui gerak merupakan dua makna yang patut dipegang oleh guru penjasorkes. Proses belajar untuk bergerak mengamanatkan guru
penjasorkes harus mampu memilih gerakan-gerakan yang sesuai materi pembelajaran dengan tetap memperhatikan aspek pertumbuhan dan
perkembangan siswa. Tujuan akhir dalam proses untuk bergerak adalah siswa mampu menampilkan gerakan dengan efektif, efisien, dan terampil.
Menurut Yudha M Saputra 2001:14, perkembangan keterampilan gerak dasar anak Sekolah Dasar dibagi menjadi tiga periode yaitu:
a. Fase perkembangan gerak dasar usia 2-7 tahun
Pada fase perkembangan gerak dasar usia 2-7 tahun, anak mulai belajar berjalan pada saat mereka berusia kira-kira dua tahun dan
bentuk-bentuk lain gerak lokomotor. Anak berusia 2-7 tahun pada dasarnya sedang mengalami masa pertumbuhan, mengalami
bertambahnya pengalaman, mereka bergantung pada instruksi dan meniru yang lain. Mereka menjadi lebih terampil dalam menguasai
keterampilan gerak dasar. Pada fase ini anak sudah siap untuk menerima informasi dari guru. Guru sudah dapat memberikan
keterampilan motorik, keterampilan gerak dasar, keterampilan multilateral dan keterampilan terpadu.
b. Fase transisi usia 7-10 tahun Pada fase transisi usia 7-10 tahun ini, anak secara individu mulai
dapat mengkombinasikan dan menerapkan gerak dasar yang terkait dengan penampilan dalam aktivitas jasmani. Gerakan yang
dilakukan berisikan unsur-unsur yang sama, seperti gerak dasar, tetapi dalam pelaksanaannya lebih akurat dan terkendali. Selama
periode ini anak terlibat secara aktif dalam pencarian dan pengkombinasian berbagai macam pola gerak dan keterampilan.
Pada umumnya kemampuan mereka akan sangat cepat meningkat.
8 c. Fase spesifikasi usia 10-13 tahun
Pada fase spesifikasi usia 10-13 tahun ini, anak sudah dapat menentukan pilihan-pilihannya akan cabang olahraga yang
disukainya, secara umum mereka sudah memiliki kemampuan dan koordinasi dan kelincahan yang jauh lebih baik. Pada fase ini
mereka memilih untuk mengkhususkan pada salah satu cabang olahraga yang dianggap mampu untuk dilakukan. Mereka juga
sudah mulai bisa menilai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Anak mulai mencari atau menghindari aktivitas yang
tidak disukainya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Proses belajar untuk bergerak harus mampu memilih gerakan-gerakan yang
sesuai materi
pembelajaran dengan
tetap memperhatikan
aspek pertumbuhan dan perkembangan siswa usia Sekolah Dasar. Perkembangan
keterampilan gerak dasar anak Sekolah Dasar dibagi menjadi tiga periode yaitu : Fase perkembangan gerak dasar usia 2-7 tahun, Fase transisi usia
7-10 tahun, dan fase spesifikasi usia 10-13 tahun.
3. KTSP 2006 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Penjasorkes