Kriteria Restriksi Definisi Operasional Cara Kerja :

commit to user 18

D. Sampel dan Tehnik Sampling

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang memeriksakan diri di RSUD Banjarari Surakarta pada bulan Mei – Juni 2012 yang memenuhi kriteria restriksi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Non-Probability Sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip probabilitas. Sedangkan cara yang digunakan adalah Quota Sampling dimana jumlah sampel yang ditetapkan berdasarkan kuota yang tersedia dan seluruh sampel harus memenuhi kriteria tertentu sampai jumlah yang diinginkan Taufiqurrahman, 2008.

E. Estimasi Besar Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2007. Pada penelitian ini menggunakan patokan umum “rule of thumb”, dimana setiap penelitian dengan data yang dianalisis secara statistik membutuhkan sampel minimal 30 subjek penelitian Murti, 2010.

F. Kriteria Restriksi

Kriteria restriksi penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kriteria inklusi yaitu kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Nursalam, 2003. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: a. Ibu hamil trimester 3 yang memeriksakan diri di RSUD Banjarsari Surakarta pada bulan Mei-Juni 2012. b. Ibu menyetujui untuk dijadikan sebagai subyek penelitian. commit to user 19 2. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini antara lain: a. Memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah b. Pernah menderita varises sebelumnya yang tidak berhubungan dengan kehamilan.

G. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur 1. Varises Pemanjangan, pelebaran sistem vena yang disertai gangguan pada sirkulasi darah di dalamnya Observasi Lembar observasi Menggu nakan tes tornique Nominal, dibedakan menjadi varises stadium 1-4 dan tidak varises. 2. Graviditas ibu hamil Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya, sedangkan pada kehamilan yang berikutnya disebut multigravida Wawancara Lembar observasi Nominal dibedakan menjadi primipagravida dan sekundi- multigravida

H. Cara Kerja :

1. Wawancara: interview secara langsung terhadap responden secara bebas, terarah terpimpin dengan menggunakan lembar observasi. 2. Pengamatan: pengamatan dilakukan langsung terhadap tungkai bawah responden. Berupa Inspeksi dan Palpasi. Inspeksi tungkai commit to user 20 dilakukan dari distal ke proksimal. Pada vena, normalnya terlihat distensi hanya pada kaki dan pergelangan kaki. Pelebaran vena superfisial yang terlihat pada region lainnya pada tungkai biasanya merupakan suatu kelainan. Pada seseorang yang mempunyai kulit yang tipis vena akan terlihat lebih jelas. Palpasi merupakan bagian penting pada pemeriksaan vena. Seluruh permukaan kulit dilakukan palpasi dengan jari tangan untuk mengetahui adanya dilatasi vena walaupun tidak yang terlihat ke permukaan kulit. Palpasi membantu untuk menemukan keadaan vena yang normal dan abnormal. Setelah dilakukan perabaan pada kulit, dapat diidentifikasi adanya kelainan vena superfisial. Penekanan yang lebih dalam dapat dilakukan untuk mengetahui keadaan vena profunda. Dilakukan pula Tes Trendelenburg, untuk membedakan antara pasien dengan refluks vena superfisial dengan pasien dengan inkopetensi katup vena profunda. Tes ini dilakukan dengan cara mengangkat tungkai dimana sebelumnya dilakukan pengikatan pada paha sampai vena yang mengalami varises kolaps. Kemudian pasien disuruh untuk berdiri dengan ikatan tetap tidak dilepaskan. Interpretasinya adalah apabila varises yang tadinya telah kolaps atau melebar secara perlahan-lahan berarti adanya suatu inkopenten pada vena superfisal, namun apabila vena tersebut terisi atau melebar dengan cepat adanya inkompetensi pada katup vena yang lebih tinggi atau adanya kelainan katup lainnya. commit to user 21

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan analisis data melalui beberapa tahap Hidayat, 2007. 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. 2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. 3. Entri data Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. Pengolahan data pada penelitian ini dengan menggunakan tehnik komputerisasi SPSS for Windows versi 17. 4. Melakukan tehnik analisis Pada penelitian ini menggunakan analisis chi square, yaitu dengan membandingkan frekuensi yang diamati graviditas ibu hamil dengan frekuensi yang diharapkan angka timbulnya varises. Tingkat signifikasi sebesar 5 dan tingkat kepercayaan sebesar 95. commit to user 22 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Banjarsari Surakarta pada bulan Mei-Juni 2012. Pada penelitian ini, selain graviditas juga dilihat karakteristik lainnya yaitu umur subyek penelitian, umur kehamilan dan jenis pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara graviditas dengan varises pada tungkai bawah. Sampel terdiri dari Ibu hamil yang memeriksakan diri di RSUD Banjarsari Surakarta pada bulan Juni 2012. Penetapan kriteria inklusi dan eksklusi ditujukan untuk meningkatkan kualitas penelitian. Pengambilan data observasi dilakukan melalui door to door atau dari rumah ke rumah agar didapatkan data yang spesifik mengenai keadaan varises pada ibu hamil yang sesungguhnya. Pengambilan subyek penelitian dilakukan berdasarkan quota sampling, yang berarti jumlah sampel yang ditetapkan berdasarkan kuota yang tersedia dan seluruh sampel harus memenuhi kriteria tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Observasi dilakukan di rumah pasien, dengan menggunakan tehnik torniquet, dimana vena-vena dikosongkan dengan mengangkat tungkai beberapa waktu, lalu muara vena safena magna ditekan dengan kuat atau dipasang tourniquet pada paha bagian atas. Subyek diminta berdiri, lalu tiba-tiba penekanan dilepas. Bila vena terisi dengan segera, berarti katup inkompeten. Kemudian tes dicoba untuk kedua commit to user 23 kalinya tanpa melepas penekanan. Bila selama kira-kira 20-30 detik vena-vena terisi, maka berarti katup vena komunikantes tidak kompeten lagi.

A. Karakteristik Sampel Penelitian