commit to user 12
Stadium III: Pembuluh darah vena nampak melebar dan berkelok-kelok. Keluhan pada tungkai makin nyata dan makin
kerap dialami. Stadium IV: Pada stadium ini ditandai dengan timbulnya
berbagai penyulit
komplikasi, antara
lain: dermatitis,
tromboplebitis, selulitis, luka ulkus, perdarahan varises, dan gangguan pembuluh darah vena lainnya.
Menurut Mansjoer 2010, gejala-gejala varises antara lain: Rasa pegal pada ekstremitas yang akan bertambah bila berdiri
terlalu lama dan berkurang bila ekstremitas ditinggikan. Kadang- kadang terjadi penyulit berbentuk koreng di daerah mata kaki yang
sukar sembuh, didahului oleh kelainan kulit berupa eksim yang sering disertai peradangan. Perdarahan dapat terjadi kalau kulit di
atas varises menjadi sangat tipis, biasanya disertai trauma ringan.
f. Pemeriksaan penunjang
Menurut Grace 2007, pada penderita varises dilakukan pemeriksaan yaitu:
1 Pemeriksaan klinis dengan tes tourniquet a Trendelenburg.
Vena-vena dikosongkan dengan mengangkat tungkai beberapa waktu, lalu muara vena safena magna ditekan
dengan kuat atau dipasang tourniquet pada paha bagian atas. Subyek diminta berdiri, lalu tiba-tiba penekanan
commit to user 13
dilepas. Bila vena terisi dengan segera, berarti katup inkompeten. Kemudian tes dicoba untuk kedua kalinya
tanpa melepas penekanan. Bila selama kira-kira 20-30 detik vena-vena terisi, maka berarti katup vena komunikantes
tidak kompeten lagi. b Perthes
Torniket dipasang pada pangkal paha, pasien diminta berjalan-jalan berkeliling. Bila vena tungkai jadi melebar,
berarti ada obstruksi. Bila tak melebar, berarti vena komunikantes profunda masih baik dan darah terus naik
lewat system profunda Grace, 2007. 2 Velositometer
Doppler: menilai
sambungan safeno-
femoralsambungan safeno-popliteal pendek. 3 Scan dupleks : cari lokasi yang sering kambuh khususnya vena
varikosa yang berulang Grace, 2007.
g. Penatalaksanaan dan Pencegahan
Pada dasarnya pilihan pengobatan varises terdiri dari pengobatan tanpa operasi pada stadium I dan II, serta pengobatan
dengan operasi terutama pada stadium III dan IV. Tindakan pembedahan terhadap keadaan tersebut pada waktu
hamil biasanya tidak dianjurkan, meskipun jarang gejalanya dapat demikian beratnya hingga memerlukan suntikan, ligasi, atau
malahan stripping
vena mengangkat
vena tungkai
yang
commit to user 14
mengalami varises
dengan menggunakan
stripper supaya
memungkinkan wanita hamil tersebut tetap dapat berjalan. Pada umumnya, operasi tersebut ditunda sampai kelahiran Pritchard,
2006. Varsises
vena dapat
diminimalisasi dengan
cara mempertahankan berat badan normal atau olahraga secara teratur.
Kaus kaki yang mendukung dapat digunakan untuk mendukung vena kaki yang berdinding lemah. Wanita hamil seharusnya
menghindari posisi berdiri atau duduk terlalu lama dan menghindari menyilangkan kaki pada lutut dan menyilangkan kaki
pada mata kaki. Wanita hamil harus duduk dengan kaki dinaikkan kapan pun jika mungkin, dan berhati-hati agar tidak memberikan
titik tekan pada kaki yang mengganggu sirkulasi terutama pada daerah poplitea. Banyak wanita yang harus berjalan atau berdiri
dalam waktu lama menggunakan kaus kaki pendukung sebagai upaya profilaksis Reeder, 2011.
Obat-obat vasoprotektif anti varises, diminum ataupun melalui suntikan skleroterapi dengan natrium tatredesii STD. Dua
macam larutan yang banyak dipakai adalah monoetanolamin oleat diberikan 2mL dan fenol 2 dalam gliserin 30 dosis
maksimum 6 mL. Larutan disuntikkan dari bagian distal. Di bagian proksimal dipasang torniket agar obat tidak masuk ke
commit to user 15
sikulasi umum dan bisa bekerja lokal semaksimum mungkin Grace, 2007.
Operasi yang lazim dilakukan diantaranya: Stripping Varises, Ambulatory Phlebectomy menghilangkan bagian varises dengan
irisan kecil, dan Saphectomy. Tindakan operasi yang bersifat invasif minimal, yakni: Radiofrekuensi Ablasi dan Endovenous
Laser Therapy EVLT. Jika varises timbul saat hamil, varises biasanya membaik dalam
3 minggu setelah melahirkan. Walaupun pada kehamilan berikutnya keadaan ini akan cenderung terjadi kembali Parker,
2010.
B. Hubungan Graviditas dengan Varises Tungkai Bawah